Berpikir positif adalah salah satu sikap yang sering digunakan oleh Ole Gunnar Solskjaer terutama saat timnya menderita hasil imbang atau bahkan kelelahan. Cara ini dilakukan Ole agar ruang ganti United selalu kondusif dan mengubur pemberitaan aneh-aneh yang kerap dibuat media.

Pertandingan melawan Wolverhampton kemarin bisa menjadi contoh. Kekalahan kedua Ole secara beruntun melawan Si Serigala tidak membuat Ole cemas. Padahal, para pemain United sudah mendapat serangan bertubi-tubi karena dianggap menjadi penyebab hasil buruk yang sudah diraih Setan Merah dalam tiga dari empat laga terakhirnya.

Paul Pogba dan Ashley Young adalah dua pemain yang dianggap bermain buruk pada laga tersebut. Si nomor enam sudah tujuh pertandingan tidak bermain dalam performa terbaiknya. Kode dari Real Madrid disebut-sebut telah mengganggu fokusnya sebagai pemain. Di sisi lain, Young mendapat kartu merah dan bermain buruk sebagai bek tengah ketiga. Namun Ole tidak menganggap itu semua sebagai penyebab kekalahan.

“Ashley bisa bermain di posisi tiga pemain belakang. Ia dapat membantu kami menyerang dari belakang. Sementara Pogba, jika bermain seperti saat ini, ia pasti akan membuat gol atau asis. Pogba sudah bekerja keras, hanya saja hari ini kerja kerasnya tidak terbayar sesuai yang diinginkan,” kata mantan pelatih Molde ini.

Pogba adalah media darling di Premier League. Gelandang asal Prancis ini berhasil memukau dunia setelah ia sukses memenangi pertempuran dengan Jose Mourinho. Ole, yang merupakan pelatih Pogba di tim cadangan United, ingin menjaga pemainnya tersebut karena sebelumnya perna berkata kalau dia ingin membangun tim di sekitar Pogba.

Begitu juga dengan Ashley Young. Dia adalah satu dari dua pemain usia 30-an yang menjadi langganan starter bersama Ole. Hanya dia yang bisa bermain sebagai bek kanan sehingga Diogo Dalot sekarang dialih fungsikan sebagai winger. Kata-kata positif perlu agar membuat keduanya terus memberikan kemampuan terbaiknya.

Akan tetapi, sikap positif ini justru membuat Ole menjadi sasaran kritikan. Satu yang paling keras bersuara adalah Ian Wright. Legenda Arsenal ini menyebut kalau Ole perlu jujur kepada semua pemain kalau mereka tidak bermain baik. Menurut Wright, ucapan manis namun tidak sesuai kenyataan hanya akan membuat pemain United malas untuk maju dan menganggap kinerja sejauh ini baik-baik saja.

“Saya merasa bahwa Ole sudah menetapkan standar buruk dengan mengatakan kalau timnya bermain bagus dan senang atas apa yang mereka lakukan. Saya rasa mereka semua sebenarnya tidak bermain dengan baik,” kata Wright seperti yang ditulis Daily Star.

“Jadi, ketika Anda kembali ke ruang ganti dan berkata, ‘bagus sekali kita bermain dan seharusnya kita bisa menang dengan peluang yang kami ciptakan’, maka itu hanya akan membuat mereka berpikir kalau mereka tidak bermain baik.”

“Dan jika Anda mulai melakukan itu (berkata tidak sesuai kenyataan), maka itu adalah kelemahan karena kita semua tahu bagaimana standar United dan dia terus mengatakan kalau timnya harus bermain dengan standar tinggi. Itu (vs Wolves) bukanlah standar Manchester United dan jika dia berkata sebaliknya maka itu sama saja mengirimkan sinyal bahaya kepada saya.”

Ucapan Wright diiyakan oleh Owen Hargreaves. Mantan pemain United ini paham kalau Ole melakukan itu demi menjaga stabilitas ruang ganti United. Namun ia tetap merasa heran karena Ole tidak mau jujur kalau United sebenarnya tidak tampil cukup baik.

“Siapa yang dia maksud bermain baik? McTominay mungkin, tetapi umpannya membuat Young dikartu merah. Pogba juga tidak, Lukaku tidak, Lingard tidak, Fred buruk, De Gea buruk, jadi apakah bisa disebut baik? Saya rasa tidak.”

Maksud dari Wright mungkin sangat bagus. Berkatalah jujur meski itu terasa menyakitkan. Mungkin itu yang ia inginkan dari Ole. Kalau jelek bilang jelek. Dengan berkata jujur kalau mereka bermain buruk akan membuat si pemain bisa mengeluarkan kemampuan terbaiknya. Jangan berkamuflase di depan media yang ditakutkan membuat para pemain United sudah puas dengan performanya saat ini.

Akan tetapi, ayah dari Shaun Wright Phillips ini sebaiknya tidak boleh lupa kalau saran yang ia berikan kepada Ole ini sebenarnya sudah dilakukan oleh Jose Mourinho pada musim lalu. Hasilnya, Mourinho justru mendapatkan kritikan yang keluar dari mulut Wright sendiri.

Mourinho kerap dikenal suka mengkritik pemainnya secara langsung di depan media. Ia melakukan ini karena tidak mau membohongi dirinya dan berusaha untuk jujur kalau si pemain tidak cukup baik. Dengan menyerang pemainnya sendiri, maka kritik tidak akan datang kepada para pemainnya melainkan langsung ke arah Mourinho sehingga si pemain bisa meresponnya dengan baik.

Namun alih-alih mendapatkan penampilan yang bagus, Mourinho justru terjebak dalam konflik melawan pemainnya sendiri. Hal ini yang kemudian membuat Wright mengkritik Mourinho karena dinilai terlalu keras kepada pemainnya sendiri.

“Delapan belas bulan lalu, Anda bisa menempatkan Rashford sebagai pemain luar biasa dengan bakat dan tanpa rasa takut. Sekarang dia terlihat seperti bocah yang baru keluar dari akademi. Begitu juga dengan perselisihan dengan Paul Pogba. Sementara Luke Shaw butuh rangkulan dan bukan kritikan,” kata Wright waktu itu.

Dari tiga pemain itu, Luke Shaw yang kemudian bisa memperbaiki performanya bersama Mourinho. Sementara Rashford dan Pogba belum kembali ke performa terbaik sampai pada akhirnya mengalami kebangkitan bersama Solskjaer.

Kita tentu mengenal istilah standar ganda yaitu ketika masalah itu menyangkut teman atau kelompok yang sesuai dengan keinginannya, maka pasti akan dia bela. Sebaliknya, ketika hal itu menyangkut kepada orang lain, maka orang tersebut tidak akan membelanya. Itulah yang kini dilakukan Wright terhadap Solskjaer dan Mourinho. Wright menganggap Solskjaer adalah bagian dari kelompoknya sementara Mourinho tidak.

Solskjaer memang cukup kalem sebagai seorang pria. Ketika diwawancarai, ia akan selalu memasang muka ceria agar orang-orang tidak tahu kalau rumah tangga timnya sedang bermasalah. Sedangkan Mourinho akan selalu angkuh dan membuka borok timnya sambil mengirimkan pesan yang berbunyi, ‘Kalau kalian tidak mau membuat klub ini bersih, maka saya bisa melakukan hal yang lebih parah dari ini’.

Disaat Wright mengkritik Mourinho agar tidak terlalu jujur dan mengkritik keras para pemainnya yang sudah berjuang di lapangan, ia justru meminta Solskjaer untuk berkata jujur saat para pemain United tidak bermain baik. Situasi yang membuat Ole Gunnar Solskjaer pusing harus berbuat apa. Atau jangan-jangan para pemain United yang sangat anti terhadap kritik sehingga membuat Ole harus berkata yang bagus-bagus saja di depan media?