Foto: Manchester Evening News

Nama Harry Maguire selalu jadi bahan kritik banyak orang karena penampilannya yang kurang memuaskan. Bahkan jika ia tampil bersama Manchester United, tidak sedikit suporter Setan Merah yang pesimis kalau tim kesayangannya akan menang.

Situasi ini agak sedikit ironi. Mengingat Maguire merupakan bek yang dibanderol dengan rekor pembelian tertinggi ketika ia hijrah dari Leicester City ke United. Walaupun di satu sisi, tidak sepenuhnya penampilan Maguire sangat buruk dan mengecewakan.

Namun terlepas dari semua itu, hal ini bisa dibilang sebuah ujian yang cukup berat untuk Harry Maguire. Sampai-sampai bek legendaris Italia Giorgio Chiellini menyatakan simpati dan empatinya untuk bek berkebangsaan Inggris tersebut.

Ia mengklaim kalau Manchester United berharap “terlalu banyak” dari Maguire. Dan ketika harapan itu tidak sesuai dengan ekspektasi, sang pemain harus terpaksa berada di bangku cadangan musim ini. Terlebih lagi Erik ten Hag lebih suka memilih Raphael Varane dan Lisandro Martinez untuk mengisi pos lini bertahan.

Selain itu, Maguire sekarang menghadapi pertempuran untuk mempertahankan tempatnya di timnas Inggris untuk Piala Dunia di Qatar. Ya meskipun kemarin ia sempat bermain lagi bersama timnas Inggris pada pertandingan Nations League melawan Italia dan Jerman.

Melihat hal ini, sebagai mantan kapten Azzurri, Giorgio Chiellini punya rasa empati dan ia mendukung Maguire untuk terus membuktikan diri. Ia bahkan yakin bek tengah itu sering dikritik secara tidak adil hanya karena nilai jualnya yang mencapai 80 juta paun.

“Saya sedih dengan situasi Maguire karena dia adalah pemain yang bagus. Mereka (Manchester United) terlalu banyak berekspektasi tinggi. Hanya karena mereka membayar 80 juta paun untuknya, dia harus menjadi yang terbaik di dunia setiap pertandingan. Apakah harusnya begitu?” Tutur Chiellini dikutip dari The Times.

“Nilai pasar tergantung pada banyak aspek yang tidak dapat Anda kendalikan. Itu bukan salah Anda. Dia (Maguire) dan John Stones adalah duet yang bagus. Oke, Maguire mungkin bukan Rio Ferdinand, tapi dia cukup bagus. Dengan situasi ini, Inggris tidak akan bisa melakukan yang terbaik jika bermain tanpanya.”

“Jika Anda ingin memenangkan Piala Dunia, tidak mungkin melakukannya dengan beberapa masalah pada pemain kunci. Maka harus ada solusi yang bisa menyelesaikan masalah tersebut. Dan yang pasti Maguire adalah salah satu pemain kunci tim Inggris, dan ia adalah solusi masalah tersebut.”

Ya meskipun pada akhirnya penampilan Harry Maguire belum membaik sampai detik ini. Ia bahkan sempat membuat pelanggaran konyol di pertandingan Inggris melawan Jerman, dan itu menjadi sebab kerugian pasukan The Three Lions.

Maka itu berarti sekali lagi, posisi pemain berusia 29 tahun itu sedang terancam. Baik posisinya di klub, maupun di timnas Inggris. Hal ini perlu menjadi konsentrasinya ke depan. Karena mau tidak mau, roda terus berputar dan nasibnya sebagai bek akan mengikuti putaran roda tersebut.

Apalagi, nama Fikayo Tomori baru-baru ini muncul sebagai kandidat potensial untuk menggantikan Maguire di timnas Inggris. Mantan pemain Chelsea itu tampil sangat baik, terutama setelah ia berkontribusi besar membantu AC Milan memenangkan gelar Serie A di musim lalu.

“Dia (Fikayo Tomori) mengejutkan saya karena saya melihatnya di Chelsea dan saya tidak berpikir dia bisa begitu kuat di dalam kotak penalti. Dia benar-benar fokus penuh selama 90 menit. Dia adalah salah satu kunci kemenangan Milan untuk gelar Serie A di musim lalu,” ujar Chiellini.