Foto: Pinterest

Tidak banyak pemain akademi yang bisa sukses ketika melangkah ke tim utama. Ada yang tidak mendapat kesempatan, ada yang tidak berkembang setelah diberi kesempatan, dan ada pula yang gagal karena lebih dulu dijemput kematian. Dan nama Jimmy Davis masuk ke golongan yang ketiga.

“Saya mencoba terus menelepon. Sekali, dua kali, dengan harapan yang begitu lebih. Lalu Ray menangis, Terry Byrne menangis, dan itu momen yang mengerikan.”

Danny Webber masih ingat betul kenangan menyakitkan tersebut. Dia yang baru saja bangun dari tidurnya mendadak ditelepon oleh Terry Byrne, direktur sepakbola Watford, untuk menandatangani beberapa dokumen. Meski merasa heran karena sebelumnya ia sudah menyelesaikan dokumen transfernya ke Watford dari United, ia tetap berangkat. Di sana, tidak ada dokumen yang dimaksud. Danny ternyata diberikan kabar duka kalau Jimmy Davis meninggal dunia.

Jimmy Davis adalah mantan pemain akademi Manchester United. Posisinya adalah sebagai winger dan beberapa kali juga bermain sebagai striker. Meski begitu, ia belum pernah mendapat kesempatan debut di tim utama dan harus menjalani beberapa kali peminjaman. Pada musim panas 2003, United meminjamkannya ke Watford.

Naas, maut keburu menjemput Davis. Ia mengalami kecelakaan lalu lintas ketika mobilnya bertabrakan dengan sebuah truk di M40 di Oxfordshire pada hari pembuka Championship Division 2003/04 melawan Coventry City. Davis meninggal di tempat.

Kejadian ini membuat Watford semakin terpukul. Tim ini sedang morat-marit ketika itu karena masalah finansial. Satu masalah belum beres, pemainnya meninggal dunia. Sebagai tanda berkabung, pertandingan Watford akhirnya ditunda.

Tidak hanya Watford yang terpukul, Manchester United sebagai pemilik Davis juga merasakan hal yang sama. Peminjaman ke Watford ini berpotensi menjadi kali terakhir bagi Davis sebelum pihak klub menentukan apakah ia layak masuk tim utama atau tidak. Sebelumnya, ia menjalani peminjaman yang sukses di Royal Antwerp dan Swindon Town.

“Anda tidak bisa menemukan karakter yang lebih baik dan ceria daripada Davis. Dia adalah pemain dengan potensi lua biasa. Itu sebabnya kami mengirimnya ke Watford pada usia 21 karena dia punya harapan besar. Kecelakaan ini menjadi berita buruk,” kata Sir Alex Ferguson.

Davis masuk ke akademi pada tahun 1999. Tidak butuh waktu lama bagi dirinya untuk mendapatkan kontrak profesional. Penampilannya di akademi cukup menjanjikan sehingga ia mendapat kesempatan menjalani peminjaman di Royal Antwerp.

Selepas tampil apik di Belgia, ia kembali ke United. Di sana ia terus menunjukkan penampilan menjanjikan. Mencetak tiga gol ke gawang tim cadangan Newcastle dan dua ke gawang Sheffield Wednesday membuatnya mendapat kesempatan debut bersama tim utama saat United melawan Arsenal pada Piala Liga. Dalam laga yang berakhir dengan kekalahan United 4-0 tersebut Davis bermain 90 menit penuh.

Sayangnya, persaingan di lini depan United memang begitu ketat. United saat itu sudah punya Van Nistelrooy, Solskjaer, Forlan, Cole, dan Yorke. Bakat saja tidak cukup bagi Davis. Bahkan Cole dan Yorke pun akhirnya dilepas oleh pihak klub saat itu. Keberuntungan yang belum datang kemudian membuatnya dipinjamkan ke Swindon Town.

Sekembalinya dari Swindon, Davis terus menjadi andalan di tim cadangan sembari menunggu kesempatan bermain untuk tim utama kembali datang. Meski masih sebatas penghangat bangku cadangan dalam beberapa laga baik di Liga maupun Liga Champions, namun pengalaman ini mengajarkan kepada Davis kalau status tetap sebagai pemain tim utama sebentar lagi akan datang sebelum akhirnya maut yang memenangkan pertempuran.

Penyelidikan pun dilakukan. Kemudian muncul kabar kalau Davis kecelakaan karena telah dua kali melampaui batas dalam meminum alkohol sambil berkendara. Saksi dan polisi saat itu memperkirakan BMW 3-series milik Davis melaju hingga kecepatan hampir 200 km per jam. Diketahui pula situasi jalan saat itu sedang berkabut dan tanpa adanya lampu yang bisa memantau jalan.

Mungkin, tidak banyak yang ingat kalau United pernah kehilangan pemainnya karena kecelakaan yang tragis. Namun, dalam memori Danny Webber kenangan itu tidak akan bisa hilang. Davis adalah sahabat dekatnya selama di akademi. Keduanya punya relasi yang dekat sampai-sampai sudah berpikir akan menjadi duet yang luar biasa di Vicarage Road.

“Musim itu, saya dan dia sudah bersemangat untuk memulai petualangan baru. Kami merasa seperti bisa mengalahkan liga itu bersama-sama. Sayangnya, dia mengalami cedera dan absen pada laga pembuka,” tutur Danny.

Pada musim itu, Manchester United gagal mempertahankan gelar Liga Inggris. Meski begitu, mereka mendapat gelar hiburan berupa Piala FA. Sebagai bentuk penghormatan kepadanya, para pemain United memakai jersey klub dengan nama Davis dan nomor punggung 36 saat penyerahan piala.

6 Februari adalah tanggal lahir Jimmy Davis. Jika ia masih hidup, maka hari ini ia akan merayakan ulang tahunnya ke-40.