Foto: Manchester Evening News

Di dalam sepakbola, pembicaraan soal angka bukanlah hanya mengenai statistik. Terdapat banyak sekali filosofi dari angka-angka yang hadir di setiap pembahasannya. Dan hal ini sangat menempel pada angka yang dipakai Anthony Martial sebagai nomor punggung, yaitu “9”.

Semua pecinta sepakbola Inggris pasti sadar bahwa Anthony Martial telah membentuk kemitraan yang mematikan dengan Marcus Rashford di musim ini. Tapi mungkin tidak semuanya menyadari jika semua itu terjadi berkat perubahan nomor punggung yang dilakukannya di awal musim ini.

Sebelum kemenangan Manchester United melawan Crystal Palace pada hari Kamis lalu (16/7), pemain Prancis itu sendiri bahkan sempat menunjukkan kronologi tawaran Ole Gunnar Solskjaer terkait nomor punggung pada musim panas lalu.

“Dia pernah menawarkan kepada saya, ‘Apakah Anda ingin memakai nomor 9 lagi?’ Tentu saja saya langsung berkata ya! Dia lalu lanjut mengatakan kepada saya, ‘Sekarang terserah kepada Anda untuk menunjukkan kepada saya bahwa Anda layak mendapatkannya setiap kali berada di atas lapangan’,” kenang Anthony Martial dikutip dari The Guardian.

Sensasi nomor “9” bagi Anthony Martial agaknya memang sedikit memorable. Pasalnya ia sudah pernah memakai nomor itu di awal kariernya di Old Trafford. Bahkan ia membuat awal yang menggembirakan ketika United masih di bawah asuhan Louis van Gaal. Terutama lantaran ia mengakhiri musim pertamanya dengan catatan 17 gol di semua kompetisi.

Waktu itu ia juga bermain sebagai striker tengah dan kadang-kadang di posisikan agak melebar ke sisi kiri. Tapi kedatangan Jose Mourinho setahun kemudian membuatnya harus mengganti nomor jersenya dengan “11”. Hal ini dilakukannya guna mengakomodasi Zlatan Ibrahimovic agar mau maksimal bermain sebagai striker tunggal. Dari sinilah, performa Martial lalu agak sedikit menurun.

Bahkan sempat ada keraguan serius tentang apakah Martial akan ditawari kontrak baru sampai kemudian Solskjaer mengambil alih kursi manajer pada Desember 2018. Itulah sebabnya mengapa sebagian suporter United agak terkejut ketika Martial menyetujui perpanjangan kontrak hingga 2024 enam minggu kemudian. Mengingat ia hanya mencetak 21 gol di Premier League sejak awal kariernya kala itu.

Pada April tahun lalu, Martial lalu untuk pertama kali sejak awal kedatangannya ke Old Trafford memulai 25 pertandingan sebagai striker sentral. Namun ia hanya mencetak tujuh gol dari perannya itu. Ia pun hanya sesekali menunjukkan bentuk terbaiknya mirip seperti disaat ia memenangkan penghargaan Golden Boy 2015 untuk pemain U-21 terbaik Eropa.

Yang menariknya lagi, meskipun kembali ke posisi aslinya, Anthony Martial ternyata masih dianggap belum memenuhi ekspektasi banyak orang. Terutama bagi para suporter. Karena kebanyakan dari mereka masih mengharapkan Solskjaer untuk membawa pengganti langsung Romelu Lukaku yang dijual ke Internazionale musim panas lalu.

Tapi berkat taktik motivasi yang benchmark-nya langsung ke Sir Alex Ferguson, Solskjaer akhirnya mampu membuat pemain berusia 24 tahun itu menemukan performa terbaik. Di Selhurst Park kemarin misalnya, gol ke-22 di semua kompetisi berhasil dicetak Martial musim ini. Ini sekaligus memastikan ia tetap sejajar dengan Marcus Rashford dalam pertempuran mereka sebagai pencetak gol terbanyak United.

Hal ini juga terkesan seperti pembuktian yang hakiki dari seorang pemain yang akhirnya memenuhi janjinya kepada sang manajer. Pemain yang akhirnya kembali dengan peran dan nomor punggung andalannya yang sangat filosofis itu. Spirit dari angka “9” sepertinya memang menaikkan mental Anthony Martial sebagai pencetak gol murni.

Ditambah lagi, kemitraannya yang sedang berkembang dengan Rashford dinilai memiliki kesamaan seperti Dwight Yorke dan Andy Cole. Itu berarti, ada perubahan signifikan yang memang terjadi di antara atau salah satu dari mereka (Martial dan Rashford). Jelas sekali bahwa ini semua merupakan hal yang tidak mudah untuk dilakukan.

Mungkin bisa dibilang, Anthony Martial masih mengalami masa transisi ketika ia diberikan peran dan tugas khusus sebagai striker sentral di musim ini. Oleh sebab itu, di awal penugasannya tersebut ia masih terlihat kaku dan belum maksimal. Ya terkesan seperti tidak niat main. Namun apa yang telah terjadi sekarang, jelas jauh lebih berbeda dari sebelumnya. Martial sedang on fire.

Di pertandingan melawan Crystal Palace beberapa waktu lalu, eks striker AS Monaco itu bermain dengan kepekaan yang tinggi. Ia menciptakan ruang bagi Rashford untuk mencetak gol di akhir babak pertama setelah melakukan serangkaian umpan cerdik dan pertukaran umpan dengan Bruno Fernandes. Hal inilah yang berhasil menarik perhatian sang manajer, dengan mengatakan bahwa ia merasa strikernya sangat menikmati permainan.

“Laga melawan Crystal Palace adalah laga yang ketat dan kami tidak mendapatkan ritme dalam setiap passing kami. Tetapi dua gol fantastis telah memenangkan kami. Gol Rashford sangat bagus, dan ada pertukaran umpan cepat yang terjadi sebelum itu. Kami tidak cukup banyak melakukannya karena,” ujar Ole Gunnar Solskjaer dilansir dari The Guardian.

“Marcus dan Anthony, mereka semua benar-benar menikmati diri mereka sendiri. Ketika mereka pergi ke lapangan untuk melakukan shift di atas lapangan, mereka pergi dengan senyum. Mereka juga saling membela dan menjaga satu sama lain. Ketika saya melihat mereka, saya seperti melihat duet lini depan terbaik, yang tentutnya membuat saya senang.”