Tidak bisa dibantah kalau Roy Keane adalah salah satu pemain sekaligus kapten terbaik yang pernah dimiliki Manchester United. 13 musim bermain untuk Setan Merah, Keane mengoleksi 17 gelar dengan tujuh di antaranya adalah trofi Premier League dan empat gelar dari ajang Piala FA.

Meski begitu, karier Keane juga tidak lepas dari kontroversi. Satu yang paling terkenal adalah konfliknya dengan Sir Alex Ferguson, selama di United. Kedua insan tersukses klub ini saling sindir satu sama lain yang ditunjukan dalam buku autobiografi mereka. Fergie menyindir Keane adalah seseorang dengan lidah yang tajam, sementara Keane tidak menganggap Ferguson sebagai pelatih terbaiknya.

Tidak sedikit orang yang mempertanyakan, apakah dendam kedua pria keras kepala ini masih berlanjut atau keduanya sudah saling memaafkan? Wajar memang jika ada yang bertanya seperti itu mengingat kini baik Keane dan Ferguson sudah tidak lagi terikat dengan United secara intim. Keane sekarang aktif sebagai komentator setelah tidak lagi menjadi asisten di Nottingham Forest, sedangkan Fergie adalah anggota kehormatan Manchester United.

Namun ternyata dendam tersebut masih berlanjut. Dalam acara Roadshow Off The Ball yang digagas oleh Cadbury, Keane terang-terangan masih memiliki dendam kepada Sir Alex Ferguson. Dalam acara tersebut, Keane tegas untuk tidak memaafkan Fergie. Selain itu, ia juga menyebut kalau apa yang diucapkan mantan bosnya tersebut tentang dirinya adalah omong kosong.

“Saya tidak akan memaafkan Ferguson. Media memutarbalikkan fakta, bagaimana saya sebenarnya telah membuat marah orang-orang. Itu semua omong kosong. Saya tidak peduli apakah yang berbicara itu Ferguson atau seorang Paus, yang jelas Anda harus membela diri,” tuturnya dalam acara tersebut.

Ia juga mengomentari tentang betapa bangganya orang-orang yang memuji pendekatan manajemen kemanusiaan ala Fergie. Hal itu membuatnya tertawa dan langsung memberi tahu kepada semua yang hadir kalau itu adalah omong kosong. Ia menjelaskan, kalau Fergie benar-benar memanusiakan manusia, maka ia tidak akan melakukan nepotisme dengan membawa anak dan adiknya menjadi pemain dan pencari bakat di United.

“Orang-orang berbicara tentang manajemen Sir Alex Fergson. Jangan mudah ditipu oleh semua itu. Saya berada di klub ketika Bryan Robson dan Steve Bruce pergi, dua pemain loyal untuk United, dan saya tidak suka melihat keduanya diperlakukan,” ujar Keane.

“Ferguson kemudian hadir dan mengatakan kalau dia selalu melakukan yang terbaik untuk United. Omong kosong. Putranya, Darren Ferguson, bermain untuk klub dan mendapat medali liga. Dia betul-betul beruntung. Saudara laki-lakinya, adalah pencari bakat untuk United dalam waktu yang lama. Saya terkejut karena istrinya (Cathy) tidak dilibatkan menjadi seorang staf.”

“Ketika Darren menjadi manajer di Preston North End, ia memiliki beberapa pemain muda yang dipinjamkan dari Manchester United. Lalu, tebak apa yang terjadi ketika Darren kehilangan pekerjaannya di sana? Mereka ditarik dari Preston. Apakah itu yang dimaksud “melakukan yang terbaik untuk United?” Tolong jelaskan kepada saya.”

Yang menarik, Keane diundang sebagai tamu bersama rekan setimnya saat itu, Gary Neville. Ketika Keane mulai mengkritik Sir Alex dengan pedas, Gary hanya terlihat melongo dan sempat kesulitan untuk menimpali kata-kata Keane tersebut.

Satu hal yang membuat Keane masih merasa sakit hati kepada Fergie adalah keputusan klub melepasnya beberapa hari setelah United dikalahkan Middlesbrough 4-1. Ketika itu, Keane mengkritik dengan keras para pemain United di depan media yang kemudian membuat Fergie merasa kecewa dan melepasnya ke klub lain. Dedikasinya kepada klub seolah tidak dihargai oleh mantan manajer Aberdeen tersebut.

“Orang-orang bilang kalau dia membela saya pada masa sulit. Namun ketika saya berusia 34 tahun, tiba-tiba dia bilang, “Silakan pergi, Roy.” Saya tidak yakin Ferguson selalu mengutamakan Manchester United, karena dia adalah orang yang mementingkan dirinya sendiri,” ujarnya 8 tahun lalu kepada Sunday Times.

“Setelah mengeluarkan saya, dia masih bisa pergi dan duduk di sana seperti keadaannya baik-baik saja. Dia tetap datang ke lapangan dan kita semua masih berdiri dan bertepuk tangan, saya tidak akan bisa melakukan itu.

Meski melontarkan ucapan kalau dia tidak akan meminta maaf kepada Ferguson, namun Keane masih membuka pintu maafnya jika Ferguson yang terlebih dahulu meminta maaf kepadanya. Meski begitu, ia mengaku tidak pernah mau lagi berbicara dengan manajer tersukses sepanjang masa klub tersebut.

“Saya pikir, ketika dia (Sir Alex Ferguson) meminta maaf, saya mungkin akan menyapa dia. Namun saya tidak akan tertarik lagi untuk berbicara dengan pria itu.”