Foto: The Sun

Siapa yang masih ingat dengan Eric Djemba-Djemba? Ia adalah pemain yang membintangi Kamerun ketika memenangkan Piala Afrika pada tahun 2002. Tepatnya, satu tahun sebelum kepindahannya ke Old Trafford. Waktu itu, nama Djemba-Djemba dinobatkan sebagai pemain yang akan mewarisi Roy Keane di Manchester United. Ya meski pada faktanya, hanya label “New Cantona” sajalah yang membuatnya terlihat baik sebagai pemain lini tengah.

Di sisi lain, Eric Djemba-Djemba sendiri resmi bergabung dengan United pada tahun 2003. Di masa itu, terutama di musim sebelumnya, bentuk Djemba-Djemba sempat dinilai sangat ciamik, terutama ketika ia memainkan peran sebagai pemain sentral. Bahkan Sir Alex Ferguson pernah menyebutnya sebagai pemain yang cepat, agresif, dan penghubung aliran bola yang baik.

“Eric Djemba-Djemba adalah Jenis pemain atletik yang kami (United) cari. Dia telah menunjukkan perkembangannya ketika bermain di tim Kamerun. Dia bermain sangat bagus di sana, dan dia terlihat seperti pemain Manchester United dalam segala hal,” tutur Fergie mengungkapkan testimoninya terhadap permainan Djemba-Djemba pada 2003.

Tapi sangat disayangkan, itu semua hanyalah kilasan singkat. Pada faktanya Eric Djemba-Djemba tidak pernah memenuhi kewajibannya, terutama seagai penerus Roy Keane. Dan alih-alih menjadi pemain sentral di lini tengah, tugasnya di Old Trafford malah dengan mudah dilupakan. Leih parahnya lagi, total hanya 39 penampilan saja yang dimainkan Djemba-Djemba bersama United.

Dengan singkat, pria asal Kamerun itu justru dicap sebagai kesalahan transfer langka, yang kemudian membuatnya dijual ke Aston Villa pada Januari 2005. Di Villa Park, untungnya Djemba-Djemba sedikit memiliki karier yang lancar, sebelum akhirnya ia pindah ke Burnley, Odense, Tel Aviv, dan St Mirren. Setelah itu, kabar tentang dirinya agak tidak terdengar ke permukaan. Hal inilah yang kemudian menjadi awal dari berita simpang siur mengenai nasibnya.

Ada kabar yang mengatakan bahwa mantan gelandang tengah tersebut merasakan kesulitan hidup, jatuh miskin, dan kekurangan finansial akibat penurunan kariernya sebagai pesepakbola. Namun ternyata itu semua dibantah langsung oleh Djemba-Djemba, dan ia terpaksa angkat bicara untuk meuruskan semua stigma tentang dirinya.

Selain itu, Djemba-Djemba juga berniat membantah klaim yang dibuat oleh mantan agennya yaitu Christophe Mongai. Mongai menuduh jika Djemba-Djemba sedang berada dalam kesulitan yang sangat buruk secara finansial akibat suka mencicil barang mewah. Sehingga ia sangat ambisius untuk terus bermain sepakbola. Mongai juga menambahkan kalau Djemba-Djemba masih sangat rindu dengan United.

“Eric Djemba-Djemba sedang ada di planet yang berbeda. Dia hanya tidak memiliki gagasan tentang uang. Pada satu titik, dia memiliki 30 rekening di bank yang berbeda. Dia banyak hutang kartu kredit. Saya terus mengatakan kepadanya untuk berhati-hati. Karena ketika dia tiba di Manchester United, sayalah yang memutuskan untuk mengambil alih pengelolaan rekeningnya,” ujar Mongai dikutip dari MEN Sports.

“Saya butuh empat jam sehari untuk mengoreksi dan mengecek semua yang didapat Eric. Di United, dia menghasilkan sekitar 75.000 paun gaji dasar sebulan. Akan tetapi setiap sennya akan langsung dipakainya untuk pembayaran pinjaman. Dia harus hidup dengan bonus dan ekstra. Maka dari itu, dia pasti sangat rindu dengan United.”

Namun, ketika melihat pernyataan ini, Eric Djemba-Djemba langsung menegaskan bahwa semua yang dikatan Mongai adalah omong kosong. Karena menurutnya, bukan finansial yang menjadi masalah kehidupannya. Djemba-Djemba juga menjelaskan jika semua yang dikatakan mantan agennya itu hanyalah berasal dari desas-desus.

“Anda harus tahu, berita utama pasti mengatakan satu hal, tapi kenyataan adalah hal yang lain. Mereka bilang saya punya sepuluh mobil. Padahal saya tidak bisa punya sepuluh mobil seperti itu! Perkataan ini hanyalah desas-desus saja, tapi itu tidak benar. Di mana saya akan meletakkan sepuluh mobil? Rumah saya saja adalah rumah tua Rio Ferdinand, dan Rio hanya punya dua mobil,” jelas Djemba-Djemba.

“Saya juga tidak tahu di mana saya harus meletakkan sepuluh mobil. Itu bukan rumah yang besar. Mereka juga bilang kalau saya punya 30 rekening di bank. 30 rekening bank apa? Ayolah, jangan membuat stigma. Di dunia ini bahkan tidak ada yang punya 30 rekening di bank.”

Eric Djemba-Djemba juga menjelaskan, sebenarnya ada satu hal yang jarang diketahui banyak orang. Satu hal itu adalah kepergiannya ke India sebelum ia menetap di Swiss dan bermain bersama FC Vallorbe-Ballaigues pada 2016. Tim terakhir Djemba-Djemba tersebut bermarkas sekitar 90 menit dari Jenewa, dan perjalanannya bisa ditempuh dengan kereta api dari rumah keluarganya di Nantes.

Djemba-Djemba lalu mengatakan bahwa penurunan karierlah yang membuat dirinya berada di ambang kesulitan. Perubahan drastis dari jumlah finansial yang ia peroleh –selama itu– hanyalah bagian dari kesulitan yang ia alami tersebut. Namun kendati begitu, ia tetap bisa merasakan kebahagiaan. Karena di kariernya sekarang, ia akhirnya bisa bermain dengan teman masa kecilnya, yaitu Jasques Etonde.

“Itu karena teman saya, Jacques Etonde, yang tumbuh bersama saya di Kamerun. Kami bermain bersama ketika kami masih bocah, dan ketika saya selesai di Indonesia tiga tahun lalu, dia bertanya kepada saya apakah saya berpikir untuk pensiun atau tidak. Dia mengatakan jika dia ingin saya datang ke timnya, yaitu FC Vallorbe,“ tandas Djemba-Djemba dilansir dari The Sun.

“Saya bertanya kepadanya apakah dia yakin, dan apakah dia pikir klubnya itu bisa membeli saya. Ternyata, dia kemudian berbicara dengan Presiden klub dan Pelatih, dan setelah itu, entah bagaimana bahwa semuanya bisa terjadi. Tapi itu adalah mimpi masa kecil bagi kami berdua untuk bermain bersama di Eropa setelah kami pernah tumbuh bersama di Afrika.”