Foto: Fabrizio Romano

Manajer sementara Ralf Rangnick kabarnya akan diumumkan sebagai manajer timnas Austria berikutnya. Namun di samping itu ia akan tetap melanjutkan peran sebagai konsultan di Manchester United hingga 2024. Kemungkinan besar ia masih berada di Old Trafford hingga dua tahun lagi.

Manajer berusia 63 tahun itu adalah orang yang menjadi pengganti Ole Gunnar Solskjaer di United pada akhir November lalu. Waktu itu ia setuju untuk mengambil alih tim utama pasukan The Red Devils secara sementara hingga musim panas.

Awalnya banyak yang merasa optimis dengan penunjukan Ralf Rangnick. Namun hasil mengecewakan terus diperolehnya. Bahkan United saat ini berada di urutan keenam Premier League, dengan lima poin di belakang Arsenal di tempat keempat. Dan kemungkinan Setan Merah akan kehilangan tempat mereka di Liga Champions untuk musim depan.

Di sisi lain, manajer Ajax Erik ten Hag sekarang sudah resmi diumumkan sebagai bos permanen Manchester United di musim depan. Rangnick, seperti yang direncanakan di awal kesepakatannya, akan tetap menjadi konsultan tim dan bekerja sama dengan Ten Hag.

Peran ini akan dimulai pada musim panas nanti. Maka dengan kabar terkait Ralf Rangnick yang bakal jadi manajer Austria, itu berarti bisa jadi ia harus menggabungkan pekerjaannya. Di satu sisi sebagai konsultan United, dan di sisi yang lain sebagai manajer tim nasional.

“Apa yang bisa saya katakan dan konfirmasikan adalah saya pasti akan melanjutkan peran konsultan saya di akhir musim dan untuk dua tahun ke depan. Saya sangat menantikannya. Saya belum berbicara dengan Erik. Tapi saya telah berbicara dengan klub tentang kontrak dan profil pekerjaan saya berikutnya. Itulah mengapa saya dapat mengonfirmasi bahwa saya akan melanjutkan peran saya di sini,” ujar Rangnick dikutip dari Sky Sports.

Ralf Rangnick adalah sosok kandidat kuat untuk mengisi kursi manajer timnas Austria. Akan tetapi kabarnya ia belum sampai menandatangani kontrak, dan beberapa detail terakhir masih dinegosiasikan. FA Austria (OFB) sendiri akan mengadakan pertemuan dengan komite eksekutif sebagai langkah selanjutnya.

Ketika rencana penunjukan Rangnick ini telah diberi persetujuan resmi oleh anggota dewan United, maka pengumuman resmi dapat menyusul segera setelah itu. Rangnick sendiri memang sudah mengenal sepakbola Austria sejak ia menjabat sebagai direktur sepakbola di Red Bull Salzburg.

Media Austria bernama Kurier, bahkan mengabarkan jika penunjukan Rangnick sebagai manajer timnas Austria akan segera diresmikan. Media itu mengatakan bahwa direktur OFB yakni Austria Peter Schottel telah melakukan perjalanan ke Manchester untuk menawarkan pekerjaan itu (manajer timnas) kepada Rangnick.

Hanya saja beberapa saat setelah itu muncul sebuah klarifikasi dari OFB di akun Twitter resminya. Mereka menyanggah isi berita yang telah dipublikasikan oleh Kurier. “Klarifikasi: Tidak ada pertemuan antara direktur olahraga OFB Peter Schottel dan pelatih Manchester United Ralf Rangnick.”

Austria memang sedang mencari manajer baru setelah Franco Foda mengundurkan diri dari posisinya menyusul kekalahan 2-0 dari Wales pada awal April lalu. Kekalahan tersebut menyebabkan timnya gagal mendapat tempat di Piala Dunia Qatar tahun ini.

Sementara itu Manchester United sendiri belum mengadakan pembicaraan dengan Ralf Rangnick mengenai kabar lebih lanjut perannya di klub untuk musim depan. Dan hal ini direspon oleh Gary Neville. Menurutnya, Rangnick akan kesulitan jika menerima tawaran pekerjaan lain setelah resmi jadi konsultan United.

“Sebagai direktur olahraga, atau konsultan Manchester United, dapatkah Rangnick benar-benar melihat pemain Austria minggu demi minggu dan kemudian memilih mereka untuk tim nasional? Austria memiliki kebanggaan, dan mereka adalah negara yang hebat dengan pemain hebat. Jadi dia harus menonton mereka bermain setiap minggu,” tandas Neville.

“Kemudian dia (Rangnick) akan pergi dan melatih mereka dua minggu pada bulan September, Oktober, November dan Maret. Jadi, Anda pasti berpikir, ‘Apa yang bakal terjadi dengan pekerjaan konsultan di United? Di mana prioritasnya?’ Hal seperti itu akan memunculkan konflik. Dia akan kesulitan jika menerima dua pekerjaan.”