Foto: FA

Tengah pekan lalu, Manchester United U-18 sukses meraih gelar FA Youth Cup musim 2021/2022 setelah mengandaskan perlawanan Nottingham Forest dengan skor 3-1. Rhys Bennett dan Alejandro Garnacho (dua gol) menjadi bintang berkat gol-golnya, sedangkan gol Forest dicetak oleh Josh Powell.

Final FA Youth Cup musim ini merupakan final yang cukup spesial. Penonton yang hadir sampai lebih dari 60 ribu. Jumlah ini berpuluh-puluh kali lipat dari biasanya dimana mencari 10 ribu penonton saja sangat sulit untuk dilakukan.

Bagi United, trofi ini menjadi yang ke-11 yang pernah mereka raih sepanjang sejarah sekaligus memutus puasa gelar FA Youth Cup yang sudah berlangsung sejak 2011. Catatan ini juga membuat United memperlebar jarak dua piala dengan Chelsea.

Berikut adalah kisah lengkap United sepanjang sejarah turnamen yang kerap menelurkan bakat-bakat hebat dalam sepakbola Inggris.

Dominasi Busby Babes

FA Youth Cup dimulai pada musim 1952/1953 sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas kompetisi antara pemain-pemain muda yang belum siap untuk masuk ke tim utama. Ketimbang bermain di tim cadangan, pertandingan Piala FA junior ini disebut-sebut jauh lebih menarik.

Dominasi United sudah dimulai sejak edisi pertama. Hingga edisi kelima pada 1956/1957 United selalu keluar sebagai pemenang. Hal ini memang tidak lepas dari rekam jejak seorang Jimmy Murphy yang sukses menelurkan bakat-bakat hebat macam Duncan Edwards, David Pegg, hingga Billy Whelan.

Saking hebatnya tim muda United saat itu, beberapa kesebelasan lawan sempat mengeluarkan protes karena pemain muda United masih ikut serta pada ajang ini meski sudah menjadi anggota tetap tim utama. Kejadian ini menimpa kepada Duncan Edwards saat ia bersiap untuk main di final pada musim 1954/1955.

Superioritas United bahkan tidak mau berhenti meski Duncan akhirnya tidak pernah lagi balik ke tim muda. Mereka menjadi juara pada edisi keempat mengalahkan Chesterfield, dan terlibat pertarungan sengit melawan West Ham United pada edisi berikutnya.

Geoge Best Sang Jenius

Setelah kejayaan pada edisi awal, United puasa gelar FA Youth Cup cukup lama. Butuh enam musim sebelum akhirnya mereka kembali menjadi juara pada 1963/1964. Kali ini, sosok yang menjadi kunci kehebatan tim muda United saat itu adalah George Best. Dengan sihirnya, ia memukau penonton yang hadir ketika United berhadapan dengan City dalam dua leg pada semifinal. Best kembali menjadi pahlawan pada final berkat trigol ke gawang Swindon Town. Cepatnya progres Best ini mencapai puncaknya ketika ia membawa tim utama Setan Merah menjadi juara Piala Champions untuk pertama kalinya pada 1968.

Sama seperti Edwards, Best sudah mapan bersama tim utama United. Tetapi, hasratnya yang begitu tinggi dengan sepakbola membuatnya ingin untuk terus bermain di manapun meski itu tim muda sekalipun. Pernah suatu ketika, Best bermain 90 menit untuk tim utama United pada hari Sabtu. 48 jam kemudian, ia main bersama tim U-18 pada final leg pertama melawan Swindon Town. Hari Rabunya, ia bermain untuk timnas Irlandia Utara. Sehari setelahnya, ia bermain dalam leg kedua melawan Swindon. Total, Best melakoni empat laga dalam enam hari. Luar biasa.

Class Of 92 dan Selanjutnya

Layaknya tim utama, tim muda United juga menunggu lebih dari 20 tahun untuk bisa meraih gelar Piala FA muda berikutnya. Puasa gelar itu baru terputus pada 1992 dengan keberadaan Class of 92 yang fenomenal. Beckham, Giggs, Butt, dan Gary Neville adalah bagian dari kemenangan United melawan Crystal Palace.

Phil Neville kemudian menjadi kapten saat United meraih gelar kedelapan pada 1995, sedangkan Paul Scholes berbeda satu angkatan dari Giggs dkk dan hanya jadi finalis pada 1993. Trofi kemudian direbut kembali pada 2003 melalui generasi Phil Bardsley, Chris Eagles, dan Kieran Richardson yang sayangnya tidak ada dari generasi 2003 ini yang cukup eksis bersama tim utama.

Gelar terakhir sebelum musim ini didapat pada tahun 2011 saat Jesse Lingard, Ravel Morrison, dan Paul Pogba melumat Sheffield United yang dikomandoi oleh kapten kita saat ini, Harry Maguire. Sayangnya, saat itu Harry tidak bisa membendung ganasnya United yang sukses mengalahkan mereka dengan agregat skor 6-3.