Foto: Sport.net

Sejauh ini, seperti yang dipaparkan Manchester Evening News, Manchester Unted telah menjadi klub dengan pendapatan terbesar di sepakbola Inggris. Namun, tampaknya hal itu tidak akan bertahan lebih lama lagi. Pasalnya, ada sebuah prediksi bahwa pendapatan Setan Merah akan turun hingga 60 juta paun di musim ini. Bahkan menurut perusahaan audit Deloitte, United “berisiko” kehilangan mahkotanya sebagai tim terkaya di Premier League.

Deloitte sendiri baru saja menerbitkan Football Money League tahunannya. Mereka menunjukkan posisi United yang masih berada di tempat ketiga, dengan pendapatan sekitar 627,1 juta paun pada musim lalu. Ini merupakan kesenjangan yang signifikan dengan Manchester City yang berada di urutan keenam (538,2 juta paun) dan Liverpool yang berada di posisi ketujuh (533 juta paun).

Tetapi untuk musim ini, Deloitte memperkirakan akan ada penurunan pendapatan, di mana United akan kehilangan hingga 40 sampai 60 juta paun. Hal ini disebabkan karena mereka gagal lolos ke Liga Champions musim ini. Namun pada saat yang sama, Manchester City dan Liverpool justru mulai berlomba menjadi yang terdepan dari aspek pendapatan baik di dalam negeri maupun di Eropa.

Baik City atau Liverpool, mereka sama-sama memiliki pencapaian terakhir yang baik setelah meraih gelar bergengsi seperti Premier League atau Liga Champions. Maka jika berbicara soal penurunan United dan perkembangan dua saingannya ini, Deloitte memprediksi audit keuangan untuk musim 2019/20 akan berubah signifikan. Setan Merah diperkirakan akan jatuh ke posisi terendah mereka (dari aspek pendapatan) dalam edisi tahun depan.

“Akan ada perubahan signifikan dalam sektor pendapatan keuangan klub Premier League. Ini juga termasuk soal United yang akan mengalami penurunan posisi klub. United berisiko kehilangan statusnya sebagai klub penghasil pendapatan tertinggi di Premier League. Ini terjadi untuk pertama kalinya dalam sejarah Money League,” ujar Deloitte.

Pendapatan Manchester United membengkak menjadi lebih dari 600 juta paun dalam beberapa tahun ini. Angka ini memungkinkan mereka untuk terus menambah mitra komersial. Meskipun di satu sisi, mitranya tersebut akan tampak ditipu ketika mereka melihat permainan United yang kurang baik dibandingkan dengan apa yang pernah Sir Alex Ferguson tangani pada 2013. Bagaimana tidak, bimbingan Ferguson selama 27 tahun memastikan Setan Merah secara konsisten selalu tampil baik dan menyandang status klub terkaya.

Sementara itu, City adalah pesaing yang paling dekat dengan United dalam sektor pendapatan. Itu karena mereka berhasil meraih dua gelar Premier League dalam dua musim kebelakang. Bahkan saat ini, mereka akan memiliki mitra komersial baru yang menguntungkan dengan Puma. Kerjasama ini dinilai akan mendorong City merangsek masuk ke urutan teratas Money League.

Adapun Liverpool, mereka diuntungkan dengan capaian luar biasa setelah berhasil meraih trofi Liga Champions musim lalu. Ini merupakan salah satu sumber pendapatan yang lumayan besar bagi The Reds. Apalagi, jika mereka bisa mengulangi prestasi itu dan berhasil memenangkan Premier League, mereka hampir pasti akan menggulingkan posisi Manchester United di urutan teratas Money League.

Menurut salah satu penulis di MEN Sports, Dean Rudge, Manchester United akan bergabung dengan Arsenal dan mulai menatap ke urutan bawah tabel Football Money League. The Gunners sendiri turun dari posisi kesembilan ke peringkat 11 dalam dua tahun terakhir ini. Hal ini terjadi karena faktor terbesarnya adalah mereka selalu gagal lolos ke Liga Champions dalam dua musim terakhir.

Terlepas dari itu, sebetulnya pendapatan Manchester United cukup banyak dan tumbuh dua kali lipat dari musim 2010/11. Namun mereka telah mengalami pelambatan pertumbuhan pendapatan dalam dua musim terakhir. Termasuk ketika mereka tidak ada pemasukan tambahan setelah gagal masuk ke Liga Champions.

Untungnya, pengaturan komersial yang menguntungkan dengan Adidas dan Chevrolet masih memastikan United tetap dalam posisi untuk bersaing. Dua kerjasama ini dinilai sangat penting bagi Setan Merah. Karena di satu sisi, klub tidak bisa menerima pembiayaan tambahan atas raihan mereka, tidak seperti cek kosong yang bisa kapan saja diserahkan Manchester City kepada pemiliknya.

Untuk saat ini, Manchester United masih menikmati tempat ketiga dalam daftar yang dibuat Deloitte. United duduk di atas Bayern Munich (581,8 juta paun) dan Paris Saint-Germain (560,5 juta paun). Namun The Red Devils masih berada jauh di bawah Real Madrid yang menduduki tempat kedua dengan pendapatan yang dilaporkan sebesar 667,5 juta paun, dan Barcelona yang menduduki tempat pertama dengan pendapatan sebesar 741,1 juta paun.

Foto: Deloitte