Foto: Independent

Dari Quinton Fortune hingga Hannibal Mejbri, sederetan pemain asal Afrika pernah datang dan menjadi bagian untuk klub ini. Sayangnya, tidak banyak dari mereka yang mencapai kesuksesan.

Piala Afrika telah dimulai pada 9 Januari lalu. Berbeda dari turnamen tiga tahun sebelumnya, kali ini Manchester United kembali mengirim pemainnya untuk memperkuat timnas mereka masing-masing. Dua nama itu adalah Eric Bailly (Pantai Gading) dan Hannibal Mejbri (Tunisia).

Sepanjang sejarahnya, Manchester United pernah diperkuat oleh beberapa pemain asal benua Afrika. Meski begitu, jumlah mereka memang tidak sebanyak pemain dari Eropa. Tercatat, tim ini hanya pernah diperkuat oleh sembilan nama saja yang datang dari benua hitam.

***

Krisis striker pada musim 2019/20 memaksa United harus mencari pemain depan yang tersedia dan bisa menjadi solusi jangka pendek. Pilihan kemudian jatuh kepada Odion Ighalo. Sempat dipandang remeh, namun sosok Ighali membuat dirinya gampang dicintai oleh publik Old Trafford. Hal ini tidak lepas dari pengakuan si pemain yang merupakan pendukung klub ini sejak kecil.

Dengan pengalamannya yang pernah bermain bersama Watford, Ighalo tidak kesulitan untuk bermain di kompetisi Premier League. Akan tetapi, ia tidak pernah mencetak gol pada ajang itu. Catatan lima golnya hanya ia buat ketika bermain di Piala FA dan Liga Europa. Meski begitu, ia memberi kesan yang baik karena determinasinya tiap kali ia mendapat kesempatan.

Ighalo menjadi pemain United pertama setelah 95 tahun yang bisa mencetak gol dari empat penampilan beruntun sebagai starter. Tidak hanya itu, gol ke gawang LASK dianugerahi gelar Goal of the Month.

Selepas peminjamannya berakhir, Ighalo hengkang ke Arab Saudi dan bermain untuk Al Shabab. Dua musim di sana, penyerang 32 tahun ini telah mencetak 21 gol dari 29 penampilan.

Biaya transfer di kisaran 25 hingga 40 juta Euro menandakan betapa tingginya United menilai talenta seorang Amad Diallo. Direkrut dari Atalanta pada Oktober 2020, Amad baru bisa didaftarkan secara sah pada Januari karena menunggu izin kerjanya keluar.

United bisa dikatakan berjudi dengan pembelian Amad. Mereka memang mendapatkan salah satu talenta terbaik dari Afrika. Namun disisi lain, Amad datang dengan pengalaman yang masih terbilang minim. Di Atalanta saja ia baru bermain lima kali.

Dua musim di United, Amad juga belum bisa menancapkan kakinya untuk menjadi langganan starter. Ia baru bermain sembilan kali dan mencetak satu gol. Bahkan Januari ini, United sedang berusaha mencari kesebelasan yang tepat untuk meminjamkan remaja asal Pantai Gading ini.

Meski begitu, usia Amad yang masih 19 tahun menandakan kalau masa depan si pemain masih cukup panjang. Semoga saja peminjaman yang sedang direncanakan pihak klub ini berjalan mulus dan membantu mengembangkan karier Amad yang masih tergolong minim.

Sama seperti Amad, United juga memandang tinggi talenta seorang Hannibal Mejbri sehingga harus membawanya ke United dengan mengeluarkan biaya transfer. Setelah tampil gemilang bersama tim muda United, ia mendapat kesempatan debut bersama tim utama pada laga terakhir liga musim lalu melawan Wolves. Inilah satu-satunya penampilan Mejbri sejauh ini bersama Setan Merah.

Kesempatan yang jauh lebih besar justru ia dapatkan bersama tim nasional. Memilih Tunisia ketimbang Prancis, Mejbri sudah mendapatkan 10 caps bersama mereka dan selalu menjadi pemain inti di dua turnamen besar yang sudah ia mainkan sejauh ini yaitu Arab Cup dan African Cup 2021.

Arab Cup menjadi ajang dimana Mejbri bisa menunjukkan kualitasnya sebagai seorang gelandang. Membawa Tunisia menjadi runner-up, ia juga pulang dengan membawa dua gelar Man of the Match. Mejbri kini menjadikan Piala Afrika tahun ini sebagai ajang menarik hati Ralf Rangnick agar mau memberinya kesempatan.