Foto: viator

Sebuah pemandangan unik sekaligus miris terjadi saat Manchester United menjamu Fulham beberapa waktu lalu. Ketika itu, kamera televisi yang sedang mengambil gambar aktivitas di bangku cadangan Fulham, tidak sengaja menangkap kondisi beberapa bangku stadion di Old Trafford yang diliputi sarang laba-laba.

Hal ini tentu saja membuat suporter Manchester United terheran-heran. Stadion yang katanya adalah teater impian, justru memberi kesan kalau tempat sakral ini tidak terawat dengan baik. Selain mulai tidak angker lagi bagi lawan yang mulai dengan mudah meraih poin di sini, Old Trafford juga tidak bisa memberi kenyamanan bagi penonton yang melihatnya.

Sebenarnya bukan kali ini saja Old Trafford tampak seperti stadion yang tidak terurus. Masih ingat pada Derby Manchester 2019. Saat itu, kota Manchester diguyur hujan yang sangat deras jelang pertandingan. Akibat dari derasnya hujan yang turun, atap stadion mengalami kebocoran yang begitu masif. Air turun seperti cucuran air terjun di antara tribun Stretford End dan Sir Alex Ferguson Stand.

Mundur jauh pada 2012, stadion bocor kembali terjadi saat Old Trafford menggelar pertandingan Spanyol vs Maroko pada Olimpiade 2012. Ketika itu, suporter harus menghindari air yang turun di tribun utara.

Masalah seperti ini kembali terulang pada musim ini. Pada salah satu laga kandang United, seorang wartawan dari Manchester Evening News menunjukkan mejanya di tribun pers terdapat banyak percikan-percikan air. Mirisnya, percikan air ini dekat dengan colokan listrik yang ada di sana. Hal ini tentu saja sangat berbahaya.

Selain kebocoran, Old Trafford juga masih dibuat pusing dengan banyaknya tikus yang masih suka wara-wiri di sekitar stadion. Hal ini tentu saja memalukan bagi klub sarat sejarah seperti Manchester United.

Foto: FootballBurp.com

Ironisnya, masalah ini sebenarnya sudah terjadi sejak lama yaitu pada tahun 2006. Akan tetapi, mereka tampak belum bisa menyelesaikan masalah ini meski sudah sempat menjalin kerja sama dengan salah satu produk pembasmi hama.

Tikus-tikus ini sering sekali muncul di tribun utara dan selatan. Namun yang paling banyak adalah di kantin staf Stretford End. Hal ini tentu saja menjijikan dan bisa membuat makanan yang berada di sana menjadi tidak higienis lagi.

Pihak United ketika itu mengklaim kalau mereka sudah melakukan pembasmian tikus dengan baik. Namun, hal ini bertentangan dengan komentar dari inspektur kesehatan wilayah Manchester yang menyebut kalau United “gagal menerapkan prosedur yang memadai untuk mengendalikan hama di dalam area makanan.”

Masalah Old Trafford tidak berhenti sampai di sini. Jaringan internet tanpa kabel mereka seringkali dikritik karena begitu lambat. Selain itu, catering United juga beberapa kali bermasalah. Penambahan kapasitas pada 2006 juga membuat beberapa penonton kerap tidak nyaman menyaksikan pertandingan. Bahkan layar raksasa pun baru ada saat laga melawan Fulham kemarin. Itupun karena situasi pandemi yang memaksa stadion dikosongkan di beberapa tempat yang kemudian mereka gunakan untuk membangun layar besar.

Yang paling utama tentu bentuk stadion yang tidak mengalami perubahan. Namun kendala mereka adalah kondisi stadion yang jaraknya sangat dekat dengan lintasan kereta api yang ditakutkan mengganggu perjalanan. Selain itu, renovasi yang memaksa United pindah stadion untuk sementara, ditakutkan mengurangi dukungan suporter secara langsung.

Pada 2019, United sebenarnya telah melakukan investasi sebesar 20 juta pounds. Dengan rincian 4 juta pounds untuk peningkatan keamanan, 4 juta lain untuk pengembangan kesehatan, dan sisanya untuk peningkatan akses para penonton pengguna kursi roda. Meski begitu, jumlah ini tentu saja sangat kecil.

Saat demo anti Glazer merebak saat melawan Liverpool, satu hal paling mereka soroti adalah peningkatan kualitas di stadion mereka. United butuh pemugaran besar di beberapa sektor dan peningkatan kualitas di beberapa aspek pelayanan. Jika dibandingkan dengan klub-klub lainnya, Old Trafford memang cenderung terlambat melakukan perubahan.

Etihad Stadium beberapa kali melakukan renovasi. Arsenal sudah lama meninggalkan kandang lawas mereka lalu pindah ke Emirates. Anfield mulai ditambah kapasitasnya seiring peningkatan performa mereka. Yang terbaru tentu Tottenham Hotspur.

Di belahan Eropa lainnya, Juventus juga semakin mempercantik stadion mereka. Raksasa La Liga, Real Madrid dan Barcelona juga sedang berlomba-lomba untuk membuat hunian mereka menjadi hunian yang begitu mewah. Jika dibandingkan dengan United, seharusnya United juga bisa melakukannya karena mereka punya keuangan yang begitu besar.

Jika berbicara soal fasilitas, United memang mulai tertinggal dari tetangganya, Manchester City. Jika City punya Etihad Campus, United punya Aon Training Complex yang juga disebut mulai butuh renovasi karena dianggap terlalu sempit. United juga tidak punya mini stadium seperti yang dimiliki tetangganya.

Jurnalis Sky Sports, James Cooper, menyebut kalau United harus bisa bersaing dengan klub lain dari segi fasilitas. Tidak hanya dari penampilan di atas lapangan. Menurut Cooper, fasilitas yang bagus bisa membuat performa pemain semakin baik di atas lapangan.