“Selalu sulit untuk melakukan perjalanan ke Turki dan Rusia.” Itulah kata-kata yang muncul dari bibir Sir Alex Ferguson ketika mengetahui bahwa Manchester United berada satu grup dengan Besiktas dan CSKA di Liga Champions 2009/2010. Berbicara soal Rusia, iklim yang selalu dingin serta lapangan yang keras menjadi permasalahan bagi setiap tim yang harus berangkat ke wilayah timur Eropa tersebut.

Musim ini apa yang diucapkan Ferguson menimpa kepada Jose Mourinho. Mengetahui bahwa di 16 besar mereka akan bertemu dengan FC Rostov, Mou terang-terangan menyebut bahwa undian ini sangat buruk. Saat itu Mou bahkan berkata lebih baik melawan Lyon atau AS Roma Yang hanya butuh dua jam perjalanan ketimbang harus pergi ke Rusia. Selain itu tim-tim dari negeri Vladimir Putin ini cenderung dapat menyulitkan Setan Merah. United hanya memiliki rasio kemenangan 22,22% dari 9 pertemuannya melawan wakil Russia (2 menang, 6 seri dan 1 kalah). Berikut penulis tampilkan kesebelasan Rusia yang pernah dilawan oleh United.

Torpedo Moskow (1992)

Torpedo Moskow menjadi tim Rusia pertama yang dihadapi oleh United. Dalam ajang babak pertama Piala UEFA 1992/1993, United yang menjadi tuan rumah di leg pertama bermain imbang tanpa gol. Menurunkan Mark Hughes di lini depan, pemain berjuluk Sparky ini gagal menunaikan tugasnya di lini depan. United yang saat itu belum diperkuat Cantona terlihat kesulitan untuk masuk ke wilayah pertahanan Torpedo. Laga ini juga menjadi debut perdana seorang Gary Neville yang masuk menggantikan Lee Martin di babak kedua.

Leg kedua pun berjalan layaknya leg pertama. United terlihat bermasalah di lini depan setelah kehilangan Dion Dublin yang mengalami cidera parah. Peluang emas Wallace melalui sundulan gagal menembus gawang Torpedo. Skor akhir 0-0 pun terulang hingga pertandingan harus dilalui adu penalti. Sempat unggul 2-0 setelah tendangan Paul ince dan Denis Irwin masuk, penendang ketiga (Bruce) dan keempat United (McClair) justru gagal. Tendangan Gary Pallister yang menjadi penentu pun dapat diantisipasi dengan baik oleh penjaga gawang Torpedo.

Rotor Volgograd (1995)

United lagi-lagi harus pulang dari Rusia tanpa kemenangan. United yang di musim sebelumnya hanya menjadi runner up Liga Inggris di bawah Blackburn ini harus mentas kembali di Piala UEFA. Bermain imbang tanpa gol di leg pertama di Volgograd, United justru tertinggal dua gol di Old Trafford melalui Vladimir Niederhaus dan Oleg Veretennikov di babak pertama.

Setan Merah baru bisa memperkecil angka setelah Paul Scholes memanfaatkan bola muntah sepakan Andy Cole. Pertandingan ini sendiri berakhir imbang 2-2 setelah Petr Schmeichel maju untuk menyundul bola sepak pojok Ryan Giggs ke gawang Rotor. Pertandingan ini kemudian menjadi satu dari dua pertandingan terburuk yang dilalui United di musim tersebut setelah sebelumnya dikalahkan York City 0-3 di OT dalam ajang Piala Liga.

Zenit St Petersburg (2008)

Bermain di Monaco dalan tajuk Piala Super Eropa, Zenit di luar dugaan mampu mendominasi United di babak pertama. Anak asuh Dick Advocaat itu mencetak gol terlebih dulu melalui Pavel Pogrebnyak pada menit ke-44. Di babak kedua, United yang bermain tanpa Cristiano Ronaldo kembali tertinggal setelah penetrasi Danny berhasil memperdayai Edwin van der Sar. United hanya bisa memperkecil kedudukan melalui Nemanja Vidic. Partai ini juga diwarnai dengan aksi Paul Scholes yang dikartu merah karena berusaha mencetak gol melalui tangannya.

CSKA Moskow (2009 dan 2015)

Dua kemenangan yang diperoleh United ketika melawan kesebelasan Rusia didapat dari CSKA dalam dua kesempatan. Yang pertama terjadi di fase grup Liga Champions 2009/2010. United yang bermain tanpa Giggs, Park, Fletcher, dan Wayne Rooney meraih kemenangan di Luzhniki dengan skor 1-0 melalui gol Antonio Valencia. Akan tetapi ketika bermain di Old Trafford, United secara mengejutkan tertinggal 1-3 hingga menit ke-84. Setelah Michael Owen mencetak gol penyama kedudukan setelah tertinggal lewat Alan Dzagoev, anak asuh Sir Alex Ferguson ini kembali tertinggal melalui Milos Krasic dan Vasili Berezutski sebelum terselamatkan melalui gol Paul Scholes dan Antonio Valencia.

Enam tahun berselang, United kembali bertemu CSKA di babak grup dalam ajang yang sama. Bertanding di stadion sementara CSKA Arena Khimki, pertandingan yang diwarnai dengan para pemain cadangan United yang berselimut itu berakhir dengan skor 1-1. United yang sempat tertinggal melalui Seydou Doumbia berhasil menyamakan kedudukan setelah sundulan Anthony Martial gagal dijangkau Igor Akinfeev. Di leg kedua, United meraih kemenangan dengan skor 1-0 lewat gol sundulan dari Wayne Rooney.

***

Meski kesebelasan asal Rusia sering menyulitkan United, namun negara ini menyimpan memori indah bagi Manchester United. Siapa yang tidak ingat momen di mana United mengangkat trofi Liga Champions mereka yang ketiga di stadion Luzhniki setelah mengalahkan Chelsea di babak adu pinalti. Sekedar informasi, Stadion Luzhniki juga yang memberikan inspiras bagi Presiden Soekarno untuk membangun Stadion Gelora Bung Karno Senayan Jakarta.