Sebuah hal yang sangat membanggakan bagi setiap pelaku dunia sepakbola bisa dikaitkan dengan salah satu klub terbesar di dunia, Manchester United. Apalagi, jika pernah mendapatkan tawaran untuk bergabung dengan klub berjuluk The Red Devils tersebut.

Mungkin itulah yang dirasakan oleh sejumlah pihak yang belakangan ini mengeluarkan pernyataan pernah diajak untuk bekerja sama dengan tim Setan Merah di masa lampau. Meskipun mereka mengaku malah menolak tawaran besar tersebut, namun tentu saja rasa bangga itu tak pernah hilang sehingga kini bisa terkenang kembali.

Mungkin, itu pula yang kini tengah dirasakan oleh manajer Liverpool Jurgen Klopp. Baru-baru ini, dia menyatakan bahwa dulu pernah didekati dan diminta United untuk menjadi suksesor David Moyes yang dipecat jelang akhir musim 2013/2014 silam.

Pengakuan itu disampaikan oleh pelatih berusia 50 tahun tersebut saat diwawancarai mantan pemain Liverpool, Phil Thompson, di Sky Sports, seperti dilansir Goal Internasional pada pertengahan Januari 2018. Klopp sendiri saat itu mengaku malah menolak tawaran itu, hingga akhirnya United menunjuk Louis van Gaal di awal musim 2014/2015.

Pada saat itu, Klopp memang masih berstatus sebagai pelatih Borussia Dortmund, salah satu klub di negara kelahirannya, Jerman. Dia membesut klub besar Bundesliga Jerman itu sejak awal musim 2008/2009 silam.

Lima trofi berhasil dipersembahkan pelatih kelahiran Stuttgart, 16 Juni 1967 itu, termasuk dua gelar juara liga domestik secara beruntun pada 2010/2011 dan 2011/2012. Selain itu, dia juga sukses membawa klub berjuluk Die Borussen tersebut menembus laga final Liga Champions 2012/2013, sebelum dikalahkan oleh musuh bebuyutannya di ajang Bundesliga, Bayern Muenchen.

Kesuksesan itulah; selain juga mampu ‘melahirkan’ banyak bintang muda, yang membuat dirinya menjadi salah seorang pelatih yang paling dicari di Eropa, termasuk United yang juga ikut mengincar Klopp untuk menukangi tim Setan Merah setelah Moyes gagal total melanjutkan periode emas dari manajer legendaris Sir Alex Ferguson yang pensiun di akhir musim 2012/2013.

“Ya, ada ketertarikan ketika itu. Ya, United, mereka tertarik setahun atau setahun setengah sebelumnya, tetapi rasanya tidak enak. Saya tidak dapat mengatakan United bukan klub saya, ini tidak terasa benar,” ungkapnya.

Namun ketika itu, manajer yang memulai karier kepelatihannya bersama klub kecil Jerman, Mainz 05 sejak awal 2001 tersebut lebih memilih untuk tetap bertahan di Signal Iduna Park, markas Dortmund dengan harapan bisa meraih prestasi yang lebih baik lagi; terutama menuntaskan rasa penasarannya untuk menjuarai Liga Champions.

Sayangnya, kenyataan yang terjadi, prestasi mereka malah terus menurun, dan tidak mampu meraih satu trofi pun pada dua musim berikutnya; selain gelar minor juara Piala Super Jerman di awal 2014/2015. Alhasil, Klopp mengundurkan diri pada akhir musim.

Salah seorang senior Klopp yang pernah jadi mentornya, Eckhard Krautzun juga pernah mengungkap bahwa ingin melanjutkan kariernya di Inggris. Dia pun menyebut bahwa di antara pilihan-pilihan klub yang menginginkan pelatih berkacamata itu, peminat pertamanya adalah United.

Makanya, mantan pelatihnya saat masih menjadi pemain sekaligus asisten pelatih Mainz pada 2000/2001 itu mengaku sempat melihat mimpi tersebut akan terwujud, ketika Klopp mengakhiri kebersamaannya dengan Dortmund. Bahkan, Krautzun sempat berbicara dengan Ferguson terkait masa depan Klopp tersebut.

“Saat itu, Klopp mengatakan ingin pergi ke Inggris. Klub impiannya United. Itu yang dikatakannya. Saya sempat berbicara kepada Ferguson (dewan kehormatan United), ‘Klopp ingin ke luar negeri’. Jika dia ke Inggris, United akan jadi pilihannya,” ucap Krautzun dilansir The Sun, November 2017.

Namun menurut Klopp, dia tidak tertarik, karena merasa tak nyaman dengan gaya United. “Dua tahun lalu, saya mendapat tawaran dari klub paling bersejarah di Inggris. Tapi, saya tak pernah merasa nyaman dengan cara mereka memahami sepakbola,” katanya dikutip The Peoples Person.

Klopp sempat berniat untuk beristirahat dari sepakbola setelah musim yang kurang memuaskan bersama Dortmund. Namun, panggilan Liverpool ternyata terlalu sulit untuk ditolaknya. Empat bulan sejak mundur dari klub yang telah membesarkan namanya tersebut, dia pun akhirnya memutuskan untuk menggantikan Brendan Rodgers di Anfield Stadium, markas Liverpool pada Oktober 2015 lalu.

“Ketika Liverpool menghubungi, saya tidak punya peluang. Itu sebenarnya terlalu dini untuk rencana saya. Tapi kemudian saya datang dan merasakan semangatnya, bagi saya itu seperti pertandingan di surga,” ucapnya mengungkap alasan menerima tawaran rival United di Premier League Inggris itu.