Foto: Capital FM

Patrice Evra telah mengungkapkan rincian percakapannya dengan Ed Woodward setelah pensiun dari sepakbola. Patrice Evra dan Ed Woodward lalu mengadakan diskusi mengenai posisi direktur teknis di Manchester United, akan tetapi, pemain asal Prancis itu tidak berniat kembali ke klub dalam waktu dekat. Evra juga mengungkap secara detail kesibukan United bersama Ed Woodward.

Di sisi lain, United sendiri sedang mencari seorang direktur teknis sejak Jose Mourinho dipecat pada Desember lalu. Namun, sampai saat ini mereka belum menentukan calon yang akan dipilih. Evra, yang terlihat bersama Woodward di sejumlah pertandingan musim lalu, telah mengkonfirmasi apa yang ia ketahui tentang posisi tersebut.

“Saya akan menyelesaikan lencana kepelatihan saya. Sir Alex Ferguson, sebelum dia pension, sempat mengatakan kepada saya bahwa ada dua pemain saya yang akan menjadi manajer hebat, dan dia menyebut saya dan Ryan Giggs. Tapi saya tidak ingin langsung melakukannya. Saya sedang ingin bekerja di TV dan saya ingin membuat orang bahagia dengan membuat mereka tertawa. Tapi ketika saya sudah benar-benar fockus, mungkin saya perlu satu tahun untuk persiapan dan menikmati hidup baru,” tutur Evra kepada Sky Sports.

“Saya sudah berbicara dengan Ed tentang posisi direktur teknis dan hal-hal lain. Tetapi saya belum memutuskan apapun. Ketika saya kembali ke klub, saya ingin mengorbankan hidup saya lagi, tetapi Anda harus siap untuk melakukan itu dengan jujur kepada diri sendiri. Ketika saya kembali nanti, saya ingin pemain Manchester United bermain untuk membuat sejarah, seperti yang pernah terjadi kepada Busby Babes.”

“Mungkin itu tampak gila, dan saya menganggapnya terlalu serius, karena di sepakbola semua bisa terjadi. Ini adalah cara saya. Para suporter dulu sempat membuat bendera bertuliskan ‘United, Kids, Wife‘, urutan ini tidak saya anggap lucu karena itu adalah hal terbaik yang pernah saya lihat dalam hidup saya! Bahkan, ketika saya di rumah, saya berpikir tentang bagaimana saya akan memenangkan setiap pertandingan dengan Bendera itu.”

Terlepas dari rumor direkutr teknis, faktanya, ketidaksetujuan antara Patrice Evra dan Ed Woodward sempat menyebabkan bek kiri itu meninggalkan klub pada 2014. Evra lalu mengungkapkan bahwa ia mengancam Ed Woodward setelah Manchester United hanya ingin memperpanjangan kontraknya selama satu tahun. Oleh karenanya, mantan pemain Juventus itu kemudian mengatakan kepada Ed bahwa ia bermaksud untuk pergi ketika kontraknya berakhir pada akhir musim 2013/2014.

Setelah sebelumnya sempat menerima keputusan Evra untuk pergi, Ed Woodward lalu berbelok, dan United akhirnya mengumumkan bahwa Evra akan tinggal di Old Trafford selama satu musim lagi. Namun, dua bulan setelah perpanjangannya diumumkan oleh United, Evra, yang saat itu berusia 33 tahun, bergabung dengan Juventus dengan biaya transfer sebesar 1,2 juta paun. Evra mengatakan jika pengkhianatan Woodward memberinya alasan untuk meninggalkan klub.

“Sebelum akhir musim itu, Ed memberi tahu saya; ‘Patrice, Anda akan tinggal selama satu tahun lagi karena kami memiliki opsi dalam kontrak Anda.’ Tapi, saya bilang padanya bahwa saya harus pergi karena alasan keluarga. Dia lalu menjabat tangan saya dan berkata bahwa dia mengerti kondisinya. Kemudian, pada bulan Mei, saya makan malam di Dubai pada hari ulang tahun saya dan mendapat SMS mengejutkan dari agen saya,” ungkap Evra.

“Dia (agennya) mengatakan kepada saya, dan menyarankan saya untuk pergi ke suatu tempat yang tenang. Dia mengirimi saya pesan dengan pernyataan dari United yang mengatakan bahwa mereka senang ketika memperbarui kontrak saya hanya satu tahun lagi. Saya menjadi gila, dan saya benar-benar kecewa. Saya menelepon Ed dan bersumpah di telepon, bahkan mengancamnya.”

“Dia mengatakan bahwa saya tidak bisa berbicara seperti itu, dan dia mengatakan bahwa saya akan baik-baik saja. Setelah itu, Ryan Giggs menelepon saya dan berkata bahwa saya tidak bisa pergi begitu saja karena satu orang. Tapi, sejak itu saya memberikan alasan yang jelas tentang mengapa saya pergi. Saya sudah mengatakan kepada istri saya bahwa saya akan pergi. Saya tidak pernah benar-benar merasa bisa meninggalkan United, tapi istri saya memberi saya sedikit dorongan.”

 

Sumber: Sky Sports, Manchester Evening News