Setelah meraih tiga kemenangan beruntun melawan Northampton, Leicester City, dan Zorya Luhansk, Manchester United kembali gagal meraih kemenangan saat melawan Stoke City dalam lanjutan Liga Primer Inggris pekan ketujuh. Gol dari Anthony Martial mampu dibalas Joe Allen tujuh menit menjelang laga usai. Skor akhir 1-1 dan membuat Setan Merah gagal naik ke papan atas dan terjebak di peringkat keenam.
Setelah jeda Internasional, United dihadapkan pada jadwal sulit. Kurang dari 14 hari mereka akan menghadapi Liverpool, Fenerbahce, Chelsea, dan Manchester City (EFL Cup). Tenaga ekstra mau tidak mau harus dikerahkan oleh Ibrahimovic dkk., jika tidak ingin kehilangan kans meraih gelar juara.
Laga melawan Liverpool pasca jeda Internasional akan menjadi laga yang terbilang sulit. Setelah dipegang Klopp, Liverpool semakin menunjukkan peningkatan yang signifikan. Selain itu, partai yang dikenal dengan North West Derby tersebut merupakan pertandingan yang ke-198. Manchester United masih unggul dengan 80 kemenangan dengan 65 kali kekalahan. Namun perlu diingat bahwa di dua pertandingan terakhir North West Derby di babak 16 besar Europa League, United tidak bisa mengalahkan Liverpool (kalah 0-2 dan imbang 1-1).
Sejarah Singkat
Rivalitas United dan Liverpool sebenarnya diawali dari persaingan kedua kota tersebut saat terjadi revolusi industri. Sejak era 1800-an kota Manchester dikenal kehebatannya di bidang manufaktur. Selain itu, Manchester memiliki kehebatan dalam produksi kapas. Sampai-sampai Manchester disebut Cottonopolis karena produksi kapasnya yang melimpah. Sementara kota Liverpool terkenal karena pelabuhannya yang menjadi bagian penting dari Inggris. Rivalitas kemudian meruncing ketika Manchester membangun kanal yang membuat pelabuhan Liverpool merasa tersaingi dengan hadirnya Manchester Ship Canal.
Persaingan keduanya merembet ke sepakbola. Liverpool yang sempat menjadi tim yang ditakuti Inggris pada dekade 1970 hingga 1990-an harus melihat pesaingnya menjadi lebih kuat setelah 1992. Puncaknya adalah ketika Manchester United menggeser perolehan gelar Liverpool pada 2011 lalu. Panasnya persaingan ini kemudian merembet ke para pemain. Steven Gerrard pernah bersumpah tidak akan mau memajang jersey United di rumahnya. Sementara Wayne Rooney tidak menyukai Liverpool sejak kecil. Gary Neville bahkan pernah berkomentar bahwa dirinya tidak sudi apabila menjadi scouser (orang-orang Liverpool).
Mereka yang Pernah Memperkuat United dan Liverpool
Berbicara mengenai rivalitas kedua tim maka tidak seru rasanya apabila tidak membahas pemain yang pernah memperkuat kedua kesebelasan. Sepanjang sejarah Liverpool-Manchester United tercatat ada 12 nama yang pernah memperkuat kedua esebelasan. Dari 12 nama tersebut, tercatat sembilan nama yang hijrah secara langsung dari Liverpool ke Manchester United atau sebaliknya. Sisanya, adalah pemain yang pernah memperkuat kedua kesebelasan namun tidak hijrah secara langsung. Berikut nama-nama terkenal yang pernah memperkuat kedua kesebelasan:
- Tom Chorlton
Tom Chorlton merupakan pemain pertama yang melakukan perpindahan secara langsung dari Liverpool ke Manchester United pada 1912. Tom sempat membela Stockport County dan Accrington Stanley sebelum hijrah ke Liverpool pada 1904. Tom membela The Reds selama delapan tahun (1904-1912) dengan memberikan gelar Second Division pada 1905. Pemain yang berposisi sebagai bek tengah ini mengumpulkan 121 caps dengan delapan gol sebelum hijrah ke Manchester United. Namun bersama Setan Merah, dirinya hanya bermain dalam empat pertandingan dalam kurun dua tahun.
