Manchester United harus menerima dua kekalahan memalukan dalam tiga laga perdana Premier League Inggris 2018/2019. Pada pekan kedua, skuat Jose Mourinho takluk di markas tim papan bawah Brighton & Hove Albion, sebelum dicukur Tottenham Hotspur di depan publik sendiri pekan ini. Permainan tim Setan Merah memang sangat jauh dari kata bagus; sangat mengecewakan. Meski menguasai pertandingan, Paul Pogba dkk., kesulitan memecah kebuntuan untuk menyarangkan bola ke gawang lawan. Bahkan, saat menjamu Tottenham, tak satu pun gol yang bisa dicetak United.

Tak heran jika kritikan mulai menyerang skuat The Red Devils. Terbaru, salah seorang legenda Liga Inggris mengkritik dengan sangat menohok dan menyakitkan. Adalah Dean Saunders yang menyebut tidak satupun pemain United saat ini yang pantas masuk dalam skuat Liverpool.

Klub yang pernah dibelanya pada musim 1991/1992 tersebut memang sedang dalam kondisi on fire dalam satu musim terakhir, terutama setelah berhasil mencapai final Liga Champions musim lalu. Liverpool pun kini dihuni banyak bintang dunia dengan harga selangit, termasuk beberapa rekrutan musim panas ini.

Namun, kritikan Saunders ini ditegaskan bukan karena dia pernah menjadi bagian dari Liverpool di masa lalu. Dia memberikan penilaian setelah membandingkan kondisi performa United dan mantan klubnya tersebut saat ini; di mana tim Setan Merah bermain semakin membosankan, sementara Liverpool malah tampil impresif.

“Apa pemain mereka bisa masuk tim Liverpool? Saya tidak sedang mengejek United, dan saya juga tidak mengunggulkan Liverpool karena saya pernah bermain untuk mereka, saya memilih karena mereka salah satu tim top tahun ini,” ungkapnya dilansir talkSPORT.

Saunders pun menyebut United sebenarnya sudah menginvestasikan banyak dana sejak manajer legendaris Sir Alex Ferguson memutuskan pensiun pada akhir musim 2012/2013. Beberapa sosok ternama yang telah didatangkan, di antaranya seperti Paul Pogba; dengan status pemain termahal pada 2016 lalu, dan bomber tajam Romelu Lukaku.

Dia pun bahkan sampai membandingkan kiper David De Gea yang kini disebut-sebut sebagai penjaga gawang terbaik dunia, dengan kiper anyar Liverpool yang baru saja direkrut dengan status sebagai kiper termahal dunia pada musim panas ini.

“United telah menghabiskan 711 juta paun sejak Ferguson pergi, dan mereka mungkin tidak punya satu pemain yang bisa dengan mudah masuk dalam tim Liverpool. De Gea dibandingkan Alisson? Mungkin. Pogba? Bisa jadi. Namun, dengan kekacauan yang dia timbulkan, saya tidak tahu apakah saya ingin memiliki dia [di Liverpool],” kata pemain yang dulu berposisi sebagai penyerang itu lagi menambahkan.

Secara tidak langsung Saunders memang juga ikut pula mengkritik gelandang 25 tahun yang baru saja memenangkan Piala Dunia 2018 itu, karena sering tak konsisten di lapangan.

Pria yang kini berusia 54 tahun itu juga menyebut Liverpool tak kalah dari United dalam berinvestasi mendatangkan pemain bintang, seperti Fabinho dan Naby Keita yang direkrut musim panas ini selain Alisson. Namun, Saunders menilai skuat arahan Jurgen Klopp saat ini jauh lebih unggul dibandingkan skuat Mourinho.

“Liverpool juga membelanjakan banyak uang, namun mereka menghabiskannya dengan bijak dan mereka berjalan ke arah yang tepat. Bagi United yang telah menghabiskan 711 juta paun dan mendapatkan tim yang bermain seperti saat ini, saya pikir itu ‘luar biasa’,” ucapnya lagi.

Saunders yang dulu aktif bermain pada periode 1982 hingga 2001, termasuk juga pernah membela Brighton pada 1985-1987 itu menyadari bahwa The Red Devils saat ini memang sedang mengalami masalah besar; yang sebenarnya sudah muncul sejak kepergian Sir Alex, dan hingga sekarang belum bisa terselesaikan.

Dia sendiri memang tidak mengerti bagaimana masalah tersebut bisa semakin menghancurkan United hingga jatuh ke titik terburuk. Namun, pemain berpaspor Wales kelahiran Swansea, 21 Juni 1964 itu menilai kondisi tersebut telah banyak mempengaruhi kinerja Mourinho.

Pada akhirnya, Saunders memang tak sampai menyalahkan siapapun, termasuk Mourinho yang oleh banyak pihak dinilai sebagai penyebab rusaknya permainan United yang selama ini identik dengan gaya ofensif. Meski begitu, dia memastikan kondisi ini benar-benar akan berakhir tragis.

“United tengah kacau. Saya tidak mengerti mengapa mereka bisa begitu. Manajer tidak terlihat bahagia dan fans sangat, sangat tidak bahagia. Sesuatunya tidak berjalan bagus di klub tersebut. Ini seperti dua bintang film besar yang menikah dan Anda tahu akan berakhir dengan tangisan,” pungkas Saunders.