Steven Gerrard nyaris mencetak hattrick, United tidak berdaya, Liverpool di ambang juara, sementara Solskjaer hanya bisa terdiam di tribun merana atas nasib tim favoritnya. Mungkin itulah kali terakhir Solskjaer menyaksikan pertandingan melawan Liverpool secara langsung di stadion. Saat itu United dibantai 0-3 oleh musuh utamanya di kandang sendiri.

Saat itu, Solskjaer datang berstatus sebagai pelatih Cardiff City. Sehari setelah timnya dikalahkan Everton 2-1, ia mengunjungi Teater Impian dengan harapan bisa melihat titik lemah Liverpool yang saat itu masih diasuh Brendan Rodgers. Sepekan setelah menghadapi United, Si Merah akan bertandang ke Cardiff Stadium untuk meneruskan rekor tidak terkalahkannya sejak Desember.

Dilansir dari Manchester Evening News, Solskjaer saat itu tidak menyaksikan laga United melawan Liverpool hingga tuntas. Dia yang masih menjadi penggemar United, tampak tidak tahan melihat Gerrard mempermalukan United dua kali melalui penalti dan Suarez yang mengecoh lini pertahanan membuat skor menjadi 3-0.

Saat Cardiff bertemu dengan Liverpool, mereka sebenarnya sanggup memberikan perlawanan. Hingga lima menit sebelum babak pertama rampung, Bluebirds unggul 2-1 melalui Jordon Mutch dan Frazier Campbell. Namun setelah itu, tuan rumah tidak sanggup menghadapi duet SAS (Suarez and Sturridge). Pemain Uruguay tersebut mencetak tiga gol, Sturridge satu gol, dan sisanya menjadi milik Martin Skrtel.

Solskjaer sama seperti penggemar United lainnya. Ia tidak suka Liverpool. Saat ditanya mengenani peluang gelar juara mereka, ia memilih untuk tidak peduli. Saat itu, Liverpool dijagokan untuk menjadi juara berkat performa yang konsisten. Simon Mignolet didukung kuartet Glen Johnson, Martin Skrtel, Daniel Agger, dan John Flanagan. Lini tengah diisi Steven Gerrard, Jordan Henderson, dan Philipe Coutinho. Lini depan diisi trio penuh ledakan yaitu Raheem Sterling, Daniel Sturridge, dan Luis Suarez. 65 dari 110 gol Liverpool dicetak oleh ketiganya.

Di akhir musim, Solskjaer terdegradasi bersama Cardiff dan kariernya pun berakhir. Namun setidaknya ia masih merasa sedikit bahagia karena Liverpool tidak menjadi juara. Siapa yang menyangka kalau hanya dalam dua pertandingan, nasib Liverpool langsung berubah. Suarez yang tadinya selalu tertawa mendadak menangis di lapangan Selhurst Park.

Menghadapi Liverpool Sebagai Pemain

Saat masih mengenakan nomor punggung 20 United, Solskjaer sudah 11 kali bertemu dengan Liverpool. Rekor kemenangan dan kekalahannya pun sama yaitu lima. Jumlah golnya pun sangat sedikit. Solskjaer hanya sanggup tiga kali menjebol gawang mereka. Sebuah bukti kalau Liverpool bukanlah lawan favorit pria Norwegia tersebut.

Namun satu dari tiga gol tersebut dibuat Solskjaer pada menit terakhir ketika keduanya berjumpa di babak keempat Piala FA 1999. Gol itu dipandang banyak orang sebagai awal dari musim mendebarkan klub yang diakhiri dengan raihan treble sekaligus memupus ambisi Liverpool yang selama 86 menit berada dalam situasi unggul.

Solskjaer lagi-lagi menyelamatkan United setahun kemudian. Golnya membatalkan tiga poin yang nampaknya sudah diraih tim tamu setelah sepakan bebas Patrick Berger melesat ke jala United yang dikawal Raymound Van Der Gouw. Namun setelah meraih tiga kemenangan dan satu kali seri, Solskjaer menderita kekalahan pertamanya melawan Liverpool pada Desember 2000.

Pada 2001, Solskjaer melihat dengan jelas sepakan kencang John Arne Riise tidak bisa dijangkau Fabien Barthez. Pada Januari 2002, Danny Murphy lagi-lagi memberikan kemenangan Liverpool untuk yang keempat kalinya secara beruntun melawan United.

Solskjaer kemudian menjadi saksi saat Jerzy Dudek melakukan kesalahan konyol di Anfield saat dua gol Diego Forlan menghentikan empat kemenangan beruntun Liverpool melawan United. Namun pada Maret 2003, Liverpool mengalahkan United pada final Piala Worthington (Piala Liga) di Millenium Stadium.

Pada April 2003, United meneruskan tren kemenangan mereka melawan Liverpool di Premier League. Kali ini, nama Solskjaer kembali masuk papan skor setelah tembakannya hanya membuat Jerzy Dudek terpaku. Golnya melengkapi kemenangan telak United dengan skor 4-0 sekaligus menyusul Ruud van Nistelrooy dan Ryan Giggs yang sebelumnya sudah mencetak gol lebih dahulu.

Pertandingan United melawan Liverpool pada 23 April 2004 adalah kali terakhir Solskjaer menghadapi pemilik lima gelar Piala Champions tersebut. Saat itu, United kalah 1-0 dan Danny Murphy lagi-lagi menjadi biang kerok bagi United. Setelah pertandingan tersebut, Solskjaer tidak pernah lagi dimainkan saat melawan Liverpool karena mengalami cedera.

***

Jumpa terakhir Solskjaer melawan Liverpool, baik sebagai pemain dan pelatih, selalu berakhir dengan kekalahan. Akhir pekan nanti, ia akan membuka lembaran pertamanya menghadapi Liverpool sebagai pelatih United. Tentu saja para penggemar berharap Solskjaer bisa meraih kemenangan dalam menjalani North West Derby pertamanya sebagai pelatih. Seperti yang ia lakukan saat ia bertemu dengan Liverpool pertama kalinya sebagai pemain pada Oktober 1996.