Seandainya tidak ada Cristiano Ronaldo dan David De Gea, bukan tidak mungkin Manchester United pulang dengan membawa satu atau bahkan nol poin. Keduanya menjadi sosok sentral dari kesuksesan Setan Merah meraih kemenangan atas Norwich City di Carrow Road.

Banyak yang menyebut kalau sejak kedatangannya ke Manchester, CR7 justru menjadi beban bagi tim. Hal ini membuat United terlalu bergantung kepadanya sehingga memengaruhi penampilan tim secara keseluruhan. Anggapan itu kembali muncul pada laga kemarin.

Berseliweran di media sosial kalau Ronaldo dianggap sangat malas. Tidak mau ngepress kata sebagian besar dari mereka. Selain itu, sentuhannya mulai hilang. Peluang emas pada babak pertama, dimana ia memilih mengubah posisi bola ke kiri ketimbang menendang dengan kaki kanannya, saat itu membuat suporter United geregetan.

Akan tetapi, kita juga tidak bisa membantah kalau United butuh Ronaldo. Sosoknya bisa menjadi pembeda. Semalam, ia menyelamatkan United yang begitu kesulitan menembus pertahanan Norwich melalui gol penaltinya pada menit ke-75.

Semalam, Norwich bermain tidak seperti tim yang berada di peringkat terakhir. Mereka sangat disiplin untuk sebisa mungkin tidak kebobolan. Formasi 4-5-1 yang kemudian menjadi 4-1-4-1 begitu susah ditembus United. Ketika Fred atau McTominay menguasai bola, ada 4-5 pemain Norwich yang mendekat untuk melakukan pressing. Inilah yang membuat United kesulitan mengalirkan bola.

Dean Smith paham kalau United punya masalah dalam hal pergerakan tanpa bola. Ini yang kembali terjadi. Siapa pun yang sedang menguasai bola, beberapa pemain United lebih banyak diam dan menunggu dioper kembali ketimbang mencari ruang kosong. Sirkulasi bola United juga tidak semengerikan ketika melawan Palace.

Begitu pula dengan penampilan individu yang tampak tidak on-fire. Sebut saja Rashford dan Bruno Fernandes yang dalam beberapa laga terakhir selalu terburu-buru ketika memberi bola ke lini depan. Rashford bahkan mendapat kritik keras pada laga kali ini di media sosial karena performanya sejak musim lalu semakin lama semakin menurun.

Norwich sendiri juga tampil sangat baik. 11 tendangan dengan 5 diantaranya mengarah ke gawang menandakan kalau mereka juga merepotkan. Masalahnya hanya satu yaitu keberadaan De Gea di bawah mistar.

Penjaga gawang asal Spanyol ini kembali mengerjakan tugasnya dengan baik saat rekannya di lini belakang lengah. Dua penyelamatan gemilang saat menahan ancaman Teemu Pukki dan Ozan Kabak berhasil membuat United sukses tidak kebobolan dalam dua laga beruntun.

“Penyelamatan dari tendangan Pukki adalah yang paling sulit. Penyelamatan besar bagi tim ini. Ini pertandingan yang hebat di tengah hujan yang turun pada hari ini,” tutur De Gea.

Pertandingan kemarin memang begitu spesial bagi De Gea dan Ronaldo. Untuk De Gea, clean sheet semalam adalah yang ke-200 sepanjang kariernya. Sedangkan untuk Ronaldo, gol ini membuatnya menyamai torehan Ole Gunnar Solskjaer di Premier League yaitu 91 gol. CR7 bahkan menjadi pemain ketiga sepanjang sejarah klub yang bisa mencetak gol untuk tiga pelatih berbeda dalam satu musim.

Melihat dari apa yang sudah dilakukan Rangnick dalam dua pertandingan, United sebenarnya sudah mengarah ke arah yang lebih baik. 4-4-2 flat yang solid membuat United hampir tidak pernah kalah di lini tengah.

Akan tetapi, mereka masih memiliki segudang problem yang perlu diperbaiki oleh Rangnick di sisa musim ini seperti sirkulasi bola, pengambilan keputusan, hingga ketenangan ketika menghadapi pressing dari lawan. Serta pemain-pemain yang punya kemampuan mengisi semua ruang kosong sehingga opsi untuk memberi umpan ke depan terus tersedia.