Foto: Forbes

Terlepas dari beberapa kekurangan yang masih dimiliki oleh timnya, namun Erik ten Hag merasa sangat bahagia bahwa sejauh ini Manchester United terus berkembang ke arah yang lebih baik bersamanya.

Masih ada kekecewaan yang terasa dalam diri Erik ten Hag ketika United hanya mampu menang 1-0 melawan Real Sociedad beberapa hari lalu. Hasil yang tentu saja tidak cukup karena memaksa mereka untuk melewati fase play-off terlebih dahulu melawan tim-tim lungsuran Liga Champions sebelum benar-benar melangkah ke babak 16 besar.

Namun Ten Hag tidak mau terpaku kepada kegagalan tersebut. Ia mencoba mengajak suporter untuk terus bersikap optimis dengan membawa mereka melihat kepada kacamata yang lebih besar. Dia sangat bahagia karena timnya terus berkembang ke arah yang lebih baik.

“Kami selalu ingin jadi nomor satu, dan ketika tidak berhasil kami akan kecewa. Tapi, pada akhirnya kami akan berkata kalau kami sudah menang, lalu tidak kebobolan, dan menciptakan beberapa peluang bagus,” katanya.

Sejauh ini, progres United bersama Ten Hag memang sudah cukup baik. Dari 18 pertandingan yang sudah dijalani, 12 diantaranya berakhir dengan kemenangan. Beberapa kemenangan bahkan bisa mereka peroleh dari tim-tim besar macam Liverpool serta Arsenal. Mereka juga tampil dominan di Stamford Bridge meski bermain imbang 1-1 lawan Chelsea.

Tidak hanya itu, United juga masih berstatus unbeaten sejak tumbang 6-3 dari Manchester City. Bahkan enam dari tujuh laga terakhirnya, mereka tidak pernah kebobolan alias clean sheet. Bandingkan dengan sebelum laga melawan City ketika mereka hanya bisa tiga kali mengakhiri laga dengan tidak kebobolan.

Lini belakang menjadi lini yang progresnya sejauh ini paling signifikan dibandingkan musim lalu. Kehadiran Lisandro Martinez dan permainan Diogo Dalot yang semakin meningkat berhasil untuk membuat pertahanan mereka menjadi lebih kuat.

Bahkan Raphael Varane yang musim lalu menjadi pesakitan pun kini bertransformasi menjadi sosok vital di lini belakang. Victor Lindelof dan Harry Maguire juga siap mengisi kekosongan yang ditinggalkan. Khusus untuk Maguire, ia kini mulai kembali mendapat kepercayaan dari Ten Hag.

“Lindelof bermain baik bersama Martinez. Lalu Harry Maguire juga melakukannya dengan baik. Sayangnya, Varane cedera yang benar-benar menyakiti kami karena dia punya jiwa leader. Tapi, kami masih punya tiga bek tengah yang bagus dan itulah yang kami butuhkan,” kata Ten Hag.

Satu hal yang masih kurang dari United adalah ketajaman lini depan mereka yang masih sering timbul tenggelam. Terkadang, mereka bisa mencetak gol dengan mudah, tapi tidak jarang mereka kerap kesulitan untuk sekadar membuat peluang. Hal ini juga disebabkan karena lini tengah mereka yang dalam beberapa laga bisa dengan mudah dimatikan sehingga mereka kerap kesulitan di sepertiga pertahanan lawan dan tidak mampu membuat kill the game.

Dua laga terakhir membuktikan masalah tersebut. Menghadapi West Ham dan Sociedad, mereka bisa mencetak gol pada babak pertama namun kesulitan pada babak kedua sehingga gol kedua tidak bisa mereka raih.

Terlepas dari hal itu, kita tetap patut memberi apresiasi kepada kinerja Erik ten Hag yang pelan-pelan membuat United menjadi tim yang enak lagi untuk ditonton. Kini, tersisa beberapa pertandingan saja sebelum jeda Piala Dunia, semoga paruh kedua musim nanti progres ini masih bisa dipertahankan dan syukur-syukur bisa ada satu piala yang didapat. Semoga.