Tidak sedikit yang bergembira ketika Romelu Lukaku dikabarkan pergi. Alasannya sederhana, Lukaku bukan penyerang yang dibutuhkan oleh para penggemar United.

***

Akun Twitter @utdrobbo memposting sebuah video berdurasi 2 menit 15 detik sebagai ucapan terima kasihnya kepada Romelu Lukaku yang disinyalir akan ditukar dengan Paulo Dybala. Akan tetapi, isi dalam video tersebut bukanlah aksi Lukaku ketika mencetak gol atau memberi asis kepada rekan setimnya, melainkan aksi Lukaku ketika gagal menyelesaikan peluang atau aksi konyol lainnya seperti terjatuh, terpeleset, atau salah memberi umpan.

“Terkait segala kasak-kusuk soal Paulo Dybala, kami tidak lupa untuk menghargai sifat egois dari Romelu Lukaku yang telah berusaha tampil setiap minggunya untuk klub,” tulis admin dari akun tersebut.

Sontak hal itu mengundang kemarahan beberapa pendukung United lainnya. Alasannya sudah jelas, karena video tersebut seolah tidak menghargai kontribusi Lukaku dalam dua musim terakhirnya bersama Setan Merah. Meski begitu, tidak sedikit juga yang senang dengan video tersebut dan ikut mengolok-ngolok seorang Lukaku.

Rekrutan termahal nomor dua United (sebelum Maguire diresmikan) ini kerap mendapat cap buruk dimata suporternya. Lukaku digambarkan sebagai sosok gemuk, tidak punya skill olah bola yang mumpuni, dan lambat dalam berlari. Ia bukan sosok striker yang bagus bagi sebuah tim karena jumlah golnya yang tidak setajam para striker lainnya seperti Pierre Emerick-Aubameyang, atau Mohamed Salah.

Hal ini mendapat sorotan dari mantan pemain United, Dimitar Berbatov. Pemenang dua gelar Premier League ini, menilai Lukaku mendapat kritikan yang tidak adil. Bahkan ia menyebut, mengkritik hanya karena menilai segala kesalahan-kesalahan ketika berseragam United, adalah sebuah tindakan yang tidak beralasan.

“Saya harap dia bisa bertahan di United karena dia bisa memberi lebih banyak kepada tim. Ketika Anda tahu rekan satu tim Anda, Anda tahu cara bermain dengan mereka dan bagaimana membuat mereka bisa bermain baik.”

“Saya mengatakan sebelumnya dan saya akan mengulanginya sekali lagi kalau saya adalah penggemar beratnya dan saya pikir dia mendapat kritik yang tidak adil. Kamu hanya perlu mengetahui sisi kuatmu dan tetap melakukan yang terbaik. Kuharap dia bisa bertahan karena dia bisa memberi sesuatu yang lebih banyak kepada tim.”

Teringat Masa Lalu

Pemilik 56 gol dan 149 pertandingan bersama United ini seperti memahami apa yang dirasakan Lukaku. Hal ini dikarenakan Berba pernah berada dalam posisi seperti Lukaku yaitu mendapatkan kritik keras dan kontribusinya seolah tidak dihargai oleh para pendukungnya.

Jika Lukaku dikritik karena berbobot serta tidak punya insting gol yang tajam, maka Berbatov dulu dianggap sebagai striker yang malas. Jangankan oleh para penggemar United, rekan setimnya sendiri bahkan mempunyai penilaian yang sama. “Saya yakin, ia lebih banyak menghabiskan waktu untuk dipijat ketimbang berlatih,” kata Brede Hangeland.

Ketika itu, suporter mempertanyakan kelayakan Berba dibanderol 30,75 juta paun oleh Setan Merah. Saat itu, kecenderungan penggemar United menginginkan striker yang tajam sedang meninggi karena sudah kehilangan Ruud van Nistelrooy. Sayangnya mereka tidak merasa mendapatkan itu dari Berbatov.

Berba tidak selincah dan secepat Fernando Torres, atau kokoh seperti Darren Bent dan Didier Drogba. Namun dalam tujuh bulan pertamanya memperkuat United saat itu, Berba berhasil menyarangkan 11 gol di semua kompetisi. Bahkan karena kritikan yang tidak tepat sasaran ini, Ferguson sampai pasang badan melindungi pemainnya.

“Saya tidak setuju Berbatov dibilang lambat. Faktanya, kita sudah menggunakan Berbatov dengan baik. Statistiknya luar biasa, orang-orang hanya mencari cara saja untuk mengkritiknya. Bahkan dalam laga melawan Middlesbrough, Berba jauh berlari lebih sering daripada Rooney. Saya tidak suka statistik, namun untuk menilai Berba, Anda sebaiknya tahu statistik dirinya,” tutur Ferguson saat itu.

Lukaku yang Mulai Jengah

Jika melihat aktivitasnya di media, Lukaku adalah sosok yang santai. Dia nampaknya tidak memperdulikan apa perkataan orang-orang dan hanya fokus pada dirinya sendiri. Namun ada kalanya, Lukaku mungkin merasa jengah dan perlu pembuktian untuk membungkam segala kritikan tersebut.

Beberapa waktu lalu, tanpa ada rasa bersalah, top skor sepanjang masa timnas Belgia ini mengunggah data latihan United yang berisi kecepatan lari para penggawa United. Dalam data tersebut, Lukaku ternyata berada pada urutan kedua setelah Diogo Dalot sebagai pemain tercepat dengan kecepatan 36,25 kilometer per jam. Bahkan kecepatan Marcus Rashford, Anthony Martial, dan Jesse Lingard masih kalah dari Lukaku. Postingan ini kemudian dihapus beberapa saat kemudian.

Pindah dari United nampaknya menjadi jalan bagi Lukaku untuk membuktikan kepada orang-orang kalau kritikan yang ia terima tidak beralasan. Ia rencananya akan ditukar dengan Paulo Dybala. Sebuah transfer yang terbilang cukup menguntungkan karena Juventus membutuhkan striker untuk bisa membantu Cristiano Ronaldo.

Namun rasa jengah Lukaku mungkin akan bertambah. Di saat bersamaan, United ternyata ingin mendatangkan Mario Mandzukic. Sebuah transfer yang cukup mengernyitkan dahi mengingat Solskjaer sebenarnya menginginkan lini depannya diisi pemain-pemain yang cepat.

Namun manajemen justru ingin mendatangkan Mario Mandzukic yang selama empat musim di Juventus, jumlah golnya hanya unggul dua angka saja dari torehan Lukaku bersama United. Striker Kroasia ini dianggap pantas membela United karena bisa menjalani peran sebagai defensive forward atau wide forward. Sebuah peran yang sebenarnya sudah dijalani Lukaku dalam dua musimnya bersama Setan Merah.

Note: Kabar terbaru, United dikabarkan mengakhiri negosiasi dengan Paulo Dybala. Soal komitmen dan gaji yang tinggi dikabarkan menjadi kendala. jika ini yang terjadi, maka kemungkinan besar Romelu Lukaku akan bertahan di United.