Romelu Lukaku mengisyaratkan bahwa dirinya lebih baikbergabung dengan Manchester United daripada kembali ke Chelsea. Apakah Manchester United lebih baik dari Chelsea?

Penyerang Everton, Romelu Lukaku, akan meninggalkan klubnya di bursa transfer mendatang dengan klub-klub besar Premier League sebagai tempat labuhan selanjutnya, menurut laporan Mirror. Manchester United dan Chelsea merupakan dua dari beberapa klub besar yang menginginkan jasa sang pemain asal Belgia ini di musim panas nanti.

Penyerang yang bertinggi badang 190 cm ini merupakan top skor sementara Liga Premier dengan 24 gol. Dalam perhelatan liga lokal, Romelu masih kalah populer dengan Harry Kane; selama dua kali berturut-turut gelar sepatu emas diserobot oleh penyerang asal Tottenham Hotspur ini.

Namun, Lukaku cukup kontributif bagi timnas Belgia dengan turut serta di ajang internasional untuk negaranya dan dirinya juga rajin menyumbang angka untuk kesebelasannya itu. Hal ini menjadikannya sebagai ujung tombak favorit selain rekan senegaranya yang berada di Chelsea saat ini, Eden Hazard.

Antonio Conte mengisyaratkan kepada manajemen Chelsea untuk memasukkan Lukaku kedalam daftar rekrutannya dengan prioritas utama. Namun, pelatih The Blues itu sendiri-lah yang membuat sang penyerang ini ragu untuk bergabung kembali di Stamford Bridge.

Menurut pemain berusia 23 tahun ini, pelatih asal Italia ini akan membuatnya untuk melakukan tekanan untuk mendapatkan bola. Lukaku juga enggan untuk berlari lebih sering ke belakang untuk bertahan. Hal ini berlawanan dengan gaya bermain Lukaku yang sebenarnya sehingga pemain ini tidak yakin apakah dia akan lebih produktif jikab berada didalam skuat asuha mantan pelatih Juventus ini.

Saat membela Everton, penyerang Belgia ini sangat sering berada di daerah pertahanan lawan. Hal ini mengundang kritik dari para penggemar yang tidak suka bahwa Lukaku sangat jarang membantu pertahanan saat timnya berada dalam tekanan. Namun, hal ini juga tidak serta merta menjadikan Lukaku sebagai penyerang yang buruk. Dia tahu apa yang dia lakukan dan hal ini terbukti dengan jumlah gok yang dia lesatkan ke gawang lawan.

Menurut kabar yang beredar, The Toffees akan membanderol 70 juta Euro bagi siapa saja yang ingin mendapatkan tanda tangan sang top skor ini. Harga ini dinilai pantas bagi klub tersebut mengingat Lukaku sudah mencetak 86 go dalam 164 laga di semua kompetisi.

Romelu Lukaku saat ini masih memiliki kontrak dua tahun dengan Everton. Namun, tawaran perpanjangan kontrak masih belum ditanda tangani oleh penyerang tersebut. Di samping itu, sang manajer Roenald Koeman mengisyaratkan bahwa Lukaku boleh meninggalkan Everton.

Jika Romelu Lukaku enggan bergabung dengan Chelsea, lantas kemana dia akan berlabuh? Ini bukan lah pertanyaan yang mudah, namun Manchester United merupakan salah satu kandidat kuat wadah Lukaku untuk menumpahkan bakatnya. Apa saja alasannya?

Kesempatan menjadi tombak utama

Tentunya berada dalam klub yang lebih besar dengan pendapatan yang lebih besar menjadi salah satu dari sekian banyak keinginan Lukaku di rumah barunya nanti. Yang paling utama bagi seorang pemain sepakbola, di samping itu, ialah menit bermain dan kebanggaan sebagai salah satu penggawa yang paling diandalkan; Romelu juga tentunya memiliki jalan pikir yang sama. Dengan cederanya Zlatan Ibrahimovic (dan mungkin tak akan perpanjang kontrak di Old Trafford) dan menurunnya performa Wayne Rooney, Lukaku akan menjadi salah satu bintang besar di klub sebesar United.

Pengalaman dan skill Lukaku di Premier League cocok dengan profil penyerang yang diinginkan Jose Mourinho. Saat ini kubu Old Trafford sedang mengalami krisis penyerang, apalagi Zlatan Ibrahomovic divonis harus bersitirahat dan mengakhiri musim lebih cepat karena cedera ligamen yang dialaminya.

Di samping itu, Rooney yang juga bermain saat Manchester United kalah 0-2 dari Arsenal di Emirates Stadium memiliki rating rendah dibandingkan dengan Marcus Rashford yang notabene masih kurang pengalaman dibanding penyerang yang terkenal temperamental tersebut.

Skuat muda United yang berkembang

Jesse Lingard, Anthony Martial, Paul Pogba dan Rashford merupakan pemain muda yang akan bertahan lama di Old Trafford dan akan berkembang sesuai dengan taktik pelatih dan gaya bermain rekan-rekannya di lapangan. Lukaku yang berusia 23 tahun merupakan punggawa yang belum mencapai performa maksimal; dia tentu saja masih memiliki sesuatu yang belum dipoles secara maksimal.

Keadaan ini akan membuat Lukaku bisa mengembangkan dirinya menjadi lebih baik lagi dan Pogba dkk akan menyesuaikan gaya bermainnya demi memompa bola ke kotak pinalti untuk dikonvesi menjadi gol oleh Lukaku.

Faktor Ibrahimovic dan Griezmann

Saat ini Ibrahimovic menrupakan penyerang paling produktif. Namun cidera lutut parah yang membutuhkan waktu penyembuhan selama berbulan-bulan ini membuat banyak pihak ragu apakan pemain asal Swedia ini bisa kembali tajam seperti awal sampai pertengahan musim ini, apalagi dengan faktor usia Zlatan yang sudah tidak muda lagi. Keraguan ini menguat setelah perpanjangan kontrak masih belum dilakukan antara Zlatan dengan manajemen United.

Boleh jadi Griezmann yang saat ini membela Atletico Madrid lebih berpengalaman dari Lukaku. Namun pemain Perancis ini memerlukan waktu untuk beradaptasi dengan Premier League. Terlebih lagi, Atletico tidak terlalu menonjol disemua kompetisi dan hal ini bisa membuat Mou dan jajarannya beranggapan bahwa Griezmann tidak bisa konsisten dalam performanya. Di samping itu, harga yang ditawarkan oleh klub dimana Diego Simeone melatih itu cukup tinggi, apalagi setelah pengeluaran yang digunakan untuk mendatangkan Pogba musim lalu.