Adam Crafton dan Andy Mitten, dalam tulisannya di The Athletic menceritakan nasib Romelu Lukaku yang kini kesulitan untuk pindah dari United. Kabar terbaru, si pemain kini sudah diasingkan ke tim U-23 dengan United yang masih kesulitan untuk menjualnya ke klub lain.
***
Di bawah naungan Parc Des Princes, euforia seorang Romelu Lukaku tumpah. Berkat andilnya, Manchester United melaju ke babak perempat final Liga Champions dan dengan dua golnya, ia menyegel peran sebagai striker impian Ole Gunnar Solskjaer di Old Trafford.
30 menit sejak peluit akhir dibunyikan, Lukaku telah mengeluarkan pendapatnya tentang Solskjaer. “Saya tahu dia (Solskjaer) akan bertahan di United. Dia ingin tinggal, para pemain ingin dia tinggal. Kami bermain seperti yang seharusnya dimainkan Manchester United.”
153 hari berlalu sejak malam di ibu kota Prancis tersebut, Lukaku, dalam tidurnya, mungkin bertanya-tanya mengapa segalanya mulai berubah begitu cepat.
Sampai malam tadi, Lukaku masih terkunci dalam pembicaraan yang dipimpin oleh agennya, Federico Pastorello tentang langkah berikutnya dari musim panas yang semakin hari semakin pahit ia rasakan.
Pada hari Selasa (6/8), Lukaku mengambil langkah dramatis ketika ia memilih untuk tidak kembali ke kompleks latihan Manchester United saat tim sedang melakukan persiapan terakhir sebelum laga melawan Chelsea akhir pekan nanti. Sebaliknya, ia berlatih bersama Anderlecht, kesebelasan Belgia tempat di mana ia memulai kariernya pada masa remaja.
Wajar jika Lukaku pulang ke Anderlecht. Dia tetap berteman dengan beberapa staf media klub, David Steegen, yang pernah memberi buku berisi kutipan Jose Mourinho selama masa remajanya. Selain itu, ia juga pernah berbicara dengan para pemain muda di pusat kebugaran pada 2017. Pada kesempatan itu, Lukaku berlatih bersama anak-anak U-18 serta mengambil bagian dalam sesi latihan.
Hal yang sama ia lakukan pada Senin (5/8) kemarin. Pada hari libur yang telah dijadwalkan, dia kembali ke sana. Pada saat itu, dia tidak melakukan kesalahan, meskipun beberapa pegawai pemasaran melihatnya dengan perasaan ngeri. United disponsori oleh Adidas dan Lukaku disponsori oleh Puma. Namun kostum Anderlecht menggunakan apparel Joma yang berasal dari Spanyol. Seorang sumber dari United mengatakan kepada The Athletickalau tidak ada aturan mengenai para pemain yang difoto mengenakan seragam berbeda.
Akan tetapi, masalah kemudian semakin meninggi.
Lukaku telah melanggar aturan United yang memintanya untuk kembali ke pusat latihan klub. Meskipun United menolak berkomentar masalah ini (mangkirnya Lukaku), namun hal itu adalah praktik normal ketika seseorang pemain memberikan pesan kalau si pemain ingin dijual ke klub lain seperti yang pernah dilakukan Thibaut Courtois, dan Diego Costa.
Ada beberapa pertanyaan yang tidak dijawab kubu United. Yang pertama adalah, apakah Lukaku akan mendapat asuransi jika dia mengalami cedera saat berlatih di klub yang berbeda? Kubu United menolak menjawabnya, namun menurut David Seligman, seorang pengacara olahraga untuk Brandsmiths, Lukaku telah melakukan hal yang berisiko.
“Beberapa kesebelasan punya kebijakan pribadi yang mencakup para pemain. Nilainya bisa menyentuh jutaan paun. Namun, seoran pemain tidak bisa mendapat asuransi jika mereka mengalami cedera saat berlatih di klub yang bukan tempat mereka dikontrak.”
“klub memang punya kebijakan untuk melindungi pemainnnya, namun ada beberapa kebijakan yang berbeda. Salah satunya jika si pemain dipinjam ke klub lain dan mengalami cedera, atau ketika ia mengalami cedera dalam tugas internasional. Berlatih dan mengalami cedera dengan klub yang tidak mengontraknya, maka dia tidak akan mendapat perlindungan.”
Apakah dia akan kembali ke United? Pada Selasa sore, Romelu Lukaku mendapatkan hukuman berupa denda. Jika perselisihan antara United dan Lukaku ini terus berlanjut, maka si pemain sudah pasti tidak akan hadir dalam pertandingan melawan Chelsea di Old Trafford.
Lukaku sedang mengalami masa-masa yang kompleks. Sudah jelas kalau dia ingin meninggalkan United musim panas ini dan Italia menjadi tempat tujuan yang dipilih. Pada awal April lalu, ada seoran pemain United (tidak disebutkan namanya) diberi tahu oleh Rom kalau dia ingin pindah sebelum musim baru dimulai. Harapannya Paul Pogba juga mau bergabung dalam eksodus yang dilakukan United.
Namun Pogba nampaknya tetap bertahan. Sementara Lukaku, akhir penantiannya sudah dekat. Agennya mendapat informasi kalau United akan siap menjualnya jika ada tawaran yang tepat. Inter Milan memimpin dan sudah meluncurkan tawaran kedua senilai 68 juta paun, yang ditolak dalam sepekan terakhir.
Wakil ketua eksekutif United, Ed Woodward, bertekad untuk mendapatkan uang senilai 75 juta paun, harga ketika United membelinya dari Everton, dan menolak untuk mengalah. Woodward percaya kalau Lukaku bisa menjamin klub pembelinya dengan banyak gol sehingga ia disebut sebagai komoditas langka. Namun Woodward ada alasan mengapa ia harus melabeli mahal Lukaku.
Woodward beberapa kali dikecewakan dengan bursa transfer yang melibatkan United. Setelah membayar mahal untuk Harry Maguire, ia bertekad ingin membuat United sebagai klub yang sukses dalam penjualan pemain. Sudah sering United melepas pemainnya dengan harga murah. Kekhawatiran ini mengulang kisah ketika United masih dipegang Louis van Gaal. Saat itu, ia frustrasi karena melepas Nani dan Rafael da Silva kurang dari lima juta paun, dengan United yang harus membayar separuh gaji Nani ketika dipinjam Sporting Lisbon.
Hal ini juga menjelaskan mengapa pemain yang pindah dari Old Trafford sangat sedikit terutama pada musim panas ini. Ole Gunnar Solskjaer akan senang membuat pemain-pemain seperti Matteo Darmian, Marcos Rojo, dan Alexis Sanchez sejak akhir musim lalu, tetapi gaji dan biaya transfernya menghambat pemain-pemain ini untuk keluar.
Dalam kasus Lukaku, United memiliki pemain yang sebenarnya tidak ada dalam pikiran mereka untuk dijual sehingga harga yang dipatok harus tinggi. Dengan demikian, Woodward merasa memiliki peluang untuk mendapatkan uang banyak karena jendela transfer Italia masih dibuka hingga 2 September.