Di saat Manchester United sedang kesulitan mempertahankan Paul Pogba, satu pemain Prancis lainnya justru diisukan akan menerima perpanjangan kontrak dari kubu United. Dilansir dari berbagai sumber, Anthony Martial disebut-sebut akan menandatangani kontrak jangka panjang selama empat tahun plus opsi perpanjangan kontrak setahun lagi dengan nilai 130 ribu paun.

Pemain berusia 22 tahun ini sebenarnya masih memiliki sisa satu musim kontraknya yang baru benar-benar berakhir pada 2020 mendatang. Akan tetapi, melihat banyak klub yang tertarik dengan pemain kelahiran Massy ini membuat United berencana untuk mengikat Martial lebih lama lagi bersama United.

Akan tetapi, perpanjangan kontrak Martial ini mendapat kritikan dari beberapa pihak. Yang paling keras menentang tentu saja Sam Allardyce. Sahabat baik Sir Alex Ferguson ini mengaku terkejut karena permainan Martial tidak menunjukkan kalau dirinya layak memperkuat klub sebesar United.

“Saya terkejut jika memang benar United menawarkan kontrak baru untuknya. Ia telah memasuki musim keempat dari kontraknya dan sejauh ini ia kesulitan untuk konsisten. Ia harus menunjukkan potensinya lebih sering. Ia telah memiliki dua manajer yang sama-sama sulit mencari tempat reguler untuknya,” tutur Big Sam.

Manchester United dalam Posisi yang Sulit

Berkaca dari ucapan Allardyce, keputusan menawarkan kontrak baru kepada Martial merupakan langkah berani yang dilakukan United. Kontribusi Martial dalam rentang setahun terakhir pun terbilang minim. Kontribusi terakhir Martial adalah satu asisnya untuk gol Romelu Lukaku ketika United mengalahkan Chelsea bulan Februari lalu.

Sementara gol terakhirnya terjadi di laga melawan Burnley pada Januari 2018. Setelah dua catatan tersebut, Martial tidak lagi memberikan gol ataupun asis lainnya hingga musim 2017/2018 berakhir. Hal ini yang membuat mengapa keputusan United untuk memperpanjang kontraknya patut dipertanyakan.

Hubungan Martial dan Mourinho yang tidak harmonis disebut-sebut berperan dalam penurunan performa Anthony Martial. Musim lalu, Martial beberapa kali diisukan ngambek karena jarang dipercaya menjadi starter. Apalagi pada bulan Januari, United mendatangkan Alexis Sanchez yang perlahan mengusir dirinya ke bangku cadangan.

United, khususnya Mourinho, sebenarnya berada dalam situasi yang sulit untuk menangani Anthony Martial. 8 dari 11 pertandingan terakhir sepanjang musim lalu, Martial selalu turun sejak awal. Sayangnya setiap dirinya dipercaya menjadi starter, Martial tidak memberikan kontribusi apapun yang membuat Mourinho terpaksa menariknya di tengah-tengah laga.

Musim ini, Mourinho sebenarnya menginginkan Martial untuk membuktikan diri kalau ia layak mengisi tempat utama. Sayangnya, pada pra musim ia kembali terlibat friksi dengan Mourinho karena terlambat kembali ke dalam skuad setelah menemani kekasihnya melahirkan.

Hingga tulisan ini dibuat, belum ada tanda-tanda dari Martial untuk menandatangani kontrak baru bersama Setan Merah. Ia dikabarkan masih kecewa dengan sikap Mourinho yang sudah mengabaikan dirinya dalam tiga dari empat pertandingan mereka di Premier League.

Satu-satunya penampilan Martial di musim ini terjadi di laga melawan Brighton pada pekan kedua. Akan tetapi, dia lagi-lagi tidak menunjukkan permainan terbaiknya yang membuat Mourinho kemudian memilih untuk memainkan Alexis Sanchez dalam dua laga terakhir United.

Mourinho sendiri sebenarnya dalam situasi yang sulit mengatur performa Martial. Ia adalah tipe manajer yang menyukai sosok striker yang gemar menjemput bola untuk membuka serangan timnya. Hal ini yang membuat mengapa Mourinho lebih menyukai sosok yang fleksibel seperti Zlatan Ibrahimovic dan Romelu Lukaku.

Dukungan Ed Woodward dan Pesan Buruk Untuk Pemain United Lainnya

Beberapa kesebelasan besar masih tertarik untuk mendatangkan Martial. Juventus, Tottenham Hotspur, dan Paris Saint Germain disebut-sebut berminat menggunakan jasa mantan pemain AS Monaco tersebut. 53 juta poundsterling bukanlah harga yang sulit dipenuhi ketiga klub tersebut mengingat nilai segitu sangatlah kecil jika dibandingkan situasi sepakbola sekarang ini.

Akan tetapi, jika Martial memperpanjang kontraknya bersama United, hal ini bisa menimbulkan pesan buruk bagi para pemain United lainnya. Ia ditakutkan mengirim sinyal buruk kepada pemain lain bahwa untuk mendapatkan gaji mahal serta kontrak baru di klub sebesar United, maka tidak diperlukan kerja keras dan tampil konsisten.

Martial sendiri sebenarnya mendapat dukungan dari sosok Ed Woodward. Direktur eksekutif United ini disinyalir menjadi salah satu pihak yang ingin Martial bertahan. Ia percaya kalau Martial adalah prospek menjanjikan United di masa yang akan datang. Hal ini tentu saja berbeda dengan Mourinho yang lebih menyukai pemain berusia matang.

Woodward beranggapan kalau Martial akan sukses jika tidak dilatih oleh Mourinho. Akan tetapi, perpanjangan kontrak akan terasa sangat mubazir mengingat ia sendiri juga mendukung Mourinho untuk tetap memimpin klub dari pinggir lapangan.

Situasi kemungkinan baru akan berubah jika United terus mendapat hasil buruk selepas jeda internasional September ini. Lantas apakah kita mau melihat tim terus mendapatkan hasil buruk agar Ed memecat Mourinho demi melihat munculnya sinar Anthony Martial yang belum tentu mengiyakan kontrak baru dari United tersebut?