Foto: Evening Standard

Manajer Manchester United, Ole Gunnar Solskjaer, sekarang sudah menaruh kepercayaanya kepada Scott McTominay dan Fred guna menjadi duo lini tengah skuat utamanya di atas absennya Paul Pogba dan kepergian Ander Herrera. Awalnya, keputusan ini tampak tidak berarti, sebelum akhirnya mengalami lonjakan penuh dalam satu bulan terakhir.

Di musim lalu, United memiliki Nemanja Matic, Ander Herrera dan Paul Pogba di lini tengah. Ketiganya merupakan bagian integral dari bagaimana pasukan Setan Merah bermain. Ada Pogba yang berperan luas sebagai gelandang multifungsi, lalu ada Herrera dengan keaktifannya menjaga lawan, dan kemudian Matic dengan ketahanan kuatnya sebagai gelandang bertahan sejati.

Namun, dari ketiga pemain ini, tidak ada masalah berat apapun yang terjadi pada mereka terkecuali hanya cedera. Ketiga pemain ini bahkan tidak bisa tampil di atas lapangan pada Maret lalu karena mengalami hal yang sama, yaitu cedera. Jika berbicara soal mukjizat saat melawan PSG –di mana tak ada satu pun diantara tiga gelandang inti United tampil di lapangan–, United kemudian hanya mampu menang dua kali dari 12 pertandingan terakhir mereka setelah itu.

Selain itu, ada satu fakta menarik bahwa dalam 10 pertandingan terakhir United musim lalu, Matic, Herrera dan Pogba hanya memulai dua pertandingan secara bersama, dengan satu hasil kemenangan dan satu hasil imbang. Oleh sebab itu, kemenangan melawan PSG adalah sebuah titik balik yang menakjubkan karena United berhasil tampil baik tanpa ketiga gelandang intinya.

Tapi yang mengejutkan adalah, di malam Liga Champions itu Solskjaer ternyata memainkan duet Scott McTominay dan Fred di lini tengah. Sebuah kebetulan kah? Tidak juga. Scott McTominay dan Fred sebenarnya merupakan opsi kedua untuk pos lini tengah United sejak musim lalu. Malah, mereka sudah dua kali bermain bersama sebelum pertandingan melawan PSG (dalam kemenangan 2-0 di Piala FA atas Reading dan kemenangan 3-1 atas Crystal Palace).

Dan yang lebih mengejutkan lagi, keduanya juga mampu untuk tampil luar biasa di stadion Parc des Princes. Bahkan, menurut penulis MEN Sports Dominic Booth, para suporter United yang paling “keras” sekalipun sudah mengakui kalau tim kesayangannya itu lebih dari sekedar beruntung berkat penampilan menawan dari McTominay dan Fred.

Meskipun sebenarnya, sejauh musim lalu, duet McTominay dan Fred terlihat mengkhawatirkan. Apalagi, mereka berdua tampak kewalahan menjaga lini tengah United di sebagian besar pertandingan saat mereka bermain bersama. Fred juga terus menerima kritik dari para suporter dan pundit karena ia masih belum mampu menunjukkan kalau dirinya pantas dibanderol mahal. Hanya McTominay saja satu-satunya pemain United yang masih mendapat kredit positif.

Tapi itupun masih belum cukup memuaskan para suporter. McTominay dianggap masih belum banyak melakukan perubahan signifikan, dan diantara para suporter Setan Merah, mereka semua kebanyakan masih halu dengan kepergian Herrera di musim panas lalu. Maka dari itu, tidak sedikit juga yang meragukan kemampuan McTominay di lini tengah United.

Maka wajar mengapa United kerap dirumorkan memburu pemain lini tengah di bursa transfer lalu. Ditambah lagi, Fred hampir tidak terdengar kabarnya selama tur pra musim setelah ia melakukan acara pernikahan di Brasil. Kemudian, statusnya pun kian memburuk ketika Matic dan Pogba mengalami cedera, dan Fred masih tidak mampu membuat gebrakan apa-apa di lini tengah United musim ini.

Tapi kendati begitu, Ole Gunnar Solskjaer tetap tidak patah arah. Karena meski di satu sisi ia tidak punya pilihan selain mempromosikan (lagi) McTominay dan Fred sebagai pasangan lini tengah pilihan pertamanya, maka hal inilah yang justru mendorong insting pria asal Norwegia itu mulai menemukan titik positif. Dan benar saja, McTominay dan Fred sudah mampu bermain dengan cara yang baik sebagai pasangan lini tengah.

Fred sendiri sempat mengatakan bahwa dirinya sangat senang bermain dengan McTominay setelah kemenangan melawan City. Ia juga mengungkapkan kalau ternyata sejauh ini ia dan McTominay telah menemukan harmoni yang sempurna dan pemahaman yang tampak seperti telepati ketika bermain di atas lapangan.

Menurut pemain berusia 26 tahun itu, dirinya punya satu peran khusus yaitu mengikut kepemimpinan vokal McTominay sebagai kunci utama duetnya di lini tengah. Adapun peran Fred selain itu hanyalah tuntutan dari Solskjaer yang menyuruhnya agar tetap berpegang teguh pada kekuatan selayaknya sosok gelandang bertahan pada umumnya.

“Operan adalah salah satu tujuan utama saya dalam permainan di lini tengah, dan ketika saya membuat banyak operan, maka saya senang. Jelas saya tidak senang ketika saya melewatkan hal itu, dan saya harus langsung berusaha untuk memperbaikinya. Saya bekerja sangat keras untuk itu,” ujar Fred dikutip dari MEN Sports.

“Saya benar-benar bahagia ketika bermain bersama Scott. Kami telah bekerja keras bersama dalam hal ini di lini tengah, dan saya berharap kami dapat melanjutkan permainan ini. Kami sudah mendapatkan harmoni yang baik, dan kami sudah mampu untuk menampilkan permainan yang bagus. Saya hanya harus terus bekerja keras untuk membantu United.”

Dengan begitu, baik McTominay maupun Fred, sekarang keduanya bisa menjamin bahwa mereka sudah layak mendapat pujian berkat penampilan apiknya ketika melawan City dan Tottenham. Mereka juga telah bekerja sangat keras untuk memikul tanggung jawab ketika tidak ada pemain lain yang mampu bermain di lini tengah United.

Terlebih lagi, duet McTominay dan Fred adalah satu bukti bahwa gaya melatih Solskjaer sedikit demi sedikit mulai menemui titik baiknya. Salah satu ciri terbaik Solskjaer adalah kesetiaannya, kepercayaannya pada pemain –terutama pemain muda –, dan pengalamannya. Ketiga hal inilah yang menjadi faktor pembantu dibalik transformasi perlahan duo lini tengah United dalam beberapa waktu terakhir.

 

Catatan redaksi: Kutipan diambil dari MEN Sports