Filip Stevanovic bisa memberi warna baru di lini depan United (Foto: Manchester Evening News)

Pergerakan Manchester United pada bursa transfer musim panas 2020 terkesan adem ayem. Berita mereka masih sebatas rumor. Hingga Saat ini, mereka masih disibukkan dengan rencana menggaet winger Borussia Dortmund, Jadon Sancho yang menemui beberapa kendala. Salah satunya adalah besarnya nilai transfer.

Jika tim utama kesulitan untuk mendatangkan pemain, maka tim muda United justru cukup lancar dalam mencari talenta-talenta baru yang akan mereka kembangkan. Setelah Marc Jurado, Joe Huggill, dan Alvaro Fernandez, Setan Merah dikabarkan memenangkan perburuan untuk mendatangkan penyerang sayap Serbia yang bermain untuk Partizan Beograd, Filip Stevanovic.

Memang belum ada kesepakatan final apakah United resmi mrekrut Filip, namun beberapa media asing memberitakan kalau kesepakatan tersebut hanya menunggu waktu saja. Filip sendiri sudah memberikan kode melalui akun Instagramnya. Pada unggahan terakhirnya, ia memposting foto saat ia bertanding melawan United pada penyisihan grup Liga Europa musim ini.

United bisa dibilang cukup berani dengan mendatangkan Filip. Mereka sampai rela mengeluarkan uang 10,8 juta paun agar si pemain mau memilih United sebagai pelabuhan barunya. Ketika kontrak sudah ditekan, Filip nantinya akan tetap bermain untuk Partizan selama satu musim lagi dengan status pinjaman sebelum benar-benar memulai kariernya bersama Setan Merah musim 2021/2022 mendatang.

“Kami telah menerima tawaran untuk Filip Stevanovic selama enam bulan yang jumlahnya lebih dari 10 juta Euro. Jika kami bisa bermain dengan baik dan dia bisa bermain seperti yang ia lakukan selama musim gugur, maka saya yakin harganya akan kembali dengan cepat. Saya yakin kalau seluruh Eropa akan segera mendengar tentang dia dan gol-golnya akan menjadi pemandangan yang lazim kita lihat,” kata Savo Milosevic pada bulan April lalu.

United bisa dibilang beruntung mendapatkan Filip. Hal ini tidak lepas dari banyaknya klub yang menginginkan pemain kelahiran tahun 2002 tersebut. Sebut saja Real Madrid, Bayern Munich, Chelsea, Liverpool, dan Manchester City.

Performa Stevanovic memang cukup ciamik. Ia sudah menembus tim utama Partizan ketika usianya baru 16 tahun. Musim 2019/2020 kemarin, performa Filip semakin ciamik. Sembilan gol dan tiga assist dibuat Filip di semua kompetisi. Tujuh gol diantaranya dibuat di liga domestik. Golnya pada kualifikasi ketiga Liga Europa melawan Connah’s Quay, menjadikan dirinya sebagai pemain termuda Partizan yang bisa mencetak gol pada ajang Eropa. Saat itu, usianya baru 16 tahun 311 hari.

Berposisi sebagai winger kiri, Filip memiliki kekuatan berupa kecepatan dan kemampuan dribel yang cukup baik. Meski begitu, kaki terkuat Filip justru adalah kaki kanan yang membuat peran dia di atas lapangan menjadi seorang inverted winger. Dengan kemampuannya ini, Filip bisa mengkreasi peluang bagi dirinya sendiri melalui pergerakan ke dalam (Cut Inside). Ketika melakukan gerakan tersebut, maka fullback akan memaksa untuk merebut bola dengan kaki lemahnya.

“Saya tidak suka memuji diri saya sendiri, karena orang lain juga akan melakukannya. Tetapi yang paling saya suka adalah menggiring bola. Menggiring bola mungkin menjadi karakteristik terbaik saya sebagai pesepakbola,” ujar Filip.

United sudah sering memiliki pemain dengan tipe seperti ini. Inverted winger terbaik yang pernah dimiliki United adalah Luis Nani. Memiliki dua kaki yang sama baiknya, Nani bisa bermain di sisi sayap manapun dan punya kemampuan mengkreasi peluang bagi dirinya sendiri melalui cut inside. Selain Nani, ada pula Ashley Young yang diminta mengisi posisi sayap sebelah kiri meski kaki terkuatnya adalah kaki kanan.

Gaya main seperti ini yang sebenarnya dicari oleh United. Musim ini, winger United tidak ada yang bisa bermain layaknya Filip dengan melakukan dribel menusuk ke dalam pertahanan lawan. Rashford tidak punya kelincahan meski kecepatan dan footwork nya di atas rata-rata. Mason Greenwood juga bukan seorang penyerang sayap. Sosok Daniel James malah lebih mendekati karakteristik winger klasik yang membuat pemain belakang begitu mudah untuk menjaga dan mematikan pergerakannya.

Jika melihat rekaman skill seorang Filip di YouTube, maka dia bisa memberikan variasi serangan bagi timnya. Hal ini tidak lepas dari kerap bergeraknya Filip hingga ke tengah lapangan untuk membuka ruang di sisi sayap agar bisa dimanfaatkan oleh rekan setimnya yang bermain sebagai fullback.

Meski begitu, rekaman beberapa menit seorang Filip tidak serta merta membuatnya bisa langsung disebut pemain bagus. Ia memiliki potensi, tapi masih ada beberapa kekurangan yang perlu diperbaiki. Salah satunya adalah pengambilan keputusan. Filip terkadang belum bisa membuat keputusan kapan harus memberi umpan kepada rekan setimnya atau kapan dia harus menendang langsung ke gawang.

Satu hal yang pasti, satu musim tambahan di Partizan akan menjadi penentu apakah Filip layak untuk langsung masuk ke tim utama United mengingat ia memiliki modal yang bagus bersama tim utama Partizan pada musim ini. Meski begitu, tidak tertutup kemungkinan kalau Filip akan dicoba terlebih dahulu bersama tim akademi sebagai bentuk perkenalan Filip kepada sepakbola Inggris.