Foto The Times

Penggemar Manchester United tentu sudah tahu kalau Edwin Van der Sar merupakan salah satu penjaga gawang terbaik yang pernah dimiliki klub ini. Keberadaannya di bawah mistar gawang berkontribusi besar terhadap kejayaan klub dalam rentang 2006 hingga 2011. Ia juga membuat beberapa catatan individu termasuk rekor nirbobol sepanjang musim 2008/2009 yang belum bisa dipatahkan kiper mana pun.

Meski memiliki catatan yang hebat, namun Van der Sar tetaplah manusia biasa yang tidak lupur dari kesalahan. Dari 266 penampilannya bersama Setan Merah, ada beberapa pertandingan dimana ia melakukan kesalahan yang kemudian membuat timnya gagal meraih kemenangan. Salah satunya terjadi ketika United berhadapan dengan West Brom sedekade lalu.

United bertekad untuk menang ketika menjamu The Baggies pada pekan kedelapan Premier League musim 2010/2011. Meski belum terkalahkan, namun dua pertandingan terakhir United selalu berakhir imbang. Perjalanan United pada awal musim juga tidak terlalu baik karena mereka kerap meraih kemenangan dan hasil seri bergantian setiap pekan.

West Brom juga berada dalam performa yang baik. Meski berstatus tim promosi, namun merekanbelum terkalahkan pada empat pertandingan terakhir termasuk mengalahkan Arsenal dan menahan imbang Tottenham Hotspur.

Ketika peluit tanda laga dimulai, United tampak akan dengan mudah meraih kemenangan. Dalam 25 menit, mereka sudah unggul 2-0 berkat gol Javier Hernandez dan Nani. Harapan untuk mencetak banyak gol kembali muncul mengingat sebelum pertandingan ini, United selalu mencetak tiga gol ketika main di kandang.

Akan tetapi, segalanya menjadi berbeda pada babak kedua. Keunggulan United hilang hanya dalam tempo 10 menit. Pada menit ke-50, WBA memperkecil kedudukan ketika tendangan bebas Chris Brunt tidak sengaja membentur Patrice Evra yang tidak bisa diblok oleh Van der Sar.

Lima menit kemudian, keunggulan menjadi sama kuat. Lagi-lagi Chris Brunt menjadi aktornya. Bola yang memantul di sisi sayap kanan pertahanan United langsung ditendang melambung oleh Brunt ke dalam kotak penalti United. Sekilas, Van der Sar akan dengan mudah mendapatkan bola tersebut. Naas, tangkapannya tidak sempurna yang kemudian dimanfaatkan menjadi gol oleh Somen Tchoyi. Apes bagi United, karena setelah gol Tchoyi mereka tidak bisa menambah keunggulan. Untuk ketiga kalinya secara beruntun, United hanya pulang dengan satu poin.

“Edwin telah bermain selama 25 tahun dan mungkin kesalahan seperti itu terakhir kali dia lakukan saat masih SD. Anda harus menghapusnya dari riwayat permainannya. Hasil ini tidak bisa dijelaskan dengan kata-kata dan hasil ini membuat kami frustrasi. Ada dua cara untuk melihat hasil ini: Jika kami di papan tengah, maka kami belum terkalahkan, tapi bagi tim seperti kami, maka hasil ini tidak cukup bagus,” kata Ferguson.

Beruntung tidak ada satu pun yang menghakimi Van der Sar. Ferguson sendiri memilih mempertanyakan fokus para pemainnya yang cepat sekali hilang hanya dalam tempo lima menit. Hal itu memang terlihat jelas dalam dua proses gol WBA. Terlihat sekali pemain United kesulitan untuk mempertahankan fokus mereka.

Evra dan Anderson terlambat menutup sisi kiri sehingga pelanggaran untuk gol pertama WBA terjadi. Dalam proses gol kedua, Evra yang sebenarnya bisa dengan cepat mendistribusikan bola ke lini depan justru melakukan beberapa dribel yang membuat penguasaan bola dicuri.

“Terkadang, saya merasa kalau lebih baik kami unggul satu gol ketimbang dua gol. Dengan hanya unggul satu gol, setidaknya Anda bisa menjaga fokus Anda lebih baik lagi,” kata Ferguson.

Beruntung bagi United karena mereka membayar tiga hasil imbang beruntun tersebut dengan tiga kemenangan beruntun. Selain itu, mereka juga berhasil mengakhiri Premier League sebagai pemenang sekaligus meraih titel ke-19 mereka yang membuat United menjadi tim tersukses mengungguli Liverpool. Pencapaian yang cukup unik mengingat United saat itu menderita 11 kali hasil imbang.

Raihan ini juga menjadi trofi terakhir yang dipersembahkan oleh Van der Sar sebelum ia memutuskan untuk pensiun. Trofi yang membuat dirinya bisa pensiun dengan tenang sehingga kesalahan ini bisa dengan mudah terlupakan.