Ketika pertama kali datang menangani Manchester United, Sir Alex Ferguson memiliki misi besar yang ingin ia taklukkan bersama Setan Merah. “Misi saya adalah menjatuhkan Liverpool dari singgasana mereka,” kata Fergie saat itu. Ketika ia datang, United sudah tidak lagi berstatus sebagai tim hebat dan bahkan pernah terdegradasi.

Di sisi lain, ia datang ke Manchester saat Liverpool sedang berjaya sebagai kekuatan Inggris dan juga Eropa. Saat itu, mereka sudah memiliki empat gelar Piala Champions dan telah mengumpulkan 16 gelar liga. Inilah yang coba ditaklukkan United selama berada di bawah rezim Sir Alex.

Sebisa mungkin, Ferguson memupuk kebencian setiap menghadapi Liverpool agar mereka tidak bisa berjaya kembali. Dari Gerrard Houllier, Kenny Dalglish, Roy Evans, Graeme Souness, hingga Rafael Benitez, tidak ada satu pun dari mereka yang tidak berkonflik dengan Fergie. Dengan cara seperti itulah, Fergie mengacak-ngacak fokus rivalnya tersebut agar kesulitan berjaya di kompetisi Liga Primer.

Misi tersebut akhirnya bisa diselesaikan dengan baik. Pada 2011 atau 25 tahun setelah dirinya menangani tim, Liverpool benar-benar terjungkal dari status sebagai raja Inggris. United unggul dengan 19 titel sementara Liverpool masih tertahan di angka 18. Dua tahun kemudian, ia kembali menambah satu titel liga lagi untuk memperlebar jarak menjadi dua trofi sebelum akhirnya ia memutuskan pensiun.

Selepas pensiun, situasi nampaknya kembali lagi seperti ketika Fergie pertama kali datang ke Manchester. United tidak lagi superior layaknya saat ia masih menjabat sebagai manajer. Sebaliknya, Liverpool perlahan-lahan mulai bangkit dari tidur panjangnya dan mulai membangun kembali kekuatannya setelah rivalnya tersebut lebih akrab dengan masalah.

Musim ini, Liverpool punya peluang untuk membuat malu rival abadinya tersebut. Di saat Setan Merah kesusahan merangsek ke empat besar, Liverpool bersiap untuk mengangkat piala liga untuk pertama kalinya sejak 1990. Mereka saat ini unggul dua angka dari Manchester City yang berada di bawahnya.

Mereka memang diunggulkan untuk menjadi juara. Selain lawan yang dihadapi tergolong ringan, kepercayaan diri mereka tentu semakin bertambah jika mereka mendengar kabar kalau Sir Alex Ferguson juga menjagokan mereka untuk menjadi juara. Hal ini disampaikan langsung oleh salah satu mantan penyerang Stoke City, Jonathan Walters.

Berbicara kepada BBC Radio 5 Live, pemain asal Irlandia tersebut mengaku terkejut ketika sedang bertukar pesan dengan rekannya semasa membela Burnley, Phil Bardsley. Saat sedang ngobrol dengan mantan pemain United tersebut, Bardsley menyebut kalau Ferguson mendukung Liverpool untuk menjadi juara Premier League. Hal ini dikarenakan United akan mati-matian mengalahkan Manchester City demi posisi empat besar.

“Saya sedang ngobrol dengan Phil Bardsley, dan saya akan menyebutkan satu nama di sini yaitu Sir Alex Ferguson yang sempat bertemu dengannya. Dia duduk bersamanya dan mengatakan kalau Liverpool akan menjadi juara. Dia menjagokan Liverpool karena dia pikir United akan mengambil poin dari Manchester City,” kata Walters.

Ferguson yang Mulai Menyukai Liverpool

Validitas berita ini memang masih 50-50. Bisa saja Walters sengaja membuat berita ini dengan mendompleng nama besar Sir Alex sebagai upaya untuk cari perhatian media saja. Namun tidak tertutup kemungkinan kalau berita ini benar adanya mengingat Ferguson sendiri sudah tidak membenci Liverpool seperti saat ia masih menangani United tiga dekade lalu.

“Ferguson adalah salah satu sosok terbesar di dunia sepakbola. Saya cukup yakin ketika dia masih melatih, dia tidak ingin kami sukses. Mungkin sekarang dia juga tidak menginginkan kami sukses. Tetapi, saya yakin kalau dia sudah tidak benci Liverpool sekuat dahulu saat ia masih melatih. Sebab, dia sudah beberapa kali memuji kami dan menyukai apa yang kami lakukan di sini,” kata Klopp.

Saat United kalah dari Liverpool pada Desember lalu, Ferguson secara gamblang terkesan dengan penampilan Liverpool. Sosok Jurgen Klopp yang memegang peran penting dalam membangun Liverpool bangkit dari keterpurukan juga tidak luput dari pujian.

“Klopp melakukan pekerjaan yang sangat baik dan berhasil membangkitkan semangat Liverpool. Selama dua dekade, Liverpool mengubah manajer tanpa membangun identitas mereka sendiri. Sekarang, Anda harus memperhitungkan mereka sebagai tim paling kompetitif saat ini. Saya khawatir jika Klopp bisa membawa Liverpool terus menerus berada di atas kami di posisi klasemen,” kata Ferguson kepada Sports Review pada Desember lalu.

Menyesakkan memang mendengar mantan manajer yang memberikan kejayaan bagi United kini memuji bahkan menjagokan kesebelasan yang dulu merupakan rivalnya sebagai juara. Namun fakta memang menunjukkan kalau Liverpool lebih layak berada di atas United untuk saat ini dan mungkin dalam beberapa tahun ke depan.

Sekarang, pertanyaan ada kepada kubu United. Apakah mereka tidak mau berubah dan terus menerus berada di bawah rival abadinya tersebut? Saat ini, mereka memang masih berstatus raja Inggris. Namun tidak tertutup kemungkinan kalau gelar tersebut akan diambil oleh Liverpool jika mereka tidak melakukan perubahan signifikan.

Semoga saja, apa yang diucapkan Fergie via Walters tersebut bisa menjadi pelecut Setan Merah untuk kembali bangkit dan membuat Fergie memuji mereka alih-alih rivalnya. Kita tentu ingin melihat Fergie duduk di tribun Old Trafford sambil bertepuk tangan karena mantan timnya bersiap mengangkat trofi Premier League dan bukan duduk di depan kamera sambil mengeluarkan pujian untuk rivalnya.