Aksi diving pada sepakbola, atau pura-pura jatuh meskipun hanya sedikit benturan atau tidak ada sama sekali, cukup merajalela dan membuat banyak kontroversi. Bahkan pemain profesional yang bermain di liga dengan kualitas tinggi di Eropa pun kerap melakukannya. Salah satu liga terbaik di Eropa, Liga Primer Inggris akan mempertegas peraturan diving pada kompetisi yang dinaungi Federasi Sepakbola Inggris (FA) musim depan.

Keputusan tersebut diambil dalam petemuan yang diadakan pada Kamis (18/5) lalu. FA tidak segan untuk memberi hukuman yang cukup berat bagi pemain yang kedapatan melakukan diving musim depan. Sejauh ini, hukuman untuk pemain yang melakukan diving hanya sebatas kartu kuning, meskipun ditambah dengan sanksi sosial seperti kecaman dan olokan namun sepertinya itu tidak membuat para pemain jera.

FA akan menghukum pemain yang melakukan diving dengan memberi larangan bermain. Cara kerjanya, aksi diving yang berujung pada hadiah penalti atau kartu terhadap pemain lawan akan ditinjau lebih lanjut seusai pertandingan. Kartu kuning tetap akan diberikan pada pemain yang bersangkutan saat pertandingan. Setelah pertandingan, pihak FA akan mengamati kejadian tersebut dengan rekaman pertandingan.

Setelah itu barulah keputusan diambil apakah pemain tersebut akan mendapat sanksi atau tidak. Sanksi yang diterima sendiri adalah hukuman larangan dua pertandingan. FA sendiri berharap agar pemain berpikir ulang untuk melakukan diving.

Premier League sendiri dikenal dengan liga yang sangat mementingkan fisik. Kontak fisik yang terjadi cenderung lebih banyak dibanding degnan liga lainnya. Oleh karena itu, kesempatan pemain untuk melakukan diving cukup banyak.

Sepanjang tiga musim terakhir, ada 67 pemain yang mendapat kartu kuning dari wasit akibat melakukan diving. Untuk pemain yang dikenal melakukan diving sejak musim 2011/2012, ada nama bintang Real Madrid, Gareth Bale, yang mencatatkan enam kartu kuning saat masih membela Tottenham Hotspur. Lalu ada Wilfried Zaha, Daniel Sturridge, dan Charlie Adam dengan tiga kartu kuning.

“Untuk menghadapi situasi seperti ini, tiga mantan ofisial pertandingan akan meninjau semua video rekaman yang tersedia secara mandiri, kemudian akan memberi masukan pada FA sebagaimana yang mereka yakini jika hal tersebut merupakan sebuah pelanggaran (diving),” bunyi pernyataan resmi FA.

Diving sebagai perlakukan yang tidak sportif sebenarnya masih didebatkan. Namun FA merasa bahwa aksi diving yang membuat lawan menerima kartu atau berbuah hadiah penalti adalah tidak adil dan tentunya dapat berujung pada kontroversi.

“Meskipun percobaan untuk menipu wasit dengan pura-pura cedera atau pura-pura dilanggar masih menjadi perdebatan sebagai perlakuan tidak sportif, faktanya hal tersebut bisa menipu wasit bahkan bisa berujung penalti atau hukuman lain, membuat lebih banyak terjadinya penalti lewat aksi seperti ini dan aturan ini merupakan sebuah tindakan pencegahan,” sambung FA.

Semoga saja Liga Primer bisa lebih bersih musim depan.