- Phil Chisnall
Hingga saat ini, Chisnall adalah nama terakhir yang melakukan perpindahan secara langsung yang melibatkan United dan Liverpool. Chisnall yang berposisi sebagai striker mencetak 10 gol dalam 47 penampilannya bersama United dalam kurun waktu 1959-1964. Merasa kepincut dengan permainannya, manager Liverpool, Bill Shankly, menawar Chisnall dengan nilai transfer sebesar 25 ribu paun. Akan tetapi, bersama The Reds Chisnall hanya bermain sebanyak sembilan kali. Meskipun gagal, Chisnall tidak menyesal. Ia justru bangga bisa bermain bersama pemain-pemain hebat macam Ian St. John, Ian Callaghan, serta Roger Hunt.
- Peter Beardsley
Banyak yang tidak ingat bahwa pada 1982 manager United saat itu, Ron Atkinson, merekrut Beardsley dari klub Kanada, Vancouver Whitecaps, seharga 250 ribu paun. Akan tetapi karir mantan asisten pelatih kesebelasan nasional inggris ini tidak berjalan mulus. Ia hanya bermain satu kali melawan Bournemoth di ajang piala liga sebelum kembali ke Kanada. Sempat memperkuat Newcastle United, Beardsley kemudian hijrah ke Liverpool pada 1987 dan menyumbangkan enam gelar penting bagi Merseyside Merah.
- Paul Ince
Penampilannya yang bertenaga dan tanpa kompromi membuat Sir Alex rela mengeluarkan satu juta paun untuk menebus Ince dari West Ham United. Pemain kelahiran Ilford tersebut kemudian menjadi tokoh sentral bersama Bryan Robson di musim 1991. Selama enam musim di Old Trafford, Ince memberikan dua gelar liga bagi United pada 1993 dan 1994 serta dua FA Cup dan satu Piala Liga. Setelah dua musim memperkuat Inter Milan, Ince kembali ke Liga Inggris untuk memperkuat Liverpool selama dua musim (1997-1999) dengan mengoleksi 81 penampilan dan 17 gol di mana salah satu golnya adalah ke gawang United. Ince juga menjadi satu-satunya pemain yang pernah memegang ban kapten bagi kedua kesebelasan.
- Michael Owen
Michael Owen datang dengan status lulusan terbaik Akademi Liverpool dan digadang-gadang menjadi striker terbaik Premier League. Anggapan tersebut tidaklah salah karena di partai debutnya dia hanya butuh 17 menit untuk mencetak gol. Owen mencetak 158 gol dalam 297 penampilan serta memberikan enam trofi untuk The Kop sebelum pada 2004 ia hijrah ke Real Madrid.
Awal musim 2009/2010, Sir Alex Ferguson secara mengejutkan merekrut Owen yang saat itu berstatus free agent. Tiga musim bersama United, status Owen hanyalah striker pelapis setelah Wayne Rooney, Javier Hernandez, dan Dimitar Berbatov. Jumlah golnya terhitung sedikit: hanya 17 gol dari 52 penampilan. Namun bersama United-lah Owen mampu merasakan nikmatnya gelar Premier League; sesuatu yang tidak bisa dirasakan rekan seangkatannya macam Steven Gerrard dan Jamie Carragher.
***
Menarik untuk menantikan North West Derby yang akan berlangsung pada Senin 17 Oktober 2016 mendatang. Tiga poin jelas dibutuhkan oleh United untuk terus mendekati papan atas klasemen Premier League. Meskipun di dua partai terakhir melawan Liverpool, United tidak pernah menang namun di kompetisi Premier League United lebih unggul dengan selalu menang di empat pertemuan terakhir melawan The Reds. Sementara bagi Liverpool kemenangan akan memuluskan langkah mereka untuk menjadi penantang serius dalam perburuan gelar liga musim ini.