Foto: Twitter Manchester United

Tulisan Sam Carney pada situs resmi United yang berjudul “We’re Better Than Our Position Suggests” mendapat kritikan dari penggemar United. Di mata mereka, klub sekelas United, terutama situs resmi mereka, tidak perlu membuat tulisan bernada propaganda untuk membuat tim terlihat seperti baik-baik saja dan tidak memiliki masalah.

***

Jeda internasional musim 2019/2020 dimulai dengan kepastian United tertahan pada urutan kedelapan klasemen sementara Premier League. Hasil seri melawan Southampton pekan lalu membuat mereka hanya memiliki lima poin saja dari empat pertandingan yang sudah dimainkan. Sebuah start terburuk yang pernah dialami sejak 1992/1993.

Hal ini membuat Setan Merah kembali diragukan untuk bisa bersaing memperebutkan posisi empat besar pada musim ini. Permainan yang mereka tampilkan dalam empat laga awal dianggap belum konsisten. Dalam beberapa pertandingan, United bahkan terlihat kesulitan untuk menghadapi lawan-lawan yang cenderung bermain dengan blok rendah.

Meski begitu, tidak sedikit pula yang masih merasa optimis kalau United bisa berbuat banyak pada musim ini. Salah satunya adalah Sam Carney. Pria yang sehari-hari bekerja sebagai penulis di situs resmi United ini merasa kalau ada beberapa hal yang bisa dibanggakan dari klub ini meski baru mengumpulkan lima poin sejauh ini.

Salah satu yang ia soroti adalah xG atau Expected Goals United yang musim ini mengalami peningkatan. Bagi yang belum paham, xG adalah statistik yang menghitung besaran peluang terjadinya sebuah gol dari setiap tembakan, gol dan tidak terjadi gol, yang berhasil dilepaskan (The Inside Wing, 2018). Aspek ini diciptakan oleh seseorang bernama Sam Green pada 2012.

xG dirancang untuk menilai kualitas peluang untuk mencetak gol yang didasari dari sejumlah faktor seperti sudut pengambilan tembakan dan seberapa jauh pemain dari gawang dan posisi para pemain di lini pertahanan. Semakin tinggi xG menandakan seberapa baik sebuah tim mampu menciptakan peluang berkualitas. Dari empat pertandingan yang sudah dimainkan, United memang memiliki kualitas untuk mencetak gol yang jauh lebih besar ketimbang lawan-lawannya.

Pertandingan Perbandingan Expected Goals (xG) Gol yang Dihasilkan
United vs Chelsea 2,37 vs 1,10 4
Wolverhampton vs United 0,31 vs 1,14 1
United vs Crystal Palace 2,24 vs 0,68 1
Southampton vs United 0,77 vs 1,90 1

 

Catatan ini kemudian dipertegas melalui data yang dikeluarkan akun Twitter @UtdArena. Jika berkaca dari statistik, United seharusnya sudah memiliki poin minimal 9 atau 10 poin jika berkaca dari performa mereka sepanjang musim ini. Nama United hanya berada di bawah Manchester City dan berada di atas Liverpool yang saat ini menjadi pemimpin klasemen sementara.

“Seperti yang Anda lihat, skuad Ole Gunnar Solskjaer telah secara teratur menciptakan peluang yang lebih baik ketimbang lawan kami. Memang, hanya Manchester City yang memiliki catatan jauh lebih baik dalam hal menciptakan peluang sejauh ini,” tutur Ben Mayhew, salah satu kepala analisis data di PA.

Statistik Tidak Penting, Hasil di atas Lapangan Jauh Lebih Penting

Meski memberikan angin segar, dan nada positif melalui tulisannya, namun tulisan yang dibuat Carney ini justru mengundang kritik dari beberapa penggemar United. Mereka merasa kalau situs resmi klub hanya membuang-buang waktu saja dengan mengunggah tulisan tersebut. Klasemen Expected Goals tidak akan memberikan pengaruh apa-apa kecuali hanya sebatas cara menghibur diri dari serangkaian hasil buruk yang diterima.

“Apakah sebuah tim bisa menjadi juara hanya mengandalkan Expected Goals?” tutur akun Twitter @JTweds. Akun @UnitedPeoplesTV bahkan dengan berani menyebut kalau United sekarang sudah menjadi Liverpool. Entah apakah makna Liverpool disini bermaksud menyebut United sudah memiliki gaya main seperti Liverpool atau seperti penggemar Liverpool yang sudah bangga dengan kinerja mereka di liga meski belum bisa menjadi juara.

Banyak yang tidak peduli terkait statistik soal Expected Goals ini karena sejarah sudah mencatat mereka gagal meraih kemenangan dalam tiga pertandingan terakhir terlepas kalau United memiliki kualitas peluang yang lebih tinggi dibanding lawan-lawannya.

Kualitas penyelesaian akhir yang buruk menjadi persoalan. Selagi para pemain depan seperti Marcus Rashford dan Anthony Martial masih gemar membuang-buang peluang, maka peluang United untuk meraih tiga poin juga hilang. Bahkan dua penalti yang didapat pun tidak bisa dikonversi menjadi gol yang berimbas pada gagalnya mereka meraih kemenangan.

Ketika mereka melawan Crystal Palace dua pekan lalu, United memiliki peluang mencetak gol sebanyak 22 kali. Akan tetapi, yang berhasil mengarah ke gawang hanya tiga percobaan saja. Sebaliknya, Palace hanya butuh lima sepakan untuk bisa membuat dua gol.

United memang belum beruntung dalam tiga pertandingan terakhir mereka, namun hal itu tidak bisa menjadi alasan karena di sisi lain penyelesaian akhir para striker masih terbilang buruk. Apalagi dengan kehilangan Martial karena mengalami cedera, dilepasnya Lukaku dan Sanchez, dan belum nyetelnya Mason Greenwood, yang membuat lini depan kini kurang kedalaman dan kreativitas untuk menghasilkan gol yang banyak bagi Setan Merah musim ini.

Semoga saja para pemain depan bisa memperbaiki finishing mereka agar bisa memberikan banyak gol bagi United dan membawa tim ini meraih kemenangan lagi. Kita tentu tidak mau melihat United hanya menjadi kesebelasan yang membanggakan statistik semata tapi tidak diimbangi dengan peningkatan kualitas permainan mereka di atas lapangan.