Meski bertahun-tahun, bahkan hingga belasan tahun bergelut dalam dunia sepakbola, bukan berarti kehidupan para pemain hanya soal si kulit bundar saja. Apalagi, ketika mereka sudah pensiun dari karir profesional sebagai pesepakbola, para bintang dunia itu pun mulai mencari kegiatan lain untuk mengisi aktifitas sehari-hari, selain juga demi memenuhi kebutuhan hidup. Beberapa eks penggawa Manchester United juga demikian. Seperti bek tangguh Rio Ferdinand, yang belum lama ini mengaku alih profesi jadi petinju, atau kiper Fabien Barthez yang sudah beberapa tahun terakhir jadi pereli.

Baca Juga: 5 Pesepakbola yang Berkarier di Olahraga Lain

Beberapa eks tim Setan Merah lain ada pula yang menjajal keberuntungannya sebagai pengusaha dengan menjalankan sejumlah bisnis dalam berbagai bidang. Jika Gary Neville dan Ryan Giggs serta beberapa rekan seangkatannya di Class of ’92 terjun ke bisnis properti, maka beda lagi dengan eks striker United periode 2004-2008, Louis Saha.

Pemain internasional Prancis yang turut membantu The Red Devils menjuarai Liga Champions 2007/2008 tersebut merambah bisnis di bidang teknologi dengan membangun sebuah startup bernama Axis Stars, seperti dilaporkan Techworld pada 2015. Perusahaan milik Saha ini bertujuan membantu para atlet termasuk pesepakbola dalam mengelola keuangan mereka dan menghindari penipuan dari para agen yang korup.

“Anda meminta seseorang bekerja untuk Anda dan memastikan semuanya diurutkan berdasarkan kontrak dan negosiasi, dan mendapatkan kemungkinan gaji terbaik. Tetapi ini sulit diatur karena ada hubungan antara direktur olahraga atau klub dan agen tersebut,” ungkap pemain yang pensiun pada 2013 lalu itu.

Oleh karena itu, melalui startup ini dia mencoba membantu para atlet untuk terus memantau hasil negosiasi itu. Saha pun mengklaim bahwa platform yang diluncurkan pada September 2014 itu memungkinkan para atlet untuk untuk menilai kinerja agen atau perusahaan agensi yang menaungi mereka, seperti sistem yang dimiliki oleh jaringan hotel.

Menurut pria yang kini berusia 39 tahun itu, hanya dalam beberapa bulan perusahaannya ini berhasil menarik lebih dari 100 atlet sebagai klien, di antaranya termasuk rekan setim di United Gary, serta Florent Malouda dan Papiss Cisse di tim nasional Prancis, eks bomber Chelsea Didier Drogba, pebasket NBA Boris Diaw, juara Olimpiade Mo Farah dan lainnya.

Richard Eckersley di toko kelontongnya.

Sementara, jebolan akademi dan mantan penggawan United lainnya, Richard Eckersley juga memilih bisnis yang berbeda. Full-back yang bergabung dengan akademi tim Setan Merah pada 2005-2007 dan membela tim senior periode 2007-2009 itu malah menjalankan bisnis toko kebutuhan sehari-hari atau toko kelontong di kota Totnes, Devon, Inggris.

Menariknya, toko milik Eckersley itu adalah zero waste food shop atau toko kelontong tanpa sampah, di mana para pembeli harus membawa wadah sendiri dari rumah untuk barang belanjaannya, dan jadi yang pertama di kawasan tersebut.

Bagi para penggemar United, sosok Eckersley mungkin memang tidak terlalu familiar. Pasalnya, dia hanya sempat empat kali membela The Red Devils dalam dua laga di Premier League dan dua laga di Piala FA musim 2008/2009, sebelum hengkang ke Burnley.

Kemudian, pemain berkebangsaan Inggris itu sempat berkarir di kompetisi sepakbola Amerika Serikat, Major League Soccer (MLS) pada 2011-2014, sebelum memutuskan pensiun muda karena cedera dalam usia masih 26 tahun pada 2016. Terakhir kali Eckersley memperkuat Oldham Athletic di League One, kompetisi level ketiga Inggris.

“Ketika menemukan bahwa sepakbola hanya sekadar olahraga dan tidak lebih, saya pikir antusiasme saya perlahan mati. Saya siap meninggalkan sepakbola ketika sudah berikrar 100 persen. Saya pikir, saya melakukannya di saat yang tepat,” ungkap Eckersley seperti dilansir BBC. “[Kini] saya menyapu, mengepel, dan melakukan segalanya sendiri, hal yang tidak mungkin dilakukan oleh pesepakbola sepanjang waktu mereka,” tambahnya.

Tokonya yang resmi dibuka pada Maret 2017 itu sudah jalan beberapa bulan, dan dia pun berharap suatu saat mantan rekan-rekannya di United bisa berkunjung.

Eks Setan Merah lainnya juga diketahui juga ikut berbisnis adalah Rio, bek yang beberapa waktu lalu baru saja mengaku ingin alih profesi jadi petinju profesional. Pemain yang juga merupakan rekan setim Saha dan Eckersley ini ternyata sudah menjajal naluri bisnisnya dengan mendirikan sebuah label musik dan yayasan khusus untuk membantu para musisi, penari, dan atlet muda.

Tak cukup hanya itu saja, mantan palang pintu tim nasional Inggris tersebut rupanya juga sudah punya sebuah restoran yang sering digunakan untuk berbagai macam acara dan pesta, serta label fashion pribadi.