Suporter Manchester United murka. Pada bursa transfer musim panas 2023 lalu mereka gagal menjual Harry Maguire. Padahal saat itu kesepakatan dengan West Ham dikabarkan sudah sangat dekat. Menjual Maguire dianggap sebagai keputusan bijak dan dianggap sebagai cara paling tepat untuk melakukan peremajaan di lini belakang.

Namun, kegagalan melepasnya sudah pasti membuat nama Maguire masih terpampang sebagai penggawa lini belakang Setan Merah. Setidaknya hingga musim ini berakhir. Mau tidak mau, suporter setia United harus siap untuk melihatnya kembali merumput meski statusnya mungkin hanya sebagai pelapis Raphael Varane dan Lisandro Martinez

Sosok Maguire bukan lagi dianggap sebagai pemain terburuk yang pernah bermain untuk Manchester United. Dia sudah menjadi representasi pemain belakang terburuk yang pernah ada di dunia sepakbola. Lihat saja jika ada pemain belakang dari sebuah tim yang melakukan kesalahan konyol, pasti pemain tersebut akan dicap “ketularan Harry Maguire.”

Bahkan manajernya pun tampak meragukannya. Erik ten Hag pernah berkata kalau Maguire masih belum bisa percaya diri, maka lebih baik untuknya pergi dari Manchester United.

Menyakitkan memang. Toh sejatinya Maguire tidak selalu bermain buruk ketika dipercaya. Ia bahkan sempat membuat Inggris berada selangkah di depan ketika penaltinya membuat Inggris unggul pada final Euro 2020 lalu. Tidak hanya itu, ia juga pernah menjadi raja dalam setiap aspek bertahan United sepanjang dua tahun awal era kepelatihan Ole Gunnar Solskjaer. Sayangnya, ia mengimbanginya dengan kesalahan konyol yang kerap ia lakukan dalam momen-momen tertentu sehingga olokan, hinaan, dan ancaman terus berdatangan.

“Sebagai seorang ibu, melihat komentar negatif dan kasar yang diterima putra saya dari penggemar, pakar, dan media adalah hal memalukan dan tidak bisa diterima oleh semua lapisan masyarakat. Khususnya dari seseorang yang bekerja keras untuk klub dan negaranya,” tutur Zoe yang merupakan ibu Harry Maguire.

Membuktikan Diri dan Tidak Sembunyi

Zoe mungkin bersedih anaknya dihina luar biasa bahkan serangannya datang dari penjuru dunia. Namun di sisi lain, Zoe patut beruntung. Maguire memiliki aspek lain yang membuatnya masih mendapat respect dari beberapa pihak yaitu mentalitas.

Ketangguhan mentalnya inilah yang membuatnya masih tetap bisa survive di level tertinggi meski banyak orang meragukannya. Masa bodo orang mau bilang apa yang jelas dirinya masih punya banyak kesempatan untuk membalikkan anggapan banyak orang kepada dirinya.

Ia berani untuk tetap tampil percaya diri di depan awak media. Pada jeda internasional September lalu, ia mulai terang-terangan berkata kalau dirinya bangga bisa terus bertahan di Manchester United.

“Tidak ada kata sepakat (dengan West Ham United). Manchester United senang saya bertahan dan saya juga senang untuk bersaing mendapatkan tempat di lini belakang. Saya ingin melakukannya dan setiap kali saya berlatih dan bermain, saya akan memberikan segalanya,” tutur Harry saat itu.

Akan selalu ada kesempatan kedua bagi semua orang yang mau berusaha dan tampaknya Maguire mulai mendapatkan momentum tersebut. Laga melawan mantan klubnya, Sheffield United pekan lalu tampak menjadi titik awal untuk menunjukkan kelahirannya kembali sebagai salah satu andalan Manchester United.

Laga kemarin merupakan laga kedua Maguire tampil sejak menit pertama. Bermain 90 menit, Maguire membuat 76 umpan sukses. Angka ini adalah yang terbanyak dari semua pemain yang tampil pada laga itu. 13 umpan panjang sukses juga berhasil ia lesatkan. Cara bertahannya pun sangat baik dan ia nyaris tidak membuat kesalahan yang bisa merugikan timnya sendiri hingga akhir pertandingan.

Sebelumnya, Maguire juga tampil apik ketika melawan Brentford dua pekan sebelumnya. Sundulan kepalanya menjadi assist bagi gol kemenangan Scott McTominay pada masa injury time. Namun, laga melawan Sheffield seolah menjadi penegas kalau dirinya punya kesempatan untuk bisa kembali percaya diri.

Suporter pun tampak mulai kembali mendukungnya. Mereka yang sebelumnya mengolok-ngolok dirinya kini mulai kembali menyanyikan namanya setelah laga di Bramall Lane tersebut. Sebuah pengakuan jelas bahwa dia telah bermain bagus bahkan ketika ia masih berada dalam masa sulit. Senyum di wajah Maguire juga semakin melebar ketika ia didapuk sebagai peraih Man of the Match pada laga tersebut.

***

Maguire kembali membuktikan bahwa ia masih bisa diandalkan. Di laga melawan Copenhagen, United berhasil menang 1-0. Gol kemenangan dicetak melalui sundulannya. Ia juga berperan dalam menjaga gawang United tidak kebobolan.