Kesebelasan yang baru saja promosi dari League Two tersebut kini sedang memohon bantuan dari Manchester United dan Manchester City untuk bisa menghindari mereka dari jurang kebangkrutan.
***
Malang benar nasib Bury FC. Di saat kesebelasan lain sudah melakoni beberapa pertandingan untuk mengarungi musim 2019/2020, mereka justru belum menjalani satu pertandingan pun. Padahal, musim ini menjadi musim yang ditunggu bagi para penggemarnya mengingat mereka kembali promosi ke League 1 setelah satu musim bermain di League 2.
Akan tetapi, EFL, selaku otoritas kekuasaan kompetisi Inggris level dua (Championship) hingga keempat (League Two) belum memberikan izin bagi The Shakers untuk bertanding. Hal ini disebabkan karena EFL merasa kalau Bury belum lolos secara finansial. Apes bagi mereka, Bury harus mendapat pengurangan poin dan memulai kompetisi dengan nilai -12 karena krisis yang menyerang mereka.
“EFL mengkonfirmasi bahwa klub (Bury) sekarang berada dalam status pailit dan akan dikenakan pengurangan 12 poin. Sesuai dengan peraturan EFL, maka klub akan memulai League One dengan minus 12 poin. EFL sekarang akan melanjutkan diskusi dengan pemilik klub dengan tujuan mencapai masa depan jangka panjang klub,” tutur akun resmi EFL pada bulan Juli lalu.
Jika segalanya berjalan sesuai dengan rencana, maka Bury seharusnya sudah memainkan empat pertandingan melawan MK Dons, Accrington Stanley, Gillingham, dan Sheffield Wednesday (Piala Liga). Akan tetapi, pertandingan ini terpaksa ditunda karena mereka belum menyelesaikan masalah finansial mereka. Bahkan laga pada 20 Agustus melawan Rotherham juga sudah dipastkan ditunda. Jika hal ini terus berlanjut, maka hanya tinggal menunggu waktu saja bagi Bury untuk diusir sekaligus mengakhiri kebersamaan 125 tahun bersama Football League.
Memohon Kepada Duo Manchester
Mereka kini sedang mencari cara untuk menyelesaikan masalah tersebut. Selain mengusahakan untuk mencari investor baru, mereka juga berniat untuk meminta bantuan beberapa kesebelasan yang lebih kaya untuk mau mengeluarkan sedikit uang mereka untuk mempertahankan eksistensi klub ini agar tidak diusir dari keanggotaan.
Salah satu anggota parlemen Bury Selatan, Ivan Lewis, secara terang-terangan telah memohon pertolongan kepada duo Manchester, yaitu United dan City untuk mau membantu Bury. Hal ini mau tidak mau harus dilakukan sebagai langkah darurat.
“Saya mengimbau kepada Manchester City dan Manchester United, dua kesebelasan hebat di dunia untuk mengulurkan tangan dan kita lihat apa yang bisa mereka lakukan untuk menyelamatkan Bury. Waktu terus berjalan dan kami membutuhkan langkah baru sebagai jalan pintas untuk keluar dari keadaan ini,” tutur Lewis dalam akun Twitter pribadinya.
Dilansir dari Guardian, baik City dan United sudah dihubungi oleh EFL untuk memberikan komentar terkait masalah yang menimpa Bury ini. EFL sendiri sudah bersikap tegas dengan melarang Bury untuk melanjutkan penundaan pertandingan. Nasib pertandingan melawan Tranmere Rovers pada 24 Agustus mendatang akan diputuskan pada awal minggu depan.
Meski berbeda divisi, baik Manchester United dan Bury berasal dari wilayah yang sama yaitu Greater Manchester. Kesamaan wilayah ini diharapkan mampu membuat hati United tergerak untuk membantu mereka. Kota Manchester sendiri memiliki delapan kesebelasan yang bermain di kompetisi Premier League hingga League Two. Selain United dan City di Premier League, ada Wigan Athletic (Championship Division), Bolton, Bury, dan Rochdale (League One), serta Oldham Athletic dan Salford City (League Two).
Merana Karena Pinjaman
Awal mula kejatuhan Bury diawali pada Desember 2018 lalu ketika Steve Dale mengambil alih klub ini dari pemilik sebelumnya, Stewart Day. Stewart sendiri saat itu sudah kesulitan membayar gaji pemain tepat waktu hingga harus meminjam uang dengan suku bunga mencapai 138 persen.
Mederco Day, perusahaan yang dimiliki Dale kemudian meminjamkan uang senilai 4,2 juta paun. Apes bagi Bury, Mederco sendiri punya krisis lain yaitu tidak membayar pajak hingga 605 ribu paun. Selain itu, mereka juga punya utang 4 juta paun kepada salah satu kreditor.
Pinjaman dari Mederco juga tidak terlalu banyak membantu. Gaji pemain mau tidak mau harus kembali ditunda pembayarannya karena mereka harus membayar tagihan listrik dan air, serta membayar beberapa hal lain. Sial bagi Bury, karena para investor di Mederco menagih utang 4,2 juta paun tersebut.
Tidak hanya dari Mederco, Bury juga mengambil pinjaman dari beberapa tempat seperti Bridging Finance Solutions sebesar 3,7 juta paun (63 miliar rupiah) dengan bunga hampir 1.500 paun (25 juta rupiah) per hari. Mereka juga ketahuan pernah meminjam uang 1 juta paun dari Gigg Lane dengan bunga 138 persen pertahun.
Pada 12 Agustus lalu, Dale mengaku sedang berusaha untuk menjual Bury. Ia sendiri menolak untuk disalahkan sebagai orang dibalik kehancuran klub yang sudah eksis sejak 134 tahun lalu ini.