Foto: Eurosport

Mantan pemain timnas Inggris, Paul Merson, sangat yakin bahwa Paul Pogba dan Mino Raiola sedang bermain retorika. Bagi Merson, Pogba pasti sudah mengetahui pernyataan agennya tentang ketidakbahagiaan yang ia rasakan di Manchester United. Terutama tentang prsoalan “sudah tidak lagi menjadi pusat permainan tim”.

Selain itu, Mino Raiola sendiri telah mengatakan jika kliennya tersebut sedang “membutuhkan perubahan suasana”, dan United harus mempertimbangkan untuk melepasnya. Atau opsi lainnya mereka harus menghadapi kemungkinan kehilangan Pogba dengan status bebas transfer –karena si pemain tidak berniat memperpanjang kontraknya saat ini.

Merson yakin pernyataan-pernyataan itu datang sehubungan dengan tim utama United yang sudah kurang memfokuskan Paul Pogba di atas lapangan. Oleh sebabnya, muncul retorika dari Raiola dengan mengatakan jika “Pogba sudah tidak berhasil di Old Trafford karena United tidak menjadikannya pusat perhatian”.

Retorika ini dimunculkan agar seolah-olah banyak yang berpikiran bahwa Paul Pogba sedang dalam posisi yang dirugikan oleh Manchester United. Maka dengan begitu, ketika nanti si pemain pergi di bursa transfer, kepergiannya tersebut akan menjadi sebuah kewajaran. Dan yang paling penting, kepergiannya itu nantinya tidak dilandasi opini yang miring.

Di sisi lain, sehubungan dengan perkataan Raiola bahwa Pogba “tidak dapat mengekspresikan dirinya seperti yang dia inginkan” di Old Trafford, Paul Merson menilai hal itu terlalu egois. Karena senang atau tidak senang Pogba tetaplah bagian dari sebuah tim. Jika ia ingin terus menjadi pusat dan berjaya sendirian, maka ia harus memainkan olahraga individu.

“Raiola mengatakan gaya sepakbola United tidak cocok untuknya (Paul Pogba). Anda harus tahu dia itu bermain di tim sepakbola. Dia bukan pemain snoker. Dia bermain dengan 10 pemain lain. Ingatlah, Anda itu bergabung dengan tim. Lihat Tottenham. Saya tidak pernah mendengar Harry Kane dan Son ingin difokuskan. Jadi pergi dan bermainlah snoker jika Anda ingin jadi pusat perhatian,” tandas Paul Merson dikutip dari Sky Sports.

“Dia (Pogba) tahu pernyataan (dari agennya) itu keluar ke publik. Karena dia adalah agennya. Dia mungkin bermain bodoh, dia mungkin berbalik mengatakan dia tidak tahu, tapi tentu saja dia pasti tahu. Dia juga akan tahu ada klub yang tertarik padanya. Raiola pasti akan tahu. berbicara dengan klub yang tertarik pada Paul Pogba.”

“Mereka tidak akan menipu diri mereka sendiri dengan mengatakan: ‘Paul ingin pergi’ dan kemudian tidak ada klub yang datang untuknya. Semuanya sudah beres di sisi Pogba! Seorang agen tidak keluar dan mengatakan seorang pemain ingin pergi tanpa minat di luar sana. Pogba sangat tahu betul apa yang dilakukan agennya. Raiola memiliki klub untuknya jika dia hengkang dari klubnya sekarang.”

Selain itu Paul Merson juga memiliki pendapat bahwa Paul Pogba sebetulnya merupakan pemain yang berbakat. Namun, ada satu situasi dan kondisi yang membuat bakatnya itu tidak terfasilitasi. Apalagi ditambah dengan keadaan serta kualitas tim yang diperkuatnya.

“Dia (Pogba) berbakat, tapi bakatnya tidak benar-benar berhasil. Dia bisa bermain baik, dan saya telah melihatnya ketika di Juventus dan dengan timnas Prancis. Anda tidak memenangkan Piala Dunia jika Anda tidak bisa bermain. Tapi lihatlah ada banyak situasi dan kondisi yang berbeda dari apa yang dia alami sekarang di klubnya,” ujar Merson.

“Ketika dia bermain untuk Juventus, mereka mendominasi setiap pertandingan sepakbola yang mereka mainkan. Mereka menguasai 70 persen bola, dan Anda akan menyentuhnya 40 atau 50 kali lebih banyak daripada yang Anda lakukan di Manchester United. Jadi Anda harus pergi untuk melakukan tiga atau empat hal baik saja dalam sebuah permainan.”

“Ketika Anda memiliki banyak bakat dan Anda menyentuh bola 100 kali, Anda akan mewujudkan sesuatu. Tetapi tidak semuanya melalui Paul Pogba. Manchester United adalah sebuah tim yang tidak mendominasi pertandingan seperti yang dilakukan Juventus. Dan itu berarti dia (Pogba) berada di bawah tekanan berat untuk mewujudkan sesuatu.”

Dengan begitu, menjadi agak wajar mengapa penilaian tentang Paul Pogba di Manchester United begitu timpang dengan apa yang pernah ia dapat sebelumnya. Kendati begitu, menurut Paul Merson, United juga tidak terlalu terikat dengan Pogba. Secara jelasnya, ada sebuah ketidakpercayaan kepada Pogba. Maka hal inilah yang menambah kerunyaman status pemain berusia 27 tahun itu di tim Setan Merah.

“Semuanya itu soal kepercayaan. Kita semua bisa berkata: ‘Apakah Paul Pogba sebagus itu?’. Jawabannya adalah, ‘itu semua kepercayaan’. Anak itu bisa bermain, tapi kita semua tidak pernah membicarakan kepercayaan kepada dirinya. Apakah Bruno Fernandes pemain yang lebih baik daripada Paul Pogba? Secara teknis tidak,” ungkap Paul Merson.

“Tapi saat ini dia (Fernandes) terlihat seperti itu. Dia bermain dengan kebebasan mutlak, dan yang terpenting, semua kepercayaan telah ada padanya. Selalu ada yang ‘cocok’ untuk seorang pemain yang dipercaya, di mana Anda bisa menikmati sepakbola dengan mudah. Tapi sayangnya, Paul Pogba, sejak hari pertama di United tampaknya dia sudah tidak bisa dikatakan ‘cocok’.”