Memperkuat Manchester United selama lima musim, meraih empat trofi, dan sekali menjadi pemain terbaik, menegaskan status seorang Ander Herrera sebagai pemain penting United setelah era Sir Alex Ferguson. Belum lagi ketika kita membicarakan tentang loyalitas, gairah, serta ambisi dari pemain berusia 29 tahun ini, yang membuat namanya semakin disayang publik Old Trafford.

Namun beberapa hari terakhir, status Herrera sebagai pemain Manchester United mulai dipertanyakan. Masa depannya mulai terkatung-katung. Ketika kompetisi tinggal menyisakan dua bulan lagi, kontrak Herrera belum menemui kejelasan apakah akan diperpanjang atau tidak.

United boleh saja percaya diri kalau Herrera akan terus berkomitmen sebagai pemain United, namun di tengah rasa pede tersebut, pintu keluar kini sudah setengah terbuka untuk kaki Herrera. Maklum saja, karena kontrak si pemain akan berakhir pada Juni 2019 mendatang.

Paris Saint Germain dirumorkan menjadi pihak yang siap berburu tanda tangan mantan pemain Athletic Bilbao ini. Perwakilan PSG berniat merekrut Herrera sebagai pengganti Rabiot yang enggan memperpanjang kontrak. Mereka tidak ingin melewatkan kesempatan mendapatkan Herrera mengingat ia memiliki gaya main yang hampir mirip dengan Rabiot.

Rumor bergerak semakin liar ketika beberapa surat kabar memberitakan kalau kedua belah pihak sudah bertemu dan negosiasi berjalan mulus. Akan tetapi, surat kabar lain juga memberitakan kalau tidak ada pertemuan antara pihak PSG maupun United. Segala rumor tersebut tetap tidak menutup kemungkinan kalau United cukup rentan kehilangan Herrera.

Masalah yang sama juga menimpa rekan senegara Herrera, David De Gea. Kiper terbaik Premier League musim lali ini juga mengalami ketidak jelasan dalam hal kontrak. United terpaksa mengambil opsi perpanjangan otomatis selama satu tahun yang menandakan kalau negosiasi antara keduanya tidak berjalan lalncar.

Real Madrid masih menyimpan hasrat untuk membawanya pulang. Tragedi mesin fax empat tahun lalu belum membuat mereka kapok. Mereka bahkan berniat menukarkan De Gea dengan Courtois, kiper termahal mereka. Sebuah wacana yang tentu saja membuat para penggemar United mencak-mencak.

Tidak Becusnya Manajemen United?

Segala permasalahan ini membuat kita mempertanyakan bagaimana kinerja manajemen Manchester United dalam mengelola kontrak para pemainnya. Di tengah keberhasilan klub bekerja sama dengan beberapa produk di seluruh dunia, mereka justru tidak bisa menjaga para pemain andalannya untuk bertahan lebih lama.

Manajemen seolah tidak bisa membuat Setan Merah memiliki nilai tawar yang jauh lebih tinggi dibanding klub lain. Yang terlihat sekarang adalah pergerakan yang cukup lambat dalam perencanaan jangka panjang. Bagaimana bisa klub sebesar Setan Merah membiarkan dua aset terbaiknya memasuki 18 bulan terakhir kontraknya dengan penuh tanda tanya?

Faktor gaji disinyalir sebagai penyebab mandeknya negosiasi perpanjangan kontrak United dengan duo Spanyol tersebut. Saat ini, De Gea mendapatkan 200 ribu paun per pekan sementara Herrera hanya 75 ribu paun saja. Jika melihat pemilik gaji tertinggi di United adalah Alexis Sanchez, yang mendapat 350 ribu paun, maka dua pemain ini cukup pantas mendapatkan jumlah yang serupa mengingat kontribusinya yang cukup vital bagi tim.

Namun manajemen seolah kesulitan untuk mengambil sikap. Menaikkan gaji keduanya membuat pengeluaran klub bertambah besar. Menurunkan gaji Sanchez harus berdasarkan kesepakatan antara keduanya yang mungkin saja tidak akan disetujui oleh pemain Cile tersebut. Menjual Sanchez juga harus dengan harga sebagus mungkin mengingat United sudah jor-joran dalam membayar gajinya yang tidak sesuai dengan kontribusinya tersebut.

Mengganti keduanya tentu soal mudah bagi United. Mereka adalah salah satu klub dengan pendapatan terbesar di dunia. Di tengah minimnya prestasi yang diraih, mereka masih bisa memecahkan rekor transfer. Namun ketika ada rumor yang menyebut kalau Ed Woodward akan membeli pemain yang bagus dalam bermain bola dan memiliki nilai yang bisa dijual, maka sudah dipastikan kalau manajemen tidak akan membeli pemain yang hanya bagus di lapangan saja.

Mencontoh Tetangga

Terkait bagaimana cara menjaga pemain pilar, United tidak perlu segan untuk belajar dari tetangganya yang mereka anggap berisik, Manchester City. Sejak diambil alih oleh Sheikh Mansour, City perlahan-lahan mulai menggerus United sebagai tim terkuat di kota Manchester. Salah satu caranya adalah dengan merekrut bintang-bintang terbaik Eropa untuk bermain bersama mereka dalam jangka waktu yang cukup lama.

Dengan berani, City langsung memperpanjang kontrak pemain pilarnya meski kontrak pertama si pemain belum memasuki batas akhir. Ederson, Aymeric Laporte, dan Bernardo Silva adalah nama-nama yang sudah diperpanjang kontraknya meski mereka masih memiliki sisa tiga tahun dari kesepakatan sebelumnya. Selain agar tidak dilirik oleh klub lain, hal ini juga menjadi bentuk apresiasi bagi klub atas kontribusi mereka yang melahirkan gelar juara pada musim lalu. Penambahan buyout clause yang tinggi juga menjadi cara untuk mengingat pemain-pemain tersebut.

Cara ini memang tidak selalu berhasil. Ilkay Gundogan adalah pemain City yang belum berminat mengikuti jejak rekan setimnya. Namun mereka tidak akan pusing jika kehilangan mantan pemain Borussia Dortmund tersebut.

Apa yang dilakukan City adalah sesuatu yang kerap dilakukan United ketika Sir Alex Ferguson dan David Gill masih berkuasa. Mereka akan langsung mengikat si pemain dengan kontrak panjang jika kontribusinya sangat penting bagi klub. Namun semenjak keduanya pergi, keterampilan tersebut juga ikut menghilang.

Selain Herrera, Juan Mata juga akan habis kontraknya pada pertengahan 2019. Nemanja Matic dan Marcus Rashford masih ada di klub ini hingga 2020. Paul Pogba, Jesse Lingard, dan Victor Lindelof semuanya masih akan bertahan hingga 2021. Musim panas nanti adalah waktu yang tepat untuk memberikan kontrak panjang kepada mereka.

Butuh orang yang pandai memersuasi apabila United tidak ingin kehilangan mereka semua. Jika manajemen, dalam hal ini Ed Woodward dan keluarga Glazer, tidak bisa melakukannya, maka mereka butuh seorang direktur sepakbola layaknya Manchester City. Namun hingga saat ini, keputusan tersebut masih dalam tahap wacana.

Perbedaan Masa Kontrak Pemain Penting Manchester United dan Manchester City

MANCHESTER CITY

Pemain Kontrak Lama Kontrak Baru
Ederson Moraes 2023 2025
Bernardo Silva 2022 2025
Aymeric Laporte 2023 2025
Raheem Sterling 2020 2023
Kevin De Bruyne 2021 2023
Gabriel Jesus 2021 2023
Phil Foden 2020 2024

 

MANCHESTER UNITED

Pemain

Kontrak Lama

Kontrak Baru

David De Gea

2020

Ander Herrera

2019

Marcus Rashford

2020

Nemanja Matic

2020

Paul Pogba

2021

Jesse Lingard

2021

Victor Lindelof

2021

Phil Jones

2019

2023

Chris Smalling

2019

2022

Scott McTominay

2021

2023

Anthony Martial

2019

2024