Foto: Twitter

Sepakbola memang terkenal telah menjadi olahraga yang paling disukai se-jagat. Dari kalangan pedagang, pelajar, artis, pebisnis dan bahkan sampai politisi, semuanya menyukai sepakbola. Maka dengan begitu, mendukung salah satu tim sepakbola juga telah menjadi hak semua orang di dunia ini.

Termasuk pemimpin dan diktator Korea Utara yakni Kim Jong-un. Ia mengungkapkan bahwa ia adalah suporter dan sekaligus pengagum berat klub Premier League Manchester United. Terasa mengejutkan bukan? Bahkan sekelas “diktator” sekalipun boleh dan bisa menggemari klub sepakbola.

Memang agak jarang melihat para petinggi Negara –yang khususnya memiliki jiwa diktator– menyukai sepakbola dan sangat menggemari klub besar seperti Manchester United. Karena biasanya, yang banyak dikenal adalah para artis atau selebriti yang sering datang ke stadion dan memberikan dukungannya untuk klub tersebut.

Sebut saja seperti selebriti Hollywood ternama Megan Fox misalnya. Di mana ia pernah menjadi suporter berat United karena mengagumi Javier Chicharito Hernandez yang pernah tampil untuk klub pada 2010 sampai 2015. Atau pelari olimpiade Usain Bolt, yang pada 2016 sempat mengatakan bahwa ia sangat bermimpi ingin bermain untuk tim Setan Merah.

Namun meskipun begitu, bukan berarti Kim Jong-un tidak boleh menggemari Manchester United. Karena kenyataannya, kekagumannya kepada United pernah diungkap sendiri oleh mantan Senator Italia yaitu Antonio Razzi. Ia mengklaim bahwa presiden Korea Utara yang pemarah itu memberitahunya dalam percakapan pribadi tentang fakta dukungannya kepada United.

Diyakini bahwa Kim telah menjadi suporter lama Setan Merah. Sebelumnya, ia juga pernah menunjukkan bahwa ia adalah penggemar berat legenda Inggris Wayne Rooney. Menurut kabar tersebut, tepatnya pada tahun 2014, ia sampai menuntut agar semua TV di negaranya harus menyiarkan semua pertandingan Manchester United.

Tiga tahun berselang (2017), Antonio Razzi kemudian memberi tahu The Sun bahwa Kim telah membuka diri tentang cintanya kepada Setan Merah. Namun, Kim bukanlah suporter yang biasa-biasa saja. Ia justru sangat totalitas, dan tidak memaksa diri untuk ingin terlihat seperti pemain United. Karena ia menghargai semua pemain timya dari dulu atau sekarang, seperti Zlatan Ibrahimovic atau Eric Cantona dan Rashford atau Sancho.

Dalam sebuah percakapan, ketika ditanya tentang apakah Kim pernah membandingkan dirinya dengan pamain-pemain United, Razzi mengatakan; “Tidak, Kim adalah Kim. Dia adalah satu-satunya. Ia tidak mau membandingkan dirinya dengan pemain United mana pun.”

Razzi juga mengungkapkan bahwa pemilik kekuasaan tertinggi di Korea Utara itu juga mengharapkan Premier League bisa “dibanjiri” dengan talenta dari negaranya. Hal itu dilontarkannya setelah ia melihat pemain dari negaranya yakni Han Kwang-song berhasil menembus panggung sepakbola Eropa.

Han, yang saat ini masih berusia 23 tahun, pernah tampil mengesankan ketika dipinjamkan ke klub Italia Perugia pada 2018. Ia kemudian menjadi wonderkid Korea Utara yang mulai menarik perhatian banyak tim besar waktu itu, dan dari sinilah Kim Jong-un terkesima.

Hanya saja, Han Kwang-son sekarang berstatus bebas transfer dan belum diminati klub mana pun. Sangat disayangkan, talenta sepertinya tidak lagi mendapat perhatian. Padahal ia pernah bermain untuk Juventus U-23, dan terakhir, ia pernah bermain untuk klub Qatar Al-Duhail.

Dari sini, Antonio Razzi mengklaim bahwa Kim Jong-un merasa Han Kwang-son hanyalah efek dari bakat “belum siap” seperti apa yang memang dihasilkan Korea Utara. Namun Kim percaya bahwa negaranya sudah berada dalam “evolusi yang konstan” dan itu merupakan sebuah kemajuan di bidang sepakbola.