Foto: Premier League Archives

1 Oktober 1995 mungkin menjadi hari Minggu yang biasa saja bagi mayoritas warga Inggris. Akan tetapi, tidak bagi suporter Manchester United. Hari itu menjadi hari yang spesial bagi mereka. Sang Raja yang mereka cintai akan kembali setelah mengasingkan diri dalam hukuman selama delapan bulan.

Raja disini sudah pasti bukan pemimpin Inggris melainkan idola mereka Eric Cantona. Pada tanggal tersebut, The King kembali ke lapangan setelah menjalani masa hukuman akibat tendangan kung-fu legendaris yang ia lakukan kepada Matthew Simmons saat United melawan Crystal Palace pada bulan Januari 1995.

Kembalinya Cantona diawali dengan munculnya sebuah video permintaan maaf yang dibuat Nike, sponsor Cantona saat itu. Yang menarik dari video itu, tidak ada satu pun yang menyinggung tentang insiden di Selhurst Park tersebut.

“Halo, saya ingin meminta maaf. Saya telah membuat beberapa kesalahan besar. Tahun lalu, dalam kemenangan 5-0, saya hanya mencetak satu gol. Melawan Newcastle saya melepaskan tendangan melebar tiga inci dari tiang, dan di Wembley saya gagal membuat hat-trick. Saya menyadari perilaku ini tidak dapat diterima dan saya berjanji untuk tidak membuat kesalahan seperti itu lagi. Terima kasih,” kata Cantona dalam video itu.

Video tersebut semakin menunjukkan ciri khas Eric yang santai, cuek, dan apa adanya. Baginya, tendangan kung-fu tersebut adalah sesuatu yang wajar dan ia beberapa kali menyebut kalau dia tidak menyesal melakukannya.

Kembalinya Cantona datang pada waktu yang tepat. Saat itu, United bersiap melawan Liverpool, rival abadi mereka.

Sambutan meriah hadir dari banyak tempat. Pendukung United membayar sebuah papan iklan yang kosong di depan Old Trafford saat itu dengan memasang tulisan “Kami tidak akan pernah melupakan malam di Selhurst.” Tidak hanya itu salah satu gedung di Manchester juga membentang kain yang sudah ditulis dengan kalimat “Burung camar kembali mendarat. Selamat datang kembali Eric.”

Bendera tricolore dikibarkan, anak-anak menggunakan topeng Cantona dan ada juga yang melukis wajah Cantona di muka mereka. Benar-benar pesta yang meriah untuk menyambut comeback Cantona.

Tanpa sang Raja, United tidak bisa menjadi satu kesatuan yang kuat. Mereka kesulitan mengarungi Premier League dan terpaksa menyerahkan mahkota juara yang sudah dipertahankan selama dua musim kepada Blackburn Rovers. Ketika musim baru dimulai, mereka sudah tertinggal sepuluh poin.

Puncak perayaan ini sudah pasti ketika Cantona keluar dari tunnel. Seketika suporter United bersorak riuh. Penantian mereka telah berakhir. Tidak butuh waktu lama juga bagi Cantona untuk langsung mengeluarkan aksi magisnya. Laga baru berjalan dua menit, ia langsung melepaskan umpan silang yang diteruskan oleh Nicky Butt.

Sayangnya, Liverpool tidak suka kalau United berpesta. Pada menit ke-32, Robbie Fowler menyamakan kedudukan melalui tendangan kerasnya. Pemain yang sama kembali mencetak gol pada babak kedua memanfaatkan Gary Neville yang kewalahan menjaganya dan Peter Schmeichel yang mendadak terpeleset saat bersiap menghadangnya.

Beruntung bagi United karena mereka bisa menyamakan kedudukan. Ryan Giggs dengan kecepatannya membuat Jamie Redknapp terpaksa menjatuhkannya di kotak penalti. Tidak ada ampun bagi wasit David Elleray menunjuk titik putih.

Siapa yang kemudian menendang penalti? Sudah pasti Sang Raja yang mengambilnya. Dengan tenang, Cantona mengecoh David James untuk membuat skor sama 2-2. Gol yang kemudian disambut suka cita publik United. Termasuk Cantona yang berlari dan kemudian memeluk tiang layaknya Sylvia Genpati yang melakukan Pole Dance.

Skor 2-2 berakhir hingga pertandingan kelar. United memang tidak menang, tapi mereka tetap menyambut hasil ini dengan gembira. Semua tidak lepas dari kehadiran Cantona yang mengembalikan kepercayaan diri mereka kalau mereka bisa kembali ke tempat asli mereka, puncak klasemen sementara.

Sesuatu yang akhirnya terwujud. Pada akhir musim, United kembali menjadi juara liga. Mahkota untuk Sang Raja bahkan bertambah setelah golnya di final Piala FA memastikan Setan Merah kembali meraih gelar ganda.