Laga Manchester United menghadapi Real Madrid pada 23 April 2003 tidak hanya menjadi laga yang membuat seorang Roman Abramovich menjadi jatuh cinta dan melakukan investasi di dunia sepakbola. Pertandingan tersebut juga menjadi momen seorang anak kecil berusia lima tahun bernama Marcus Rashford menemukan sosok yang dijadikan panutan dalam karier sepakbolanya.

Bocah cilik tersebut berada di Old Trafford dan menjadi salah satu saksi kebesaran seorang Ronaldo Luiz Nazario De Lima. Rashford kecil begitu kegirangan ketika melihat pemain plontos tersebut tampil apik dengan mencetak hattrick di Teater Impian dan menjadi satu-satunya orang yang bisa membuat tiga gol di kandang Setan Merah.

“Pertandingan pertama saya yang saya lihat adalah ketika dia (Ronaldo) bermain di dalamnya. Saya selalu mengingatnya pada tahun 2003 ia mencetak hattrick. Saya masih muda, dia adalah pemain favorit kakak saya, jadi saya tumbuh dengan banyak melihat permainannya,” ujar Rashford dikutip dari The Guardian.

Sekilas mengenai laga tersebut, pertandingan bertajuk leg kedua perempat final Liga Champions 2002/2003 sebenarnya dimenangi Setan Merah dengan skor 4-3. Akan tetapi United kalah agregat gol 6-5 setelah di Bernabeu mereka kalah 3-1. Di saat para pemain Los Galacticos tidak bisa menembus lini belakang United, Ronaldo dengan sendirinya memporak-porandakan lini belakang yang saat itu diisi oleh Rio Ferdinand dan Wes Brown.

Setelah mencetak tiga gol, Si Fenomenal kemudian digantikan oleh Santiago Solari pada menit ke-67. Ia meninggalkan lapangan diiringi dengan tepuk tangan seisi stadion yang kagum akan penampilan individunya di Old Trafford.

Ronaldo sendiri juga memuji Rashford dengan mengatakan bahwa ada kemiripan di antara gaya bermain keduanya. Pria berusia 41 tahun ini bahkan memprediksi bahwa masa depan Rashford ke depannya akan cerah.

“Saya melihat banyak kemiripan di antara saya dengan Marcus Rashford. Ia adalah pemain dengan nyali dan kecepatan. Ia sangat baik dengan bola berada di kakinya. Striker harus selalu haus gol. Saya melihat rasa lapar di matanya. Ia punya masa depan yang bagus.”

Rashford mengatakan, “Dia adalah pemain top yang memenangkan banyak hal. Jadi saat dia mengatakan hal-hal baik tentang anda, maka sangat menyenangkan. Saat anda berusia muda, anda menonton klip pemain terbaik di dunia dan mencoba meniru gaya mereka. Dengan Ronaldo, saya suka ketika ia bermain sangat bebas. Tidak peduli di mana dia bermain, dia akan bermain bagus dan mengekspresikan dirinya. Bila anda bisa melakukan itu, maka itulah sepakbola terbaik yang pernah anda mainkan.”

Pemain berusia 20 tahun ini, sedang mempersiapkan diri dalam pertandingan persahabatan antara Inggris melawan Brazil yang akan berlangsung dini hari nanti di stadion Wembley. Pada uji coba sebelumnya melawan Jerman, ia hanya turun pada 30 menit terakhir menggantikan Tammy Abraham. Tentu saja ia berharap dapat kesempatan turun dari menit pertama.

“(Formasi) Ini sedikit berbeda, tapi kami harus membiasakan diri. Semakin kita melakukannya, semakin baik pula kita melakukannya. Jadi ini hanya soal membiasakan diri dan bertanggung jawab dalam posisi. Bermain di dua posisi jelas lebih mudah. Ini hanya tentang memahami permainan masing-masing dan membangun hubungan satu sama lain,” ujarnya.

Ambisi jebolan akademi Manchester ini jelas adalah masuk dalam 23 nama yang nantinya akan dibawa Gareth Southgate ke Rusia tahun depan. Seandainya ia terpilih, bukan tidak mungkin ia bisa melakukan hal yang serupa dengan apa yang dilakukan Ronaldo ketika bermain di Piala Dunia pertamanya yaitu langsung membawa negaranya mengangkat tropi juara.