Selama menangani Manchester United, Sir Alex Ferguson kerap tidak mau berburu pemain pada bursa transfer bulan Januari. Menurut Fergie, transfer paruh musim adalah tempat bagi tim-tim yang memiliki masalah. Sementara timnya tidak mau dianggap memiliki masalah tersebut. Hal ini bisa dimaklumi jika melihat rekrutannya di bulan Januari yang kebanyakan pemain muda. Pengecualian mungkin terjadi pada 2004, 2007, dan 2012.
“Bulan Januari bukan waktu yang tepat untuk belanja. Lebih baik meningkatkan kualitas skuat kami sendiri. Transfer besar hanya akan terjadi pada musim panas,” katanya beberapa tahun yang lalu.
Namun, pernyataan Fergie tampaknya sudah tidak valid lagi jika melihat kondisi sepakbola sekarang. Dengan perputaran uang yang begitu masif, setiap klub tampaknya tidak akan pilih-pilih jendela transfer lagi untuk membenahi skuatnya. Apabila ada waktu dan dana, maka negosiasi siap dilakukan. Bahkan, rekor kerap tercipta pada bulan Januari seperti yang dilakukan Virgil van Dijk musim lalu atau Fernando Torres pada 2011.
Musim lalu, United memutuskan untuk membeli Alexis Sanchez dari Arsenal. Akan tetapi, transfer ini seperti tidak menambah pemain karena menyertakan Henrikh Mkhitaryan sebagai gantinya. Sanchez pun bisa dikatakan belum memberikan dampak meski setahun sudah berada di tim. Banyak yang menyebut kalau kehebatan Sanchez sudah habis dan merekrutnya hanya digunakan untuk meningkatkan penjualan kaus semata.
Berbeda dibanding musim lalu, musim ini tampaknya United akan mendengarkan saran Sir Alex untuk tidak bergerak di musim dingin. Hal ini bahkan sempat dikonfirmasi oleh Ole Gunnar Solskjaer. Saat memenangi pertandingan keempatnya, ia merasa kalau skuad saat ini sudah memuaskan baginya.
“Saya tidak bisa mengharapkan siapapun yang datang di sini. Kalau klub punya target dan saya lihat dia cocok, barulah saya akan menyetujuinya. Tapi ini bukan sepenuhnya keputusan saya. Saya melihat dari luar kalau saya punya banyak pemain bertalenta. Tidak ada yang mengatakan itu kepada saya karena saya melihatnya secara langsung,” katanya.
Ucapannya tersebut sangat bertolak belakang dibanding ketika ia pertama kali menjalani konferensi pers pertamanya. Saat itu ia berkata bahwa ia mendapat banyak masukan mengenai pemain yang ingin mereka rekrut. Namun ia kembali menegaskan kalau tugasnya saat ini adalah mengenal, mengamati, dan melihat kualitas pemain yang ia punya sekarang.
“Saya tidak terlalu banyak terlibat dalam aktivitas transfer. Akan lebih baik jika bursa transfer cepat ditutup karena kami bisa fokus dan meningkatkan potensi para pemain,” tuturnya.
United sendiri sebenarnya diisukan akan merekrut pemain pada Januari ini. Beberapa nama seperti Milan Skrniar, Nicolo Barella, Nikola Milenkovic, Kalidou Koulibaly, hingga Philipe Coutinho, disebut-sebut akan berseragam merah Manchester. Namun hingga tulisan ini dibuat, semua masih sebatas berita rumor yang belum jelas kepastiannya.
Jika melihat isi skuat saat ini, United sebenarnya masih perlu satu hingga dua pemain lagi untuk menyempurnakan skema Ole. Khususnya di lini belakang. Sejak era David Moyes hingga Jose Mourinho, mereka tidak punya komposisi duet lini belakang yang cukup solid. Dari pemain belakang yang dipunya, baru Victor Lindelof yang menunjukkan perkembangan yang signifikan.
Selain lini belakang, masalah lain United yang tidak pernah selesai dibahas adalah winger kanan. Entah kenapa posisi ini seperti tidak pernah diperhatikan oleh manajemen klub. Padahal masalah di posisi ini sudah terlihat setiap kali mereka bermain. Permasalahan serangan di sisi kanan, sedikit tertutupi ketika Ole menerapkan formasi 4-3-3 yang menekankan tiga pemain depan (Martial, Rashford, Lingard) untuk berperan sebagai free role. Akan tetapi, ketika salah satu dari pemain depan ini absen, maka kekosongan di sisi kanan terlihat jelas.
Belum selesai masalah di dua posisi ini, kini United dipusingkan dengan minimnya pemain pelapis yang memadai di lini tengah. Semenjak Ole datang menangani tim, lini yang paling vital di sepakbola tersebut tampak bergantung kepada sosok Matic, Herrera, dan Paul Pogba. Ketika satu atau ketiganya absen, ruang mesin United seperti kehilangan gairah. Hal ini sudah terlihat pada pertandingan melawan Reading dan Burnley pekan lalu.
Ada beberapa faktor yang tampaknya membuat United tidak mau bergerak di bulan Januari. Salah satunya mungkin karena status Ole yang belum menjadi pelatih permanen. Manajemen mungkin khawatir jika mereka membeli pemain, lalu tiba-tiba Ole tidak menjadi manajer permanen, maka si pemain terancam tidak terpakai oleh manajer berikutnya. Hal ini yang mungkin tidak diinginkan manajemen karena situasi seperti ini seringkali terjadi saat mereka membeli Memphis Depay, Morgan Schneiderlin, Daley Blind, dan Bastian Schweinsteiger.
Bursa perpindahan pemain tersisa kurang dari beberapa jam saja. Jika boleh realistis, tampaknya tidak akan ada pemain anyar yang datang. Namun tidak ada salahnya juga untuk berharap karena tidak ada yang tidak mungkin dalam dunia sepakbola. Kalau transfer De Gea ke Real Madrid saja bisa batal, bukan tidak mungkin jelang gong transfer ditutup, United meresmikan satu pemain yang merupakan incaran mereka.