Foto: Independent.ie

Perdebatan sengit, saling tuding, dan adu mulut adalah sesuatu yang kerap terjadi dalam kehidupan seorang pendukung sebuah klub sepakbola. Hal ini adalah bagian dari cara menikmati pertandingan sepakbola itu sendiri. Merebaknya penggunaan media sosial serta tumbuhnya akun-akun kocak yang menyindir kesebelasan tertentu juga membantu perkembangan adu banter antar para penggemar di luar sana.

Biasanya, perdebatan akan terjadi antara pendukung salah satu klub dengan pendukung klub lainnya. Kedua orang ini biasanya membahas kehebatan klubnya masing-masing. Mereka sebisa mungkin akan mencoba membuat lawannya malu dengan sejarah dan kejayaan yang mereka punya.

Akan tetapi, tidak jarang kalau perdebatan justru kerap muncul diantara para penggemar dari klub yang sama. Biasanya, hal ini akan terjadi apabila klub favoritnya sedang berniat merekrut pemain atau bahkan memecat atau mengganti manajernya.

Situasi ini yang sedang terjadi diantara sesama penggemar Manchester United dalam beberapa pekan terakhir. Dua kekalahan United dari Arsenal dan Wolverhampton Wanderers, memecah belah penggemar United menjadi dua kubu yaitu Pro Ole dan Kontra Ole. Kubu pro adalah orang yang mendukung Solskjaer dipermanenkan. Sebaliknya, yang kontra adalah yang masih menolak atau ragu terhadap kapasitas Ole. Lantas, seperti apa debat mereka? Kami akan mencoba menyajikannya untuk Anda yang diambil dari beberapa komentar para penggemar United baik di situs resmi mereka mau pun halaman komunitas sesama penggemar United.

Pro Ole: Ole wajib untuk dipermanenkan. Lihat ada di posisi berapa United sekarang. Kita juga bisa ke 8 besar Liga Champions. Coba sebelumnya masih megang United, pasti di peringkat ke-10 sekarang.

Kontra Ole: Halah, dua pertandingan terakhir United kalah tuh.

Pro Ole: Ya wajar lah. Lagian sebuah tim kan gak mungkin menang terus. Ada kalanya kalah. Tapi gue yakin Ole pasti jadi manajer permanen. Lihat sekarang United main, udah balik ke zaman Ferguson. Kalah juga baru tiga kali.

Kontra Ole: Zaman Ferguson apaan. Lawan Arsenal aja main kayak begitu. Yang terakhir lawan Wolverhampton, MU gak bisa ngapa-ngapain. Nyerang aja nunggu sampe injury time. Ole miskin taktik.

Pro Ole: Arsenal, Tottenham, Chelsea, dan PSG. Itu semua MU menang coy. Masih mau bilang miskin taktik?

Kontra Ole: Arsenal sama Chelsea mah emang jelek musim ini. Lawan Tottenham kebantu hebatnya De Gea. Lawan PSG? Gue udah bilang kalo MU menang beruntung. Dapet tiga gol dari langit.

Pro Ole: Ya itu ciri khas MU coy, menang meski main jelek. Elo gak liat skuad United kayak apa. Skuad sekarang ini gak memadai buat taktiknya Ole. Elo lihat lah cadangannya kayak apa. Lagipula kan para pemain utamanya baru balik dari cedera.

Kontra Ole: Lah, tapi lawan Southampton MU main bagus-bagus aja tuh meski banyak yang cedera. Katanya main seperti era Ferguson, di era Ferguson dulu pemain cedera bisa digantiin dengan baik oleh pemain lainnya. Inget gak elo, Rafael dan Fabio bisa jadi winger di era Fergie.

Pro Ole: Ya tapi ini bukan skuad yang Ole mau. Lihat nanti musim depan, bakal ada rombak pemain. Lagipula skuad sekarang kan bukan standarnya Ole.

Kontra Ole: Kalau gitu, kenapa gak dari musim panas aja dilepas. Bukannya ada beberapa ya yang mau dilepas Mourinho waktu itu. Tapi manajemen gak ngasih pengganti.

Pro Ole: Itu beda, Mourinho pengennya bek. Lihat Ole nanti gak akan ada beli bek. Bek United sekarang udah bagus. Tinggal diasah aja.

Kontra Ole: Lho, emangnya udah yakin kalau Ole bakal dipermanenkan?

Pro Ole: Yakin dong. Liat sekarang tim mainnya udah enak. Penguasaan bola jalan. Main gak ngebosenin. Gak kayak sebelumnya yang tiap pekan bisanya parkir doang.

Kontra Ole: Parkir tapi menghasilkan tiga piala tuh.

Pro Ole: Iya tapi ngebosenin.

Kontra Ole: Kayak Ole gak pernah parkir aja.

Pro Ole: Ole itu bukan parkir tapi bertahan dengan baik. Lihat serangan baliknya sekarang. Lebih enak dilihat dibanding zaman si tukang parkir.

Kontra Ole: Yang penting tiga trofi plus posisi kedua musim lalu. Ole bisa apa? Peringkat 4 aja sampe mati-matian dikejar.

Pro Ole: Ya karena Mou juga kan MU jadi Cuma bisa ngincer 4 besar. Udahlah gak usah bahas masa lalu. Masa depan sama Ole jauh lebih cerah. Lihat Ole bisa ngatur kondisi ruang ganti jadi kondusif. Dampaknya si Pogba, Martial, dan Rashford bisa main bagus lagi.

Kontra Ole: Lah, di pertandingan terakhir main kayak lemes gitu gak ada gairah. Terlalu Over Confidence habis lawan PSG. Terlalu dimanja sama Ole. Lingard juga mainnya jelek banget sehabis bikin channel YouTube.

Pro Ole: Wajar. Namanya pemain muda. Kalau angin-anginan kan tinggal di hair dryer treatment ama Ole.

Kontra Ole: Awas, nanti ngambek.

Pro Ole: Gak mungkin. Ole ini Man Management nya bagus. Kalau pun di hair dryer gak mungkin marah. Dia itu orangnya baik.

Kontra Ole: Kalau gitu, kenapa waktu di treatment ama Mourinho pada ngambek. Bukannya mereka main jelek juga. Wajar dong di treatment.

Pro Ole: Ya gak dong. Mourinho itu udah bawa atmosfer buruk. Pemain sekarang itu gak bisa dikerasin. Pasti pada ngambek.

Kontra Ole: Wah kalau gitu bisa bahaya dong kalau pemain-pemain yang egonya tinggi kayak Pogba, Martial. Bisa-bisa jadi seenaknya nanti di tim. Gak mikirin lagi lambang United di dada.

Pro Ole: Ah, udahlah, lihat aja nanti. Ole bisa ngontrol pemain yang egonya gede kayak mereka-mereka tadi.

Kontra Ole: Hati-hati, nanti kalau masuk 4 besar tapi gak dapat trofi apa-apa, bisa-bisa gak dipermanenkan juga tuh Ole.

Pro Ole: Gak mungkin. Glazer ama Ed udah seneng ama kinerja Ole.

Kontra Ole: Halah, Ole miskin taktik.

***

Kira-kira seperti itulah perdebatan yang sering saya lihat terkait kelayakan Ole Gunnar Solskjaer memimpin United. Jika ada perdebatan lainnya, boleh lho Anda sertakan di kolom komentar akun Facebook resmi kami.