Foto: Manchester Evening News

Di saat Jesse Lingard tengah berada dalam sorotan dan mendapatkan berbagai hujatan keras dari para suporter United, pujian justru deras mengalir kepada Scott McTominay.

***

Kecaman keras datang dari segala penjuru untuk Lingard yang masih menikmati liburannya di Amerika Serikat. Ini semua tidak lepas dari kasus snapchat pribadinya yang viral beberapa waktu lalu. Sembari mengucapkan kata-kata kasar, ia mereka segala sisi kamar tempatnya menginap yang berantakan. Tidak hanya itu, ia juga mereka aksi temannya yang sedang memperagakan gerakan-gerakan seks.

Bergerak jauh ke Timur Tengah, Scott McTominay juga sedang berlibur bersama kekasihnya Millie Doze di Uni Emirat Arab. Disana, McTominay bermain-main dengan seekor beruang di sebuah kebun binatang pribadi milik Saif Ahmed Belhasa, seorang miliarder terkenal Dubai.

Namun McTominay tidak menghabiskan waktunya hanya untuk bersenang-senang. Setiap pagi, penggawa Skotlandia ini menyisihkan beberapa menit untuk berlatih secara personal. Selepas dari Dubai, ia kemudian membuat sesi latihan khusus di Barcelona. Ini semua ia lakukan untuk menjadi lebih baik lagi pada musim depan sekaligus mengambil hati Ole Gunnar Solskjaer yang menginginkan anak asuhnya sudah siap pada 1 Juli nanti.

Di sinilah pujian mengalir deras untuk McTominay. Ia dianggap mengerti betul apa arti menggunakan jersey Manchester United. Tidak ada beans, beans, beans di sana atau rekaman yang menunjukkan perhiasan atau mereka pakaian branded. Selain itu, ia nampak masih menjaga nilai-nilai yang ditanamkan ketika masih menjadi siswa di akademi.

“Dia mungkin bukan pemain yang penuh talenta, tapi Anda tidak bisa meragukan etos kerjanya. Inilah alasan mengapa Mourinho begitu menyukainya, karena dia adalah Anjing Gila,” kata salah satu penggemar United dengan akun twitter @_Barrack_. “United butuh pemain-pemain dengan tingkah laku seperti ini,” tutur @BakondiPeter.

Mantan pemain Manchester United, Gary Neville, membuat 14 poin yang harus dipegang terus oleh para penggawa United ketika mereka lulus dan menjadi penggawa klub atau berkarier di tempat lain. Beberapa poin tersebut diantaranya adalah terus memberikan 100 persen, jangan jadikan sepakbola untuk mencari ketenaran, terus memiliki tanggung jawab, etika, dan karakter.

Inilah yang coba dipegang terus oleh McTominay dalam aktivitasnya di instagram selama liburan. Ia paham kalau musim depan dirinya belum tentu menjadi pilihan utama Ole Gunnar Solskjaer di lini tengah. Oleh karena itu, ia harus bekerja keras dan berlatih secara intensif. Konsistensi permainannya dalam tiga bulan terakhir yang terputus karena liburan coba dipertahankan agar ketika musim 2018/2019 dimulai, dia sudah siap mengisi lini tengah United.

Namun yang paling penting, ia seolah ingin menunjukkan kepada pemain akademi yang lain kalau ingin menjadi pemain United, maka kerja keras menjadi kuncinya. Dalam Inside United edisi terbaru, ia berkata kalau ingin menjadi panutan bagi para pemain muda sehingga ia harus memberikan contoh yang baik untuk ditiru oleh para junior-juniornya.

“Ketika di akademi, saya menekankan tiga hal penting yaitu trofi, dedikasi, dan kerja keras. Saya mencontoh dedikasi dari Class of 92. Dedikasi dan kerja keras akan membuahkan hasil yaitu trofi. Tanpa kerja keras, bakat Anda tidak ada apa-apanya sementara bakat tanpa kerja keras juga sama hasilnya,” tuturnya.

“Saya ingin menjadi panutan para pemain muda karena kerja keras yang saya lakukan. Saya berharap keberadaan saya di sini memberikan harapan kepada pemain akademi lain kalau mereka bisa meraih debut, mencetak gol, dan bermain di Liga Champions seperti yang saya rasakan sebelumnya. Pencapaian yang membut saya ingin terus menuju ke level yang lebih tinggi lagi.”

Sosok McTominay memang layak menjadi panutan. Ia berhasil masuk ke tim utama United di tengah anggapan skeptis banyak orang kalau Jose Mourinho tidak suka pemain muda. Ia seolah memberi pesan kalau siapapun manajernya, kita bisa mendapatkan yang kita inginkan apabila bekerja keras dan tampil sepenuh hati. Itulah yang membuat Mourinho begitu mencintainya.

McTominay adalah tipe Anjing Gila yang beberapa kali dikeluhkan oleh Mourinho karena para pemainnya terlihat kurang bersemangat. Sempat tidak tampil gemilang karena terpaksa menjadi bek tengah di era Mourinho, McTominay kemudian bangkit dan tampil baik dalam tiga bulan terakhir musim 2018/2019 yang membuatnya diganjar pemain terbaik klub bulan April.

Butuh tiga penampilan lagi bagi McTominay untuk membuat jumlah penampilannya di tim utama menjadi 50. Angka yang jelas tidak sulit untuk terealisasi karena musim depan ia kemungkinan menjadi pilihan reguler di bawah kendali Solskjaer. Setelah Sir Alex Ferguson pensiun, hanya Lingard, Rashford, dan Pogba saja, pemain akademi yang mampu mencicipi lebih dari 50 pertandingan.

Apa yang akan diraih McTominay musim depan nampaknya akan banyak mendapat apresiasi ketimbang ketiga rekannya tersebut. Saat Lingard dan Rashford dikritik karena gaya hidupnya, serta Pogba yang kini mulai merengek mau pidah, McTominay berusaha sekeras mungkin mempertahankan nilai-nilai yang sudah ia tanam sejak di akademi United. Ia adalah cerminan dari akademi United sesungguhnya yaitu penuh dedikasi dan kerja keras.