foto: en.as

Pada tenggat bursa transfer musim panas lalu, Manchester United sukses mengamankan jasa Edinson Cavani. Striker asal Uruguay ini mendapat kontrak satu musim dengan opsi perpanjangan satu musim tambahan. Sayangnya, si pemain tampak belum bisa bermain akhir pekan nanti melawan Newcastle mengingat ia harus menjalani karantina selama dua pekan akibat pandemi virus corona.

Tenggat bursa transfer sebenarnya berjalan baik bagi Setan Merah. Selain mendapatkan Cavani, mereka juga telah mendapatkan Alex Telles dari Porto dan dua pemain muda, Facundo Pellistri dan Amad Diallo yang baru bergabung Januari nanti serta Donny Van de Beek yang menjadi rekrutan pertama. Pembelian Telles dan Cavani sebenarnya cukup ideal mengingat United kekurangan pemain bagus pada sektor ini. Namun, tidak sedikit yang merasa kalau dua pemain ini seharusnya tidak direkrut oleh pihak klub.

Sorotan terbesar jelas mengarah ke Cavani. Alex mungkin masih dimaafkan karena usianya yang baru 28 tahun pada 2020 nanti. Setidaknya, United masih bisa mendapatkan permainan terbaik Telles dua sampai tiga tahun ke depan.

Namun, hal ini berbeda dari Cavani. Striker kelahiran Salto ini sudah berusia 33 tahun. Musim lalu ia lebih banyak istirahat karena cedera. Perannya di lini depan sudah tersingkir karena kehadiran Mauro Icardi. Singkatnya, pemain seperti Cavani ini seharusnya sudah tidak lagi bermain untuk klub sebesar United.

“Kita memang harus menunggu dan melihatnya. Pada zamannya, ia adalah penyerang berkualitas. Tidak ada keraguan tentang itu. Tapi dia sudah berusia 33 tahun dan sepertinya akan pensiun. Dia tidak sering bermain untuk PSG musim lalu,” kata Paul Scholes.

“Lima hingga enam tahun yang lalu dia adalah pemain hebat yang bisa membawa kita ke level yang lebih tinggi lagi. Tapi saya rasa sekarang dia tidak akan bisa membawa kita ke level yang lebih baik. Yah, itulah United yang sekarang. Pemain seperti Cavani seharusnya dipinjam saja,” ujarnya menambahkan.

Sebuah ucapan yang begitu tajam dari mantan pemain tengah United ini. Scholes punya keyakinan kalau Cavani tidak akan sukses. Apalagi dia memilih untuk memakai nomor tujuh. Nomor yang magisnya perlahan mulai luntur sejak ditinggal Cristiano Ronaldo. Bahkan pemain Amerika Latin seperti Valencia, Angel Di Maria, dan Alexis Sanchez sudah gagal mengalahkan kebesaran nomor keramat tersebut.

Sebelumnya, United juga pernah memiliki Diego Forlan. Meski dia tidak memakai nomor tujuh, namun Forlan menjadi pemain Uruguay pertama di Manchester United. Sayangnya, dia tidak berkembang menjadi andalan United di lini depan. Begitu juga dengan Giulermo Varela yang menjadi rekrutan pertama United era David Moyes. Hasilnya juga nihil.

Terlepas dari usia yang sudah mendekati akhir karier, Cavani tetaplah penyerang yang berkualitas. Catatan 200 golnya bersama PSG menunjukkan hal itu. Bahkan musim lalu, ia masih mampu mencetak tujuh gol meski situasinya sudah sangat sulit untuk mendapat menit main. Kualitas ini yang membuat banyak pendukung United yakin Cavani akan memberi dampak seperti Ibrahimovic ketimbang Radamel Falcao atau bahkan Forlan.

Cavani mungkin tidak akan merebut tempat Anthony Martial sebagai striker utama. Pengecualian apabila ia terus fit dan mencetak banyak gol sejak awal layaknya Ibrahimovic. Namun, kehadiran eks Palermo dan Napoli ini bisa membuat lini depan United menjadi sedikit lebih kompetitif dibanding sebelumnya.

United memang memiliki empat striker dalam diri Martial, Rashford, Greenwood, dan Ighalo. Namun sejak awal, Ighalo memang tidak diproyeksikan sebagai striker utama. Oleh karena itu, tiga pemain tersebut yang selalu mengisi skema 4-2-3-1/4-3-3 Ole Gunnar Solskjaer. Inilah yang membuat posisi ketiganya aman karena garansi main sudah pasti didapat meski permainan mereka sangat tidak konsisten.

Dengan kehadiran Cavani, tiga pemain depan ini nantinya bisa belajar banyak darinya. Maklum saja, United kehilangan mentor di setiap posisi yang membuat tim ini kekurangan leader. Diharapkan Cavani bisa menjadi sosok pemimpin dalam klub ini.

“Sejak awal saya katakan kalau United harus beli Cavani karena tim ini punya tiga penyerang muda yang butuh bantuan. Dia mungkin tidak akan berguna untuk jangka panjang. Namun ia bisa memberi efek yang bagus untuk jangka pendek. Tanyakan sama Rooney ketika kami merekrut Henrik Larsson. Ia menyebut kalau Henrik memberi nilai plus bagi tim,” kata Rio Ferdinand.

Meski begitu, Scholes tetap kukuh kalau pemain seperti Cavani tidak cocok untuk direkrut permanen dan mendapat gaji besar dari United.