Baru-baru ini Erik ten Hag telah digambarkan sebagai “Sheriff Baru” setelah menyelesaikan minggu pertamanya bekerja di Manchester United. Manajer asal Belanda itu ditunjuk sebagai manajer baru United pada April lalu, dan mulai bekerja pada Mei kemarin. Sekarang ia diharapkan bisa menghidupi kembali tim Setan Merah yang gagap dalam permainannya.
Di sisi lain, United finis keenam di Premier League musim ini dengan mencatat total poin terendah (58) sejak musim 1989/1990. Kondisi ini sangat mengkhawatirkan dengan ditambah kurangnya gelar yang diraih klub dalam beberapa tahun terakhir.
Bayangkan saja, klub berjuluk The Red Devils ini belum pernah mengangkat trofi lagi sejak kemenangan 2-0 di final Europa League kala melawan Ajax pada Mei 2017. Waktu itu, mereka juga mengakhiri musim sebagai runner-up di Premier League, dan sempat memenangkan Piala FA di tahun sebelumnya (2016).
Kekeringan prestasi seperti ini sudah membuat banyak suporter klub jenuh. Harapan besar mereka saat ini benar-benar langsung diletakkan di atas pundak Erik ten Hag. Dan rasanya kali ini sosok yang membawa harapan besar tersebut bukanlah orang sembarangan seperti sebelumnya.
Menurut media GOAL, kedatangan Ten Hag ke kota Manchester telah “mengirim gelombang listrik ke seluruh klub” di liga utama Inggris. Mantan manajer Ajax tersebut juga dilaporkan telah bertemu dengan beberapa anggota staf non-pemain. Mereka lalu menjulukinya sebagai “Sheriff Baru” yang siap bertugas.
Ten Hag dipercaya karena ia memiliki CV kepelatihan yang layak untuk klub sebesar United. Ia memenangkan tiga gelar Eredivisie di Ajax –meskipun sebetulnya ia belum pernah berkarier di Inggris. Pekerjaan baru mantan pelatih tim junior Bayern Munich itu sangat dinantikan, dan maka dari itu, ia akan memulai tugasnya lebih cepat dari jadwal.
Mungkin tantangan terbesar yang akan dihadapi Ten Hag ke depan adalah perekrutan pemain baru untuk menggantikan beberapa pemain yang meninggalkan klub di musim panas ini. Manchester United telah mengkonfirmasi kalau pemain-pemain seperti Paul Pogba, Jesse Lingard, Juan Mata, Lee Grant dan Edinson Cavani sudah resmi pergi dari klub.
Manajer sebelumnya, Ralf Rangnick, pernah menyarankan Ten Hag untuk membawa 10 pemain baru di jendela transfer. Namun Ten Hag diyakini hanya akan mencari setengahnya saja, atau kira-kira sekitar lima wajah baru. Saat ini ia dikabarkan sedang fokus meningkatkan setiap departemen klub menjelang musim baru.
Dari semua portfolio dan kabar terbaru tersebut, yang terpenting adalah, Erik ten Hag masih percaya kalau skuat yang akan ia latih saat ini memiliki kualitas. Karena sebelumnya skuat ini berhasil finis kedua di Premier League pada musim 2020/2021.
Meskipun tetap ada peringatan untuk Ten Hag, bahwa ia tidak diharapkan untuk melakukan “operasi jantung terbuka” (buka-bukaan) ketika mengelola timnya. Ini merupakan suatu perkara yang berisiko, seperti apa yang terjadi pada Rangnick menjelang akhir masa jabatannya di akhir musim ini.
Selain itu, Erik ten Hag juga tidak seharusnya mencocokan skuatnya yang sekarang dengan capaian United saat finis runner-up di musim 2020/2021. Itu karena banyak “hal tidak ideal” yang terjadi di musim itu. Di mana Liverpool sedang terhambat oleh cedera dan jauh berbeda kualitasnya dengan musim ini. Sementara tim seperti Arsenal dan Tottenham sudah jauh berbeda dari musim 2020/2021.
Ten Hag dianjurkan untuk fokus mengoreksi tim Manchester United yang nasibnya sangat buruk di musim ini (2021/2022). Karena mereka sangat jauh dari gelar Premier League dengan posisi dan selisih poin yang besar dari Manchester City. Sedangkan pada musim 2020/2021, posisi runner-up yang diperoleh United terbilang abnormal.
Terlepas dari itu, Erik ten Hag masih belum bertemu dengan satupun pemain United. Sekarang ia sedang berlibur hingga tanggal 27 Juni 2022, tepat ketika para pemain kembali dari liburannya. Dan setelah itu, skuat United akan segera melakukan latihan serta tur pra-musim.