Setiap memasuki bulan Desember, tanggal 26 akan menjadi hari yang tidak boleh dilewatkan oleh para penggemar sepakbola. Sepanjang sejarahnya, hari itu dikenal dengan istilah boxing Day. Pada hari yang berlangsung setelah Natal tersebut, kompetisi sepakbola Inggris, baik Premier League hingga League 2 tetap melangsungkan pertandingan sepakbola.

Sebenarnya tidak hanya Inggris yang menggelar pertandingan olah raga pada boxing Day. Skotlandia dan Irlandia Utara kerap menggelar pertandingan sepakbola pada hari yang sama. Selain itu, olahraga yang dilangsungkan pun beragam.

Beberapa cabang olah raga lain macam Rugby, Kriket, serta berkuda kerap dilangsungkan setiap tanggal 26. Bahkan, di negara seperti Kanada, Australia, dan Selandia Baru, Boxing Day justru diidentikan sebagai hari belanja dengan diskon yang gila-gilaan.

Bagi para penggemar sepakbola di Inggris, boxing day adalah hari yang terbilang sakral. Sembari merayakan suasana Natal yang masih berlangsung, beberapa keluarga akan berkumpul di ruang keluarga sambil menonton sepakbola. Hal serupa pun mungkin dirasakan oleh para penggemar bal balan di Indonesia.

Pada musim 2017/2018, Premier League akan menggelar boxing Day dalam rentang tanggal 26 hingga 28 Desember. Delapan laga akan berlangsung pada 26 Desember, sementara laga Newcastle United vs Manchester City dan Crystal Palace melawan Arsenal akan berlangsung pada hari Rabu dan Kamis berikutnya.

10 laga yang akan berlangsung juga disesuaikan agar tidak mempertemukan dua kesebelasan dengan jarak yang berjauhan. Hal ini dibuat untuk memudahkan para supporter terutama supporter tim tamu untuk melakukan perjalanan ke markas lawannya.

Sejarah Singkat Boxing Day

Istilah boxing Day sendiri bukan berasal dari kata yang mengarah pada pertandingan tinju. Nama ini digunakan ketika Ratu Victoria masih menguasai Inggris sekitar pertengahan abad ke 19. Perayaan ini sebenarnya bukan dikhususkan untuk menggelar pertandingan olahraga melainkan sebagai apresiasi bagi para pekerja kelas bawah seperti pelayan, pegawai, atau seorang kurir yang bekerja untuk melayani tuannya.

Setelah bekerja pada hari Natal, para pelayan tersebut akan mendapatkan satu hari libur yang berlangsung keesokan harinya. Tidak hanya mendapatkan libur, mereka juga mendapatkan hadiah seperti uang, makanan, dan pakaian yang dimasukkan dalam sebuah kotak. Kotak inilah yang kemudian membuat tanggal 26 tersebut ditetapkan sebagai boxing Day yang berasal dari kata Box yang berarti kotak.

Klub Sheffield FC dan Hallam FC disebut-sebut sebagai kesebelasan sepakbola pertama yang bertanding pada boxing day. Laga antara kesebelasan tertua melawan kesebelasan kedua tertua di dunia ini berlangsung pada tahun 1860 yang dimenangkan oleh Sheffield dengan skor 2-0.

Sedangkan laga boxing day dengan format liga profesional mulai dikenal pada musim 1888/1889. Preston North End ketika itu menghancurkan Derby County dengan skor telak 5-0 dalam boxing day pertama Liga Inggris. Di akhir musim, Preston kemudian keluar sebagai pemenang.

26 Desember 1963, boxing day dengan Banyak Gol

Berbicara soal boxing day, apa yang terjadi pada musim kompetisi Liga Inggris 1963/1964 kemungkinan besar sulit terulang lagi di masa yang akan datang. Pada 26 Desember 1963, laga-laga boxing day ini menghasilkan 66 gol dari 10 pertandingan yang berlangsung. Skor paling besar terjadi ketika Fulham mengalahkan Ipswich Town 10-1 di Craven Cottage. Ironisnya, Ipswich yang ketika itu berstatus mantan juara liga musim 1962 justru terdegradasi di akhir musim dengan mengantungi angka kebobolan sebanyak 121 kali.

Salah satu pemain Fulham, Allan Mullery sempat bertutur kepada Daily Mail tentang kemenangan telak tersebut. Ia sendiri tidak menyangka kesebelasannya bisa mencetak 10 gol, sesuatu yang sulit dilakukan pada hari-hari biasa.

“Saya ingat hari itu kami meraih kemenangan telak. Graham Leggat, pemain asal Skotlandia mencetak empat gol. Kami juga memiliki Johnny Haynes, George Cohen saat itu adalah kapten Inggris, dan juga Bobby Robson. Fulham saat itu adalah kesebelasan dengan tim yang bagus,” ujarnya.

Ia menambahkan, “Saya sendiri mencetak gol yang kesembilan. Hasil tersebut jelas sangat aneh untuk pertandingan yang berlangsung pada hari Natal. Itu adalah sesuatu yang tidak bisa anda bayangkan dimana anda menang besar sementara lawan anda kalah telak. Ipswich ketika itu adalah tim yang bagus dan memainkan pemain-pemain terbaiknya. Namun, itu hanya menjadi satu dari sekian banyak hal yang tidak anda inginkan pada hari Natal.”

Hasil-hasil tersebut hanya sedikit contoh gila dari apa yang terjadi pada sehari setelah Natal 1963. Dari 10 laga yang berlangsung, hanya pertandingan Leicester City kontra Everton saja yang hanya menghasilkan dua gol. Total tercatat 157 gol pada 39 pertandingan yang berlangsung di empat tingkatan berbeda.

Hasil Boxing Day 26 Desember 1963
Blackpool 1-5 Chelsea
Burnley 6-1 Manchester United
Fulham 10-1 Ipswich Town
Leicester City 2-0 Everton
Liverpool 6-1 Stoke City
Nottingham Forest 3-3 Sheffield United
Sheffield Wednesday 3-0 Tottenham Hotspur
West Bromwich Albion 4-4 Bolton Wanderers
West Ham United 2-8 Blackburn Rovers
Wolverhampton Wanderers 3-3 Aston Villa