Foto: North Wales Live

Turnamen internasional tampaknya menjadi momok bagi seorang Ryan Giggs. Setelah tidak bisa melakukannya ketika masih menjadi pemain, kini ia juga tidak bisa merasakan besarnya ajang-ajang seperti Euro ataupun Piala Dunia ketika menjadi pelatih. Inilah definisi apes yang sebenarnya dalam karier si pemain di kancah internasional.

Kemarin, Ryan Giggs memutuskan untuk mengundurkan diri dari jabatannya sebagai pelatih timnas Wales. Hal ini mau tidak mau harus dilakukan karena sidang tentang dakwaan Giggs melakukan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) sudah semakin dekat. Menurut jadwal, Giggs akan melakukan sidang pada Agustus nanti.

Giggs sadar diri kalau masalah pribadinya ini bisa mengganggu fokus timnas Wales jelang Piala Dunia November mendatang. Atas dasar inilah ia memilih untuk mengundurkan diri dan menyerahkan semua tugas-tugasnya kepada Rob Page, sang pelatih interim.

“Saya memutuskan untuk mundur dari posisi saya sebagai manajer timnas Wales. Sebuah kehormatan bisa melatih negara saya, tapi Wales perlu kepastian, kejelasan, dan tanpa adanya spekulasi seputar posisi pelatih kepala mereka,” kata Giggs.

“Bukan karena kesalahan siapapun kasus ini tertunda. Namun yang pasti, saya tidak ingin persiapan negara saya untuk Piala Dunia terpengaruh dan tidak stabil karena adanya sorotan terus-menerus pada kasus yang saya alami.”

Salah satu sayap terbaik milik Manchester United ini tersandung kasus KDRT pada 2020 lalu. Ketika itu, ia dikenai tuntutan atas perilaku kekerasan terhadap dua perempuan yaitu kekasihnya, Kate Greville dan adik perempuannya. Meski begitu, Giggs mengaku kalau dirinya tidak bersalah.

Sebenarnya, sidang dari masalah ini bisa diselesaikan dengan cepat. Akan tetapi, semuanya tertunda akibat pandemi Covid yang mengakibatkan semua manusia di seluruh dunia harus menjaga jarak dan sedikit mengurangi interaksi sosial. Barulah pada Agustus ini sidang sepertinya bisa digelar yang sayangnya berdekatan dengan turnamen Piala Dunia sehingga mau tidak mau Giggs harus meninggalkan kursi kepelatihannya.

Giggs dan Kegagalan Mengikuti Turnamen Besar

Dengan keputusan ini, Giggs pun meneruskan tradisinya yaitu tidak pernah mengikuti turnamen besar. Bahkan ketika sudah menjadi pelatih pun, ajang-ajang internasional seperti tidak berjodoh dengannya.

Saat masih aktif menjadi pemain, Wales hanyalah penggembira di kancah sepakbola Eropa. Piala Dunia 1958 adalah satu-satunya turnamen internasional yang pernah mereka ikuti. Sisanya, perjalanan mereka hanya mentok pada babak kualifikasi. Padahal, Wales memiliki pemain-pemain yang terbilang cukup punya nama besar seperti Ian Rush, Craig Bellamy, Mark Hughes, mendiang Gary Speed, hingga Ryan Giggs.

Kegagalan demi kegagalan inilah yang membuat Giggs putus asa dan terbersit keinginan untuk menjadi pelatih di negaranya setelah pensiun nanti. Jika ia tidak bisa merasakan atmosfer Piala Dunia atau Euro sebagai pemain, maka ia bisa melakukannya sebagai pelatih.

“Jika Anda sudah bermain untuk negara Anda, maka Anda pasti juga ingin masuk ke pelatihan dan manajemen bersama mereka. Membawa ke turnamen besar akan membuat Anda bersemangat sebagai penggemar. Selama menjadi pemain saya hanya bisa membayangkan tapi tidak pernah merasakan,” katanya kepada Guardian.

Ketika Wales lolos ke turnamen besar pertamanya sejak 1958 yaitu Euro 2016, Giggs masih berstatus sebagai asisten Louis van Gaal di United. Saat itu, ia hanya bisa melihat bagaimana generasi emas Gareth Bale dkk bisa mencapai semifinal ajang antar negara Eropa tersebut meski berstatus debutan. Bahkan Dragons bisa mengalahkan Belgia 3-1 yang saat itu dijagokan menjadi juara.

Ketika ia ditunjuk menjadi pelatih Wales pada 2018, Giggs bisa membawa tim ini masuk putaran final Euro 2020. Sayangnya, pandemi Covid membuat turnamen tersebut harus mundur penyelenggaraannya menjadi 2021. Pada saat itu, Giggs sudah tersandung kasus kekerasan yang membuatnya menyerahkan tugasnya kepada Rob Page yang memipin pasukannya di putaran final.

15 hari sebelum Giggs memutuskan mengundurkan diri dari jabatannya, atau pada tanggal 5 Juni 2022, menjadi hari yang bersejarah bagi mereka. Setelah 64 tahun menunggu, Wales akhirnya bisa kembali masuk ke Piala Dunia. Ia akan bersaing dengan Inggris, Iran, dan Amerika Serikat di Grup B.

Sayangnya, pada putaran final di Qatar nanti sosok Rob Page lah yang memberi instruksi kepada Bale dan rekan setimnya mengingat Giggs sudah tidak lagi bekerja di sana. Lagi-lagi, Giggs hanya bisa membayangkan tapi tidak bisa merasakan.