Foto: Football Scotland

Sir Alex Ferguson tidak hanya meninggalkan warisan hebat untuk Manchester United saja melainkan juga untuk Aberdeen. Dan ketika United membangun patung untuknya agar sejarahnya tetap abadi, maka hal serupa juga berhak dilakukan oleh Aberdeen.

Momen berharga tersebut akhirnya tiba Jumat kemarin. Fergie datang ke Pittodrie, markas Aberdeen, untuk menghadiri peresmian patung untuk menghormati jasanya kepada kesebelasan Skotlandia tersebut. Sambutan yang ia terima juga sangat meriah dimana penonton yang hadir memenuhi Richard Donald Stand berdiri dan bertepuk tangan.

Terdapat juga beberapa mantan penggawa Aberdeen yang menjadi pilar penting kesuksesan Fergie seperti Willie Miller, Gordon Strachan, Craig Brown, hingga Neil Simpson. Mereka semua hadir untuk melihat patung karya Andy Edwards yang nantinya akan diletakkan di luar stadion tepatnya di dekat Richard Donald Stand.

Jika pose Fergie sedang melipat tangan menjadi pose patungnya di United, maka pose patung di Aberdeen ini diambil ketika ia sedang merentangkan tangannya. Patung itu didasarkan pada momen di Easter Road tahun 1980 ketika Aberdeen menang 5-0 melawan Hibernian.

Kemenangan itu memastikan gelar Liga Skotlandia jatuh ke tangan mereka untuk pertama kalinya sejak tahun 1955. Tidak hanya itu, gelar ini juga membuat Aberdeen menjadi tim pertama di luar Rangers dan Celtic yang bisa juara Liga Skotlandia sejak 15 tahun terakhir.

“Ini adalah sebuah kehormatan yang fantastis. Anda hanya bisa merenung dengan patung ini karena apa yang kami capai di Aberdeen hampir merupakan keajaiban,” ujar Fergie.

“Saya punya memiliki materi pemain yang tepat. Yang mereka butuhkan hanya arahan dan keinginan untuk meraih kejayaan. Periode yang benar-benar brilian meski sangat sulit karena pada tahun pertama, Ayah saya menderita kanker. Periode yang fantastis dan setelah delapan setengah tahun di sini, saya bisa meninggalkan Aberdeen untuk Manchester United. Patung ini membuat saya bangga,” katanya menambahkan.

Ferguson memimpin Aberdeen dari Juni 1978 hingga 6 November 1986. Ia meraih 272 kemenangan dari 459 pertandingan yang sudah dilakoni. Delapan tahun bersama, Fergie memberikan 11 gelar dan beberapa kali menganggu hegemoni dua klub asal Glasgow tersebut. Bahkan pada 1984, Aberdeen untuk pertama kalinya meraih gelar liga secara back to back. Ia juga bahkan membuat Aberdeen tiga kali beruntun menjadi juara Piala Skotlandia.

Musim terbaik Fergie bersama Aberdeen sudah pasti pada 1982/1983. Kala itu, Aberdeen memang tidak menjadi juara Liga Skotlandia. Meski begitu, mereka sukses menyabet dua gelar yaitu Piala Skotlandia dan Piala Winners yang menjadi titel pertama Fergie pada kompetisi Eropa.

Aberdeen ketika itu sukses mengalahkan raksasa Spanyol, Real Madrid, dengan skor 2-1 dalam final yang digelar di Ullevi, Gothenburg. Erick Black dan John Hewitt menjadi pencetak gol Aberdeen, sedangkan gol Madrid dibuat oleh Juanito.

Keberhasilan Aberdeen menjadi juara Piala Winners saat itu tidak hanya mengharumkan nama kota mereka saja melainkan juga Skotlandia secara keseluruhan. Saat itu, Aberdeen mnjadi tim ketiga Skotlandiayang bisa meraih gelar di Eropa setelah Celtic dan Rangers.

Trofi ini tentu menjadi pencapaian bersejarah jika mengingat kalau pada awalnya tidak semua pemain bisa menerima metode kepelatihan Fergie yang lebih menekankan disiplin dan kerja keras. Pada akhirnya, keringat yang mengucur selama dilatih oleh Fergie membuahkan hasil yang manis dalam sejarah klub tersebut.

Hanya Fergie sejauh ini sosok yang bisa mengangkat derajat Aberdeen di sepakbola Skotlandia. Setelahnya, tidak ada lagi manajer yang bisa memberikan kejayaan bagi klub ini meski orang baru datang silih berganti.

Pose Fergie yang dijadikan patung oleh Aberdeen Foto: Aberdeen Journals