Pemain muda asal Argentina, Julian Alvarez, telah resmi bergabung dengan Manchester City dengan nilai transfer sebesar 14 juta paun. Dan transfer ini ternyata merupakan kegagalan terbaru dari rencana utama transfer Manchester United. Bisa dibilang, kegagalan ini sangat telak. Itu karena mereka digagalkan oleh rival sekota mereka yakni City.
Pasukan Pep Guardiola mengumumkan kedatangan striker berusia 22 tahun tersebut pada hari terakhir bursa transfer Januari 2022. Meskipun ia tidak akan langsung bergabung dengan tim utama City, dan akan tetap di River Plate dengan status pinjaman hingga musim panas nanti.
Proses transfer ini menandai kudeta yang cukup besar dari Manchester City. Mereka berhasil mengalahkan persaingan dari Manchester United, Barcelona dan Bayern Munich untuk mendatangkan pemain berbakat itu. Dan bagi United, situasinya menjadi semakin runyam karena City merusak rencana utama mereka.
Padahal Ralf Rangnick sudah sangat ingin menambahkan Alvarez ke tim utama United yang dinilai kurang memiliki daya gedor di bawah manajemennya. Tapi alih-alih menerapkan rencana mereka dengan sempurna, Setan Merah malah harus melihat Alvarez membintangi rival sekota mereka sendiri.
Sungguh sebuah perubahan haluan transfer yang begitu membekas. Karena pada awal bulan ini, United sempat memimpin pengejaran striker muda itu. Bahkan waktu itu media Argentina Ole sampai melaporkan bahwa petinggi klub di Setan Merah telah mengontak River Plate untuk membuka diskusi.
Sebagai tanggapan atas permintaan tersebut, United diberitahu bahwa mereka harus memenuhi klausul pelepasannya jika ingin merekrut Alvarez. Jumlah biaya klausulnya terbilang tidak terlalu besar, dan itu sangat mudah untuk dipenuhi oleh United.
Biayanya relatif bisa mencuri perhatian klub mana pun yang sudah melihat kemampuan Alvarez. Dengan biaya yang murah, mereka (klub-klub) bisa memiliki bintang muda yang sedang naik daun di Argentina. Apalagi ia sudah mencetak total 36 gol untuk River Plate sejak melakukan debut seniornya pada tahun 2018.
Namun ketika United bergerak untuk mengontraknya, ternyata Julian Alvarez lebih tertarik pada rival sekota mereka. Hal ini sudah diungkapkannya jauh-jauh hari sebelum ketertarikan United. Dan Manchester City pun tahu apa yang perlu mereka lakukan. Maka pupus sudah harapan Setan Merah, dan terjadilah perubahan haluan transfer.
“Bermain di Eropa adalah impian kebanyakan orang karena kualitas liga-liganya. Akan penuh arti jika saya berada di klub-klub itu. Tapi saya santai saja. Jelas, saya berbicara dengan agen saya dan keluarga saya. Tetapi saya tahu saya harus tetap fokus pada apa yang saya lakukan. Nanti waktunya akan tiba. Di Playstation saya selalu bermain dengan Barcelona atau Manchester City,” ungkap Alvarez pada Desember 2020.
Manchester City hanya perlu 14 juta paun untuk merekrutnya. Mereka benar-benar mampu menegosiasikan biaya yang jauh lebih rendah daripada klausul rilisnya yang resmi. Dilaporkan bahwa biaya klausul rilis Alvarez adalah sebesar 27 juta paun. Dan di sinilah letak kegagalan besar berada di pihak United.
Di mana, Manchetser City mampu membelinya dengan biaya lebih murah (14 juta paun), namun Manchester United gagal merekrutnya meski menawarkan biaya yang lebih besar (27 juta paun). Apakah ini pertanda bahwa United memang sudah tidak cukup menarik daripada City?
Entahlah, yang jelas saat ini Julian Alvarez sudah resmi berseragam biru langit. Ia akan bermain di Premier Legaue setelah masa peminjamannya di River Plate berakhir. Dan semua hal yang dapat membatunya berkembang di Inggris, sudah disiapkan oleh direktur sepakbola City yakni Txiki Begiristain.
“Julián Alvarez adalah pemain yang telah kami pantau selama beberapa waktu sebelumnya. Dia mampu beroperasi di sejumlah opsi pos penyerang. Dan kami sangat yakin dia adalah salah satu pemain penyerang muda terbaik di Amerika Selatan,” ujar Txiki Begiristain dikutip dari Mirror Football.
“Saya sangat senang berhasil membawanya ke Manchester City. Saya benar-benar percaya kalau klub ini dapat memberinya kondisi yang tepat. Kami sudah menyiapkan hal terbaik yang mampu memenuhi potensinya dan menjadi pemain top ke depan.”