Foto: PipaNews

Pertandingan Manchester United melawan Arsenal memang sudah berakhir. Akan tetapi, beberapa momen pada pertandingan tersebut tampak masih asyik untuk dibicarakan. Salah satunya adalah gol Emile Smith Rowe yang akan menimbulkan polemik terkait keabsahan gol tersebut.

Momen pada menit ke-13 itu (mungkin) hanya terjadi sekali dari sekian ratus atau mungkin sekian ribu pertandingan. Pada saat itu, Arsenal melepaskan sepak pojok yang bisa dihalau barisan pertahanan United. Ketika bola keluar dari kotak penalti, De Gea tiba-tiba tergeletak di gawangnya.

Di sisi lain, Mohamed Elneny menyundul bola tersebut untuk memberikannya kepada Emile Smith Rowe. Pemain muda tersebut kemudian melepaskan tendangan ke gawang kosong sebelum wasit Martin Atkinson meniup peluit beberapa saat kemudian.

Atkinson kemudian berkomunikasi dengan Andre Marriner selaku wasit VAR. Dalam tayangan ulang terlihat kalau kaki De Gea tidak sengaja terinjak oleh Fred. Inilah yang membuat pemain terbaik klub bulan November ini terjatuh dan mengerang kesakitan. Setelah berkonsultasi beberapa menit dan mengetahui sebab terjatuhnya De Gea, ia kemudian mengambil bola dan menunjuk lingkaran tengah sebagai tanda kalau ia mengesahkan gol tersebut.

Apakah Gol Smith Rowe Sah?

Secara teknis, gol Smith Rowe sah. Situasi pertandingan dikatakan masih hidup alias play on. Selagi wasit tidak meniup peluit, maka pertandingan masih terus berjalan dan pada saat itu Rowe memilih menendang ke gawang De Gea yang tidak berdaya.

Di sisi lain, Atkinson juga membuat keputusan yang tepat. Dalam situasi yang cepat tersebut, ia tidak melihat kalau De Gea sudah terjatuh. Asisten wasit juga tidak memberi sinyal seperti mengangkat bendera. Atkinson baru melihat De Gea tergeletak setelah badannya menghadap ke gawang United.

Pada momen ini, Atkinson sebenarnya sudah bersiap meniup peluitnya. Akan tetapi, ia urung melakukannya. Baru ketika bola sudah ditendang Smith Rowe dan masuk ke gawang, Atkinson meniup peluit untuk menganulir gol tersebut sebelum ia mengesahkannya beberapa menit kemudian.

Eks wasit Premier League, Mark Clattenburg juga berkata kalau Atkinson tidak salah. Menurutnya, Atkinson tidak melihat De Gea jatuh dan ketika Rowe menendang bola, barulah dia berpikir kenapa De Gea jatuh dan mengira ada pelanggaran.

Inilah yang membuat VAR kemudian menjadi sosok krusial. Setelah berkonsultasi, barulah diketahui kalau yang membuat De Gea terkapar adalah Fred, rekannya sendiri. Inilah yang membuat Clattenburg beralasan kalau gol mau tidak mau harus diberikan.

“Gol harus diberikan karena yang pertama Fred menginjak kaki De Gea, jadi itu bukan pelanggaran Arsenal. Selain itu, ia tidak meniup peluit sampai bola ditendang dan masuk gawang, maka dari itu dia harus memberi gol,” ujarnya.

Apakah Emile Smith Rowe Bersalah?

Jawabannya bisa ya dan tidak. Dari perspektif Manchester United, Smith Rowe mungkin jahat. Alih-alih menendang bola keluar lapangan, ia justru memanfaatkan terjatuhnya De Gea untuk mencetak gol. Atkinson juga tidak bisa disalahkan karena ia baru meniup peluit setelah bola ditendang dan tidak melihat secara langsung insiden tersebut.

Yang mengusik benak pendukung United mungkin adalah Smith Rowe yang memilih melakukan perayaan meski gol tersebut dianggap oleh pemain United tidak sah. Beberapa pemain United wajar melakukan protes, namun Arsenal tentu bisa beralasan kalau yang menyebabkan De Gea terjatuh adalah Fred, rekannya sendiri.

Banyak yang membuat pengandaian keliru terkait insiden ini. Tidak sedikit yang berujar “kalau gitu ciderain aja kipernya biar bisa dapat gol.” Masalahnya, kita sekarang hidup di era VAR dimana segala insidennya bisa diketahui secara pasti. Insiden Fred ke De Gea bukan pelanggaran atau benturan kepala, dan soal moral tentu urusan yang berbeda.

Bahkan, Smith Rowe bisa saja asal menendang pada momen ini, hanya saja aksinya justru menghasilkan gol percuma. Kembali lagi, respect atau tidak, fair atau tidak, gol tersebut tetap sah.

Permasalahan mungkin bisa berakhir happy ending apabila pemain Arsenal membiarkan United mencetak gol seperti yang dilakukan Leeds kepada Aston Villa. Hanya saja, pemain Arsenal tentu bisa berkilah kalau pelanggaran yang terjadi akibat ulah pemain United sendiri.

Beruntung, Fred membayar kesalahan tidak disengajanya itu dengan sumbangan satu assist dan penalti kepada Cristiano Ronaldo. Seandainya, gol ini menjadi satu-satunya gol pada pertandingan tersebut, bukan tidak mungkin ia akan mendapat hujatan sebagai biang kerok kekalahan selain Smith Rowe yang tidak menegakkan fair play, Atkinson yang mengesahkan gol tersebut, hingga De Gea yang mengerang kesakitan meski hanya terinjak.