Foto: Independent.ie

Mantan pemain Manchester United, Roy Keane memutuskan untuk mundur dari jabatannya sebagai asisten manajer Nottingham Forest. Keputusan ini dibuat meski Keano sebenarnya baru lima bulan menjabat posisi di mantan klubnya tersebut. Ingin mencari tantangan baru sebagai seorang manajer menjadi alasan mengapa ia tidak mau lagi melanjutkan kiprahnya sebagai asisten.

“Roy ingin menyampaikan rasa terima kasihnya kepada pemilik klub, dewan direksi, staf, para pemain, dan khususnya kepada manajer, Martin O’Neill atas kesempatannya bisa kembali lagi ke City Ground.”

“Mantan pemain Manchester United ini ingin memberikan apresiasi kepada para pendukung yang menyambutnya dengan hangat sejak dia diangkat pada bulan Januari lalu. Semua orang di klub akan selalu mendoakan yang terbaik untuk Roy di tahap selanjutnya dalam kariernya,” begitulah isi pernyataan pemenang dua gelar Piala Champions tersebut.

Keane datang bersamaan dengan peresmian Martin O’Neill sebagai manajer baru mereka pada 15 Januari 2019. Sebelum menerima pinangan Forest, Keane dan O’Neill gagal membawa Republik Irlandia terhindar dari degradasi pada ajang UEFA Nations League.

Duet maut ini datang menggantikan mantan asisten Jose Mourinho, Aitor Karanka yang saat itu berada pada posisi tujuh. Dibebankan target untuk promosi ke Premier League, nyatanya mereka berdua gagal membawa Forest melaju setidaknya hingga fase play off dan hanya sanggup finis pada posisi sembilan. O’Neill sendiri masih menjadi manajer Forest musim depan.

“Bekerja dengan Martin selama beberapa tahun terakhir telah menjadi pengalaman yang luar biasa. Salah satu manajer terbesar dalam sejarah sepakbola yang pernah berhubungan dengan saya baik sebagai pemain dan asisten. Saya inign berterima kasih secara pribadi kepadanya,” kata Keane dalam situs resmi klub.

Belum jelas kesebelasan mana yang akan dipilih Keane sebagai pelabuhan barunya. Hingga tulisan ini dimuat, belum ada penawaran resmi kepada pengoleksi 480 penampilan dan 51 gol untuk Setan Merah tersebut. Ini adalah kesempatan ketiga bagi pemain yang terkenal dengan nomor 16 ini untuk menjadi manajer utama. Upaya ketiga ini bisa disebut sebagai perjudian karena sebelumnya, Keane sudah dua kali gagal sebagai manajer ketika di Sunderland dan Ipswich Town. Kedua kesebelasan ini sama-sama berada di papan bawah ketika dipimpin olehnya.

Opsi Kembali ke United?

Sembari menunggu tawaran yang datang, Keane sebenarnya bisa mengambil pekerjaan sebagai asisten di klub lain. Salah satunya adalah memilih menjadi salah satu staf Ole Gunnar Solskjaer di Manchester United.

Setidaknya itulah keinginan dari mantan pemain Liverpool, Danny Murphy. Dalam obrolannya bersama Jim White di TalkSPORT, Murphy menganggap Keane bisa menjadi sosok yang pas untuk membantu United yang sedang terpuruk. Namun itu semua tergantung Solskjaer yang punya hak untuk memilih asistennya sendiri.

“Roy Keane adalah orang yang unik dalam caranya berperilaku, dan dia adalah sosok yang berterus terang. Dan sudah pasti dia paham terkait tim ini dan dia tidak akan membuat kacau. Dari staf yang dimiliki Solskjaer saat ini, tidak orang yang memiliki semangat membara. Semuanya hanya bisa mengangguk-ngangguk saja,” kata Murphy.

Agak sulit memang untuk merealisasikan keinginan Murphy tersebut karena Solskjaer sudah memiliki asistennya sendiri dalam diri Mike Phelan, Michael Carrick dan Kieran McKeena.

“Keane bisa menjadi pilihan asal Solskjaer mau memilihnya. Jika Solskjaer berkata, ‘Aku suka Roy Keane di samping saya’, maka Anda akan punya tim yang menyenangkan. Meski begitu, Keane tetap harus mematuhi Solskjaer karena dia adalah manajer utamanya.”

Jika berbicara tentang Keane, maka yang akrab di telinga kita adalah kepemimpinan dan semangat juang di atas lapangan. Dua faktor ini sedang langka dalam ruang ganti Manchester United. Dengan gaya mendidiknya yang keras, ia dianggap mampu membuat pemain-pemain yang dianggap malas oleh suporter seperti Anthony Martial, Jesse Lingard, Paul Pogba, dan Marcus Rashford, untuk mengeluarkan kemampuan terbaiknya. Selain itu, statusnya sebagai mantan pemain membuat Keane sudah pasti akan mudah diterima publik Old Trafford.

Namun kehadiran mantan pemain Celtic ini bisa menjadi pisau bermata dua. Di satu sisi dia mungkin bisa meningkatkan kinerja para pemain United di atas lapangan. Akan tetapi, sifatnya yang keras ditakutkan bisa memancing pertikaian seperti yang dialami Paul Pogba dan Jose Mourinho. Selain itu, manajemen United mungkin tidak akan mau memilih Keane karena yang bersangkutan cukup rajin mengkritik kebijakan klub. Salah satunya tentang keengganan mereka membeli pemain permintaan Mourinho pada musim lalu.