Foto: Planet Football

Berbicara soal gol aneh, Manchester United bukannya tidak pernah mendapatkannya. Satu yang paling ikonik adalah gol Nani ke gawang Tottenham Hotspur pada musim kompetisi 2010/2011.

Ada beberapa keputusan kontroversial yang dilakukan wasit Craig Pawson saat memimpin pertandingan Manchester United melawan Newcastle United pekan lalu. Salah satunya adalah soal gol Cristiano Ronaldo pada menit ke-48.

Semua bermula dari serangan balik United ketika Fred memberi bola kepada Ronaldo. Setelah itu, Ronaldo melakukan kombinasi umpan kepada Antony. Bola yang diberikan Antony kemudian sukses dikonversi menjadi gol oleh Ronaldo yang setelah dicek ternyata dia berada pada posisi offside.

Keputusan ini membuahkan hukuman berupa tendangan bebas tidak langsung untuk tim tamu. Saat itu, Fabian Schar memberi bola kepada Nick Pope namun sang kiper belum menyentuh bola tersebut. Dengan sekejap Ronaldo lalu mencuri bola tersebut dan memasukkan ke gawang yang kosong. Lagi-lagi gol tersebut dianulir.

Keputusan ini memancing protes dari para pemain United. Nyaris seluruh pemain Setan Merah mengerubungi Pawson. Namun Pawson tidak bergeming akan keputusannya. Sebaliknya, Ronaldo justru mendapat hadiah kartu kuning.

Jika menurut IFAB (International Football Association Board) pada Laws of the Game pasal ke-13 ada berbunyi: “Wasit menunjukkan tendangan bebas tidak langsung dengan mengangkat tangan di atas kepala. Sinyal ini dipertahankan sampai tendangan telah dilakukan dan bola menyentuh pemain lain, keluar dari permainan atau gol tidak dapat dicetak secara langsung.”

Ada perbedaan interpretasi di sini. Ronaldo mungkin mengira tendangan bebas sudah dilakukan Newcastle yaitu ketika Schar memberi bola kepada Pope. Namun pada momen itu, Pawson masih mengangkat tangan di atas kepala sebagai sinyal kalau permainan belum aktif lagi.

Gol Aneh Nani

Berbicara soal gol aneh, Manchester United bukannya tidak pernah mendapatkannya. Salah satu yang ikonik pernah terjadi pada 2010 ketika United menghadapi Tottenham Hotspur, lawan mereka dini hari nanti, di Old Trafford.

Situasi saat itu United sedang unggul 1-0 oleh gol Nemanja Vidic pada babak pertama. Mereka pun ingin mencari gol kedua untuk bisa mengunci pertandingan. Akan tetapi, segala usaha demi usaha telah dilakukan namun tidak kunjung berbuah hasil.

Pada menit ke-84, Nani yang bermain di sisi kanan, saat itu terjatuh oleh Younis Kaboul  di kotak penalti. Sontak, ia pun meminta penalti kepada Mark Clattenburg, wasit yang memimpin jalannya laga.

Sayangnya, klaim Nani ditolak. Saat permintaan itu ditolak, tangan Nani terlihat menyentuh bola. Bola kemudian diambil oleh kiper Heurelho Gomes yang kemudian langsung melempar bola ke tanah.

Pada momen ini, Gomes mengira kalau wasit memberi Spurs tendangan bebas karena Nani melakukan handball. Di sisi lain, Nani merasa tidak ada peluit wasit yang berbunyi. Sebaliknya, wasit Mark Clattenburg memberi gesture kalau dia tidak melakukan apa-apa alias tidak ada pelanggaran atau apa pun. Momen ini kemudian direspon Nani dengan menceploskan bola ke gawang untuk membuat skor menjadi 2-0 sekaligus memastikan kemenangan United.

Asisten wasit saat itu mengangkat bendera tapi wasit tetap mensahkan gol tersebut setelah melakukan konsultasi.

“Cara yang lucu untuk mengakhiri pertandingan, kata manajer Spurs, Harry Redknapp. “Itu handball. Ia (Nani) menyentuh bola dengan tangannya dan menariknya. ia seharusnya diganjar kartu kuning. Wasit tak melihatnya handball, itulah sebabnya ia membiarkan permainan terus berjalan. Hakim garis melihatnya, itulah sebabnya ia mengangkat bendera.”

Jika Redknapp marah maka lain halnya dengan Nani. Si pelaku merasa dia bukan pemain curang pada momen tersebut. Ia justru berkata kalau dia sangat pintar karena bisa memanfaatkan situasi.

“Kebanyakan orang marah, tapi saya pintar karena saya mengerti aturan. Saya meletakkan tangan di bola karena saya pikir saya dilanggar. Wasit lantas melihat kiper menangkap bola itu dan permainan berlanjut. Wasit mengangkat tangannya untuk mengatakan, “teruskan,” ujar Nani.

“Kiper mereka menaruh bola di lapangan dan mundur dua langkah. Saya menengok wasit dan dia bilang, “Yah, oke.”, jadi saya merebut bola dengan cepat dan mencetak gol. Itu bukan salah saya,” tegasnya.