Baru-baru ini manajer Setan Merah, Jose Mourinho, mengungkapkan bahwa menangani Real Madrid dan Manchester United adalah dua hal yang berbeda. Menangani United, terbilang sulit dan berbeda ketimbang saat ia menjadi manajer kesebelasan lain.

Ketika diwawancarai Gary Lineker dalam program Premier League Show, manajer 54 tahun ini mengungkapkan, “Tidak, saya tidak menganggap ini (memanajeri United) tugas berat. Saya hanya mengatakan bahwa lebih mudah untuk mendapatkan tujuan di klub lain daripada di sini. Saya pikir bahwa saya menemukan klub yang menyedihkan.”

Kata “menyedihkan” ini ia ucapkan ketika ia melihat United yang bermain begitu lambat dan bermasalah dalam soal transisi di era Van Gaal. Selain itu ia menyebut bahwa Van Gaal telah salah menjual Angel Di Maria, Javier Chicharito Hernandez, dan Danny Welbeck. Ia juga membandingkan situasi di United jelas berbeda ketika ia pertama kali menangani Real Madrid.

“Semuanya tergantung pada karakteristik tekhnik dari pemain yang anda miliki. Dan melihat siapa saja yang dapat membawa tim anda dapat meraih kemenangan,” ungkap Mou dikutip dari Mirror.

Ia menambahkan, “Di Real Madrid, tujuannya adalah untuk selalu mencetak gol dan menang. Di sana saya punya tim yang memecahkan rekor untuk jumlah gol yang dicetak dalam sejarah liga Spanyol yaitu 121 gol dalam satu musim.”

Akan tetapi ketika menukangi Los Galacticos, ia begitu dibantu dengan para pemain yang memiliki nama besar. Di sana ia begitu terbantu dengan kehadiran pemain-pemain yang memiliki ketajaman di depan gawang. Hal yang sangat berbeda ketika ia menangani Manchester United di musim ini.

“Itu (skuad Real Madrid) adalah yang terbaik di dunia dalam hal transisi, dalam hal recovery (pemulihan) serta dalam hal ketajaman di depan gawang. Saat itu, Cristiano Ronaldo masih berusia 27, Di Maria 23, Benzema dan Higuain masih berusia 23 atau 24. Ini adalah tim yang bisa membunuh semua orang. Jadi mengapa saya harus mengubahnya?” ujar Mou.

Selama tiga musim bersama El Real, Mou menyumbangkan tiga titel. Masing-masing satu Copa Del Rey, La Liga, dan Piala Super Spanyol. Selain itu ia memecahkan beberapa rekor yaitu jumlah gol terbanyak dalam satu musim La Liga yaitu 121 (musim 2011/2012), serta poin terbanyak dalam satu musim La Liga dengan 100 poin di musim yang sama. Ia juga selalu konsisten dengan membawa juara 11 kali liga Champions ini selalu mencetak 100 gol serta rasio kemenangannya pun terbilang oke dengan 71,91%.

Mou juga kembali menegaskan bahwa saat ini ia sedang berusaha untuk mengembalikan kembali DNA United yang sebenarnya yaitu selalu bermain menyerang di setiap pertandingannya. Salah satunya adalah dengan selalu dominan dalam menguasai pertandingan.

“Di Manchester United semuanya terlihat berbeda. Lebih lambat dan tidak memiliki pemain yang cepat, serta keinginan untuk memiliki dan dominan dalam bermain. Ibrahimovic membutuhkan beberapa kali sentuhan bola untuk bermain. Begitu juga dengan Herrera, Carrick, dan Pogba.”

Ia menambahkan, “Kadang-kadang di 20 menit terakhir, saya mencoba untuk membuat pilihan lain seperti saya mencoba menaruh Rashford di tempat yang lain. Tapi secara keseluruhan saya ingin mencoba untuk membuat tim ini menjadi berkualitas dengan pemain-pemain yang saya punya,” tuturnya.

Sejauh ini apa yang diinginkan oleh manajer berkebangsaan Portugal ini sudah terlihat dalam beberapa pertandingan. United sekarang sudah lebih dominan dalam penguasaan bola dan bermain lebih menghibur. Ia juga bahkan sudah mempersembahkan dua gelar untuk setan merah. Sekarang satu-satunya pekerjaan rumah bagi Mou adalah memperbaiki masalah United terutama dalam hal penyelesaian akhir.

Lantas mudah mana melatih Real Madrid dan Manchester United